Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

BRIN Luncurkan Inovasi Produk Limbah Kayu Ramah Lingkungan 

Faustinus Nua
16/12/2021 20:02
BRIN Luncurkan Inovasi Produk Limbah Kayu Ramah Lingkungan 
Inovasi CBP dari BRIn(Dok. BRIN)

HARGA jual dari limbah industri kayu dipasaran hanya sekitar Rp200/ karung, dan biasanya digunakan untuk bahan bakar pabrik tahu. Fenomena tersebut ditemukan pada kondisi limbah biomassa lignoselulosa dari industri furniture kayu yang tinggi. Salah satunya di Kabupaten Jepara sebagai sentra produksi furniture kayu nasional. 

Hal itu melatarbelakangi lahirnya teknologi Chip Block Pallet (CBP) dari para periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito mengatakan bahwa teknologi CBP sangat bermanfaat. Limbah kayu yang dimanfaatkan untuk produk komposit ramah lingkungan berupa CBP dapat menjadi model solusi secara nasional bagi permasalahan limbah biomassa lignoselulosa nasional yang sangat melimpah di Indonesia. 

“Peningkatan nilai jual dari produk CBP yang dihasilkan diperkirakan sekitar USD 150-250/meter kubik. Komersialisasi produk CBP dari limbah biomassa lignoselulosa akan mampu mengurangi ketergantungan impor nasional terhadap produk CBP dari Tiongkok, sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan baru dan menjadi solusi yang inovatif bagi penyelesaian masalah lingkungan,” tuturnya dalam Peluncuran Produk CBP, Kamis (16/12). 

Menurutnya, produk hasil riset dan inovasi harus bermanfaat bagi masyarakat. Inovasi menghadirkan nilai tambah dan menjadi solusi berbagai permasalahan di masyarakat termasuk limbah kayu yang tidak dimanfaatkan dengan baik. 

“Pencarian ide, solusi dan peluang pengembangan lain dengan konsep yang sama, pemanfaatan limbah atau sisa bahan-bahan yang tidak terpakai, untuk dijadikan bentuk produk lain yang memiliki nilai tambah, nilai jual lebih tinggi dan fungsi yang berbeda sangat penting bagi Indonesia,” imbuh Mego. 

Baca juga : Kemendikbudristek Beri Penghargaan Kepada 40 DUDI

Kepala OR Ilmu Pengetahuan Hayati, Iman Hidayat menjelaskan bahwa komersialisasi dari teknologi produksi CBP yang dihasilkan oleh Pusat Unggulan Iptek Lignoselulosa, Pusat Riset Biomaterial-BRIN, merupakan salah satu bentuk respon cepat BRIN di dalam membantu kebutuhan UMKM dan pelaku industri.  

Dia mengisahkan bahwa pada 2020 CV. Kibti Furniture mendatangi BRIN. Saat itu melalui Pusat Pemanfaatan Iptek dan Inovasi, Kibti meminta bantuan terkait permasalahan limbah biomassa industri kayu khususnya di wilayah Jepara dan potensi pemanfaatannya untuk produksi CBP yang berstandar internasional. 

"Pusat Penelitian Biomaterial segera meresponnya dengan membuatkan prototipe CBP yang sesuai dengan kebutuhan industri. Pada tahun 2021, kolaborasi ini mendapatkan dukungan pendanaaan dari Kemenristekdikti/BRIN untuk mengembangkan dan mempercepat komersialisasi produk hasil teknologi komposit bantalan kaki palet atau chip block pallet,” terangnya.  

“Kegiatan tersebut sudah menghasilkan paten dan produk CBP yang telah diuji pasar. Hasilnya kualitas, produk yang kita hasilkan sudah diterima pasar ekspor. Tahapan berikutnya adalah mengurus proses lisensi teknologi kepada CV Kibti,” tambah Iman. 

Inventor CBP, Sukma Surya K menjelaskan keunggulan CBP yakni superior load strength, hight nail holding power, high durability, free formaldehyde emission, dan simple installation. “CBP adalah produk komposit ramah lingkungan karena bebas emisi formaldehida yang membahayakan kesehatan dan bahan baku menggunakan limbah industri kayu,” ujarnya. 

Dalam momentum peluncuran produk CBP ini ditampilkan 10 produk terbaru dari Pusat Riset (Pusris) Biomaterial-BRIN. Sebagai tambahan informasi, pada tahun 2021 ini terdapat lebih dari 25 paten baru yang telah didaftarkan oleh  Pusris Biomaterial. Dari jumlah tersebut, 3 diantaranya sudah berhasil dilisensikan kepada mitra-mitra industri, termasuk produk CBP. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya