Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kasus Omikron Dekati Angka 100 Per Hari, Kemenkes Gencarkan Telemedicine

M Iqbal Al Machmudi
12/1/2022 22:40
Kasus Omikron Dekati Angka 100 Per Hari, Kemenkes Gencarkan Telemedicine
Ilustrasi(AFP)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) terus mencatat penambahan konfirmasi omikron di Indonesia. Hingga Senin (10/1) terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi omikron sebanyak 506 kasus.

Penambahan kasus masih didominasi oleh Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), di mana dari 506 kasus konfirmasi omikron, 84 kasus merupakan transmisi lokal.

Selain kasus konfirmasi, angka probable omikron juga terus mengalami peningkatan. Hingga Senin (10/1) Terdeteksi sebanyak 1.384 probable omikron yang didapatkan dari PCR SGTF.

"Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian di mana dari sejumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat," kata Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, Rabu (12/1).

Nadia mengungkapkan masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang omikron, mengingat karakteristik omikron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.

"Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omikron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omikron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian omikron yang mulai mendominasi,” ungkap Nadia.

Namun, dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus omikron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Untuk itu, lanjut Nadia, pihaknya akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.

"Kami bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin," ujarnya.

Selain itu dari sisi teurapetik, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien covid-19 dengan gejala ringan.

Dari sisi tracing, tambah Nadia akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif. Selain itu juga akan dilakukan pemeriksaan WGS pada level komunitas dengan target 1.700 sampai 2.000 WGS setiap bulannya.

Nadia menambahkan, pemerintah juga memulai vaksinasi booster covid-19 bagi kelompok usia 18 tahun ke atas, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan dari covid-19 termasuk omikron. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya