Sabtu 18 Desember 2021, 04:45 WIB

Ini yang Harus Anda Perhatikan untuk Mendeteksi Masalah Tumbuh Kembang Anak

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Ini yang Harus Anda Perhatikan untuk Mendeteksi Masalah Tumbuh Kembang Anak

MI/PALCE AMALO
Kader Posyandu mengukur panjang balita untuk mendeteksi stunting di Kelurahan Naibonat, Kacamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT.

 

ASPEK pertumbuhan dan aspek perkembangan perlu diperhatikan guna memastikan tumbuh kembang anak berjalan baik. Hal itu dikatakan dokter spesialis anak Melisa Lilisari dari Klinik Bamed Bintaro.

Melisa menjelaskan, aspek pertumbuhan merupakan aspek fisik yang meliputi angka berat badan anak, tinggi badan anak, dan lingkar kepala anak. 

Aspek ini harus dilakukan pemeriksaan rutin setiap bulan pada dua tahun pertama untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan yang menandakan permasalahan nutrisi sedini mungkin.

Baca juga: Ibu Hamil Diingatkan untuk Rutin Bergerak di Masa Pandemi

"Caranya adalah dengan memasukkan angka berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala pada grafik pertumbuhan sesuai usia dan jenis kelamin," kata Melisa dalam siaran pers, Jumat (17/12).

Sementara aspek perkembangan, lanjut Melisa, menilai tentang peningkatan kemampuan atau kepintaran seorang anak yang dapat dikorelasikan dengan penilaian terhadap maturitas fungsi organ atau kualitas organ anak. 

Ada empat komponen yang harus dinilai, yaitu motorik kasar, motorik halus, kemampuan komunikasi atau berbicara, sosial, dan kemandirian.

Melisa mengatakan menilai pertumbuhan dan perkembangan anak sudah pasti akan dilakukan dokter spesialis anak ketika kunjungan biasa atau kunjungan vaksinasi. 

Namun, orangtua juga dapat membantu memantau dengan memasukkan penilaian ke dalam aplikasi Primaku dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang dapat diunduh secara gratis.

Selain itu, lanjut dia, pemberian nutrisi yang baik untuk anak juga harus diberikan pada masa pertumbuhan.

"Pada prinsipnya, nutrisi anak yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan adalah komponen makronutrien yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan komponen mikronutrien (berbagai jenis mineral dan vitamin yang terkandung dalam sayur dan buah yang beragam)," jelasnya.

Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, Melisa mengatakan, selama lima tahun terakhir, masih terdapat beberapa masalah kesehatan anak yang sering terjadi antara lain berat badan lahir rendah (BBLR), gizi buruk atau malnutrisi, dan penyakit menular untuk anak di bawah lima tahun seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, TB paru, dan diare.

"Pada masa pandemi sering kali orangtua khawatir membawa buah hati ke fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksinasi dan kontrol. Hal ini harus dihindari karena vaksin pada anak tetap menjadi prioritas, untuk menghindari munculnya kembali penyakit-penyakit yang seharusnya sudah dieradikasi karena vaksin," pungkasnya. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Freepik

Ini Makanan yang Harus Anda Hindari Saat Sahur dan Berbuka Puasa

👤Basuki Eka Purnama 🕔Selasa 28 Maret 2023, 04:45 WIB
Makanan yang tinggi garam dapat membuat Anda merasa sangat haus di siang hari. Sedangkan makanan tinggi lemak berpotensi menyebabkan...
Pexels

Tips Menjaga Emosi Saat Berpuasa

👤Basuki Eka Purnama 🕔Selasa 28 Maret 2023, 04:00 WIB
Journaling dapat membantu untuk menenangkan perasaan seseorang selama...
Ist

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar Desak Muktamar VIII Digelar Tahun ini

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 27 Maret 2023, 23:12 WIB
Ketua PW DMI Jabar KH Ahmad Siddiq menyinggung pelaksanaan Rapimnas yang tidak demoktris dan mengabaikan aspirasi dari Pimpian Wilayah (PW)...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya