Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ASPEK pertumbuhan dan aspek perkembangan perlu diperhatikan guna memastikan tumbuh kembang anak berjalan baik. Hal itu dikatakan dokter spesialis anak Melisa Lilisari dari Klinik Bamed Bintaro.
Melisa menjelaskan, aspek pertumbuhan merupakan aspek fisik yang meliputi angka berat badan anak, tinggi badan anak, dan lingkar kepala anak.
Aspek ini harus dilakukan pemeriksaan rutin setiap bulan pada dua tahun pertama untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan yang menandakan permasalahan nutrisi sedini mungkin.
Baca juga: Ibu Hamil Diingatkan untuk Rutin Bergerak di Masa Pandemi
"Caranya adalah dengan memasukkan angka berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin," kata Melisa dalam siaran pers, Jumat (17/12).
Sementara aspek perkembangan, lanjut Melisa, menilai tentang peningkatan kemampuan atau kepintaran seorang anak yang dapat dikorelasikan dengan penilaian terhadap maturitas fungsi organ atau kualitas organ anak.
Ada empat komponen yang harus dinilai, yaitu motorik kasar, motorik halus, kemampuan komunikasi atau berbicara, sosial, dan kemandirian.
Melisa mengatakan menilai pertumbuhan dan perkembangan anak sudah pasti akan dilakukan dokter spesialis anak ketika kunjungan biasa atau kunjungan vaksinasi.
Namun, orangtua juga dapat membantu memantau dengan memasukkan penilaian ke dalam aplikasi Primaku dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dapat diunduh secara gratis.
Selain itu, lanjut dia, pemberian nutrisi yang baik untuk anak juga harus diberikan pada masa pertumbuhan.
"Pada prinsipnya, nutrisi anak yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan adalah komponen makronutrien yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan komponen mikronutrien (berbagai jenis mineral dan vitamin yang terkandung dalam sayur dan buah yang beragam)," jelasnya.
Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Melisa mengatakan, selama lima tahun terakhir, masih terdapat beberapa masalah kesehatan anak yang sering terjadi antara lain berat badan lahir rendah (BBLR), gizi buruk atau malnutrisi, dan penyakit menular untuk anak di bawah lima tahun seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, TB paru, dan diare.
"Pada masa pandemi sering kali orangtua khawatir membawa buah hati ke fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksinasi dan kontrol. Hal ini harus dihindari karena vaksin pada anak tetap menjadi prioritas, untuk menghindari munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah dieradikasi karena vaksin," pungkasnya. (Ant/OL-1)
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved