Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
BADAN Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah selesai membangun gedung laboratorium baru di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lab yang diberi nama National Integrated Center for Genomic, Tropical Biodiversity and Environment atau Laboratorium Genomik itu tengah berbenah dengan pemasangan furnitur dan pemindahan alat-alat riset dari beberapa laboratorium milik lembaga-lembaga riset pemerintah yang sudah diintegrasikan.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan peralatan riset yang dipindahkan termasuk milik Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman. Meski tidak semuanya, peralatan riset Eijkman itu akan melengkapi lab yang disebutnya berstandar global.
"Tidak semua, karena gedung Eijkman tetap kami pakai untuk kolaborasi dengan RSCM untuk riset berbasis layanan. Dan ada beberapa lab yang tidak relevan atau tidak bisa dipindahkan," ujarnya kepada Media Indonesia, Rabu (12/1).
Dijelaskannya, pemindahan peralatan Eijkman selain untuk melengkapi lab baru tersebut, juga atas dasar permintaan para peneliti. Gedung milik Eijkman dinilai kurang luas untuk bisa menampung peralatan canggihnya.
"Karena dari awal mereka minta perluasan, karena sudah sempit sekali dan tidak bisa dibangun," tambahnya.
"Seluruh peralatan riset di BRIN dikelola terpusat dalam bentuk klaster alat sesuai fungsi dan labnya. Tujuannya agar lebih efisien dan utilisasi tinggi karena biaya investasi, pemeliharaan dan operasional alat lab tinggi," jelas Handoko.
Koordinator Infrastruktur Koleksi Ilmiah BRIN, Ishak Siregar mengatakan bahwa peralatan dari Eijkman sudah masuk di lantai 4 dari gedung yang berdiri di lahan seluas 16.000 meter itu,
“Pembangunan gedung sudah rampung, furniture sudah masuk dan ditargetkan minggu ini sudah selesai sehingga minggu depan harusnya sudah dapat berfungsi,” terangnya.
Ishak menjelaskan, Lab Genomik merupakan salah satu fasilitas infrastruktur pendukung riset terintegrasi. Beberapa peralatannya dari laboratorium yang ada di Pusat Riset dalam Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati, yakni Pusat Riset Biomaterial, Pusat Riset Bioteknologi, Pusat Riset Biologi, dan PRBM Eijkman dipindahkan ke laboratorium baru itu.
"Fasilitas Laboratorium Genomik yang terintegrasi ini juga menyediakan peralatan riset mutakhir untuk bioteknologi dan rekayasa molekuler bagi publik," kata Ishak.
Fasilitas tersebut diproyeksikan sebagai fasilitas riset nasional. Sehingga, bisa menghasilkan produk-produk berguna berbasis rekayasa biologi molekuler seperti material herediter, sekuens, DNA & RNA, host, gen sintetik, vaksin, protein farmasetik berbasis bahan lokal.
Selain itu fasilitas modern terstandar itu dapat digunakan sebagai laboratorium acuan di bidang bioteknologi dan bioenginering. Juga sebagai fasilitas pusat pertukaran ilmu pengetahuan di tingkat regional maupun internasional.
Lebih lanjut, terdapat perbaikan pada sistem pengelolaan lab dengan konsep open space dan terpusat. Artinya, siapapun dapat menggunakannya baik peneliti intern BRIN maupun dari luar, termasuk mahasiswa. “Jadi berbeda dengan skema sebelumnya bahwa laboratorium berupa peralatan laboratoriun hanya dapat digunakan bagi peneliti internal saja dan seolah-olah hanya milik peneliti atau satuan kerja tertentu,” terangnya.
“Ruangan berupa co-working space telah disediakan bagi para periset di gedung ini selama proses penelitian berlangsung namun peneliti tidak menetap atau memiliki ruang kerja sendiri,” tutur Ishak.
Berdasarkan jenisnya, untuk ruangan laboratorium terdiri dari Laboratorium Bioprospeksi dan Pemanfaatan Biodiversitas (Wing A) dan laboratorium Biodiversitas dan Lingungan Tropika (Wing B). Laboratorium yang terdapat di Wing A terdiri dari Lab Teknik Bioproses dan Teknologi Fermentasi di lantai 1, Lab Bioprospeksi dan Bioassay di lantai 2, Lab Rekayasa Genetika, Protein dan Metabolik di lantai 4.
Sedangkan di Wing B terdiri dari Lab Preparasi dan Lab Pengolahan limbah di lantai 1, Lab Biodiversitas Tropika dan Lab Mitigasi Perubahan Iklim lantai 2, Lab Advance Environmental Analysis dan Lab Basic Environmental Analysis di lantai 3, dan Lab Kesehatan Lingkungan dan Lab. Toksikologi di lantai 4. (H-2)
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko angkat bicara soal aksi unjuk rasa sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di depan Kantor BRIN, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, Selasa (27/5).
Rencana efisiensi akan dilakukan antara lain untuk alat tulis kantor sebesar 90%, percetakan dan souvenir 75,9%, sewa gedung, kendaraan dan peralatan 73,3%, perjalanan dinas 53,9%.
Dunia profesional tidak hanya membutuhkan ijazah tapi juga keberanian, passion, kreativitas, inovatif dan adaptif untuk mengikuti perubahan dan perlu membentuk perbedaan.
Kerja sama difokuskan melalui pembiayaan dari pemerintah Indonesia melalui program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.
WAKIL Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Mulyani memastikan bahwa kebutuhan dana untuk melengkapi sarana dan prasarana BRIN akan terus terpenuhi
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberikan pernyataan terhadap penanganan kasus ujaran kebencian salah satu peneliti BRIN, APH kepada warga Muhammadiyah.
Untuk mengingat kembali inti pelajaran tersebut, berikut rangkuman Bab 8 tentang Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup. Silakan disimak kembali.
Para ilmuwan menyerukan penghentian penelitian untuk menciptakan mikroba "mirror life" yang dibuat dari molekul cermin berlawanan dengan molekul alami.
KALI ini kita membahas Bab 8 tentang Partikel Penyusun Benda dan Makhluk Hidup dalam pelajaran IPA kelas IX semester 2. Di sini kita akan belajar tentang partikel, atom, dan molekul.
Ayah akan mewariskan materi genetiknya melalui sel sperma. Sedangkan ibu akan mewariskan materi genetik melalui sel ovum. Materi genetik dari ayah dan ibu bergabung melalui fertilisasi.
Prof. Dr. Fenny Martha Dwivany, S.Si, M.Si., dikukuhkan menjadi Guru Besar ITB melalui orasi ilmiah dengan judul “Mengupas Pascapanen Buah Pisang dari Sudut Pandang Biologi Molekuler”.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved