Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Vaksinasi Anak Dukung Penguatan Pendidikan di Masa Pandemi 

M. Iqbal Al Machmudi
17/12/2021 20:14
Vaksinasi Anak Dukung Penguatan Pendidikan di Masa Pandemi 
Vaksinasi Anak di Kediri, Jawa Timur(Antara/Prasetia Fauzani)

PELAKSANAAN vaksinasi anak usia 6-11 tahun diperlukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM. Executive Director International Paediatrics Association (IPA) & President Asia Pacific Paediatrics Association (APPA) Aman Bhakti Pulungan mengatakan vaksinasi anak ini diperlukan karena banyak upaya mitigasi yang sulit diterapkan di sekolah. 

"Padahal jika ada klaster di sekolah dan sekolah itu langsung di karantina maka akan mempengaruhi siswa lain. Sehingga efek dari covid-19 ini yang pasti adalah adanya gangguan edukasi kepada generasi muda," kata Aman dalam Media Briefing secara daring, Jumat (17/12). 

Aman mengatakan anak di bawah umur 10 tahun memiliki kerentanan yang lebih rendah terhadap infeksi covid-19 dibandingkan orang dewasa. Sehingga vaksinasi anak ini sudah sangat betul diterapkan. Usaha mitigasi pada sekolah termasuk vaksinasi covid-19 diperlukan untuk mendukung kesehatan masyarakat serta penguatan pendidikan. 

Dengan adanya vaksinasi anak 6-11 tahun ini memperlihatkan bahwa pemerintah Indonesia masuk ke sedikit negara yang betul-betul memperhatikan kepentingan anak untuk melawan covid-19. 

Bahkan, kata Aman, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum cukup kuat mengeluarkan rekomendasi terkait vaksinasi ini. Padahal imunisasi anak di negara low income country termasuk Indonesia harus didahulukan karena pengaruh penutupan sekolah sangat berpengaruh pada pendidikan anak. 

Baca juga : Revitalisasi Posyandu Tingkatkan Kualitas Layanan Kesehatan saat Pandemi

Terlebih apabila ada anak perempuan yang tidak sekolah maka pendidikan di negara tersebut perlu diperbaiki. 

"Jika anak perempuan tidak sekolah, maka memiliki potensi negatif yang lebih tinggi. Ada pepatah dari Afrika mengatakan bahwa jika kamu mengedukasi 1 anak laki-laki kamu akan mengedukasi 1 orang, tapi jika kamu mengedukasi 1 anak perempuan maka kamu mengedukasi seluruh negara," jelasnya. 

Aman mengungkapkan, remaja perempuan tadi akan menjadi seorang ibu dan akan mengajarkan hal penting kepada anaknya sehingga pendidikan saat ini sangat penting. 

Sementara pada pandemi ini remaja perempuan ada 4,5 juta anak dari berbagai negara berhenti sekolah. Kemudian lebih dari 450 ribu kehamilan remaja dampaknya adalah banyak kematian pada remaja yang hamil dan berpotensi bisa menyebabkan stunting. 

"Sehingga jika semua anak bisa diimunisasi maka generasi muda bisa sekolah dengan baik," ucapnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya