Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Menteri Sosial Tri Rismaharini membantu perbaikan akses pejalan kaki dari Saung Kreatif menuju Kampung Badui, saat berkunjung ke Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (20/1).
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/1), Risma merespons permintaan Kepala Desa Kanekes, Leuwidamar, Jaro Saija, untuk perbaikan jalan tersebut agar lebih nyaman dilewati pengunjung, sebab masih berupa tanah dan licin saat hujan. "Berapa biayanya? Berapa meter itu panjangnya? Saya kasih sekarang bisa ya uangnya," ujar Risma. Risma kemudian memberikan uang tunai sebesar Rp100 juta, yang dipergunakan untuk perbaikan jalan.
Selain itu, dari Kementerian Sosial juga mengucurkan bantuan sebesar Rp1.001.000.000. Rincian bantuan untuk pembangunan 24 rumah, masing-masing Rp35 juta, sehingga total senilai Rp840 juta. Untuk bantuan jaminan hidup selama tiga bulan, masing-masing Rp500 ribu, total sebesar Rp36 juta. Kemudian bantuan stimulan perekonomian Rp25 juta kepada masing-masing lima kelompok atau total Rp125 juta.
Selain itu, Risma juga banyak berdiskusi tentang bantuan yang dibutuhkan untuk warga adat Badui dan sejauh mana adat mengizinkan untuk bantuan peternakan ayam, lele, hingga keterampilan menjahit.
Jaro Saija menyatakan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dalam aturan adat. Bisa saja warga setempat menerima bantuan hewan ternak, namun untuk dibiarkan hidup bebas, tidak bisa dipelihara dalam sistem peternakan.
Namun, katanya, bantuan mesin jahit bisa diberikan untuk Saung Kreatif Badui, sehingga Risma berencana memberikan pelatihan menjahit serta mesin-mesin jahit untuk pemberdayaan warga adat.
Para tokoh Badui, seperti Jaro Saija dan Mursid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Sosial atas bantuan yang telah diberikan. "Terima kasih atas bantuan ibu. Sudah jauh-jauh datang dari Jakarta ke kampung Badui. Juga datang untuk memberikan bantuan," kata Saija. (Ant/OL-12)
Sekolah Rakyat bukan merupakan program Kemensos, melainkan langsung dari Presiden Prabowo, yang tahun ini diharapkan 100 SR bisa memulai operasional.
Di hadapan para siswa, Gus Ipul sekolah gratis berasrama ini untuk menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu yang belum terjangkau pendidikan karena keterbatasan biaya.
"Kekuasaan itu kan alat. Alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang tertindas, alat untuk memperjuangkan saudara-saudara kita yang masih miskin."
Banyak anak yang sudah putus sekolah ternyata enggan kembali bersekolah, bahkan sebagian sudah melewati usia sekolah dasar.
Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa belum semua peralatan Sekolah Rakyat berada di masing-masing lokasi karena terkendala pengiriman dan lain sebagainya.
Sebelum memulai MPLS, para siswa akan menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang meliputi pengecekan tekanan darah, mata, telinga, dan berbagai tes kesehatan lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved