Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik & infeksi dari Universitas Andalas, Hadianti Adlani mengungkapkan risiko orang dengan HIV-AIDS (ODHA) terkena covid-19 sama besarnya dengan orang pada umumnya.
"Risiko ODHA terkena covid-19 sama dengan yang tidak menderita HIV," ujar dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu melalui keterangan tertulis, Rabu (1/12).
Walau begitu, menurut Hadianti, dapat terjadi peningkatan risiko lebih tinggi atau lebih mudah terinfeksi jika ODHA belum mencapai tahap supresi virus melalui pengobatan antiretroviral, karena sistem imunnya belum pulih dengan baik.
Baca juga: Jelang Keberangkatan Haji dan Umrah, Yandri Susanti Ingatkan Pemerintah Bahaya Varian Omicron
Lebih lanjut mengenai risiko fatalitas penyakit pada orang dengan HIV akibat infeksi SARS-CoV-2, penelitian tidak menunjukkan demikian.
Hadianti menuturkan, menurut laporan penelitan hal ini mungkin disebabkan antiretroviral (ARV) yang dikonsumsi dapat berdampak sedikit banyak efektif pada infeksi covid-19.
"Ketakutan terjadinya kondisi fatal akibat badai sitokin ternyata tidak terjadi pada pasien HIV yang statusnya imunokmpromis malah gejala lebih ringan," tutur dia yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu.
Namun, para dokter tetap perlu berada dalam kewaspadaan tinggi terhadap pasien yang belum mendapat ARV. Hal itu karena kondisi imun yang memang sudah menurun pada penderita HIV mempermudah timbulnya berbagai infeksi oportunistik sehingga akan semakin memperberat kondisinya.
"Perjalanan penyakitnya akan lebih cepat mengalami perburukan kondisi klinis bahkan kematian jika tidak segera ditangani dengan baik," kata Hadianti.
Demi mencegah terkena covid-19, pada dasarnya ODHA diharapkan menerapkan prinsip pencegahan penularan infeksi yang sama seperti individu lainnya seperti 3M atau 5M sebagai upaya utama.
Di samping itu, pasien disarankan tetap melakukan berbagai upaya untuk terus menjaga kesehatan seperti konsumsi makanan sehat dan seimbang, kecukupan makro dan mikronutrien, konsumsi dan kepatuhan minum obat tepat waktu, tidak stres, memperbanyak ibadah, hingga melakukan vaksinasi sesuai dengan status imunnya.
"Jika kondisi imun sudah pulih dan kadar CD4 lebih dari 250 mm3, pasien dapat melakukan vaksinasi dengan lebih dahulu berkonsultasi dengandokter untuk mendapatkan rekomendasi vaksin yang sesuai dengan tahap imunitasnya atau adanya komorbid lainnya, upaya test and treat juga segera dilakukan jika ada kemungkinan terjadi penularan virus covid-19," papar Hadianti.
Pasien HIV, baik yang sudah pulih kondisi imunnya atau yang belum pulih, pun diharapkan tetap berhati-hati dengan kondisinya yang rentan terhadap penurunan status imunitasnya akibat berbagai infeksi termasuk infeksi covid-19. (Ant/OL-1)
KETEPATAN waktu dan kedisiplinan menjadi hal yang paling utama untuk diterapkan oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan jika tidak diobati, dapat berkembang menjadi AIDS.
Pemkot Tangerang memaksimalkan dukungan dan pengobatan (PDP) pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di puskesmas dan rumah sakit. Ini cara penularan dan pencegahannya.
Masih adanya stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di masyarakat, sehingga mereka kerap diabaikan sebagai pemilih.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Pada 2024 ditemukan ada 242 kasus dengan rincian HIV berjumlah 194 kasus dan AIDS berjumlah 48 kasus di Gorontalo.
Penyebab penularan paling banyak karena hubungan seksual.
Sekda dalam sambutannya mengapresiasi seluruh anggota KPA atas upaya dan program yang dilaksanakan dalam memberikan edukasi, layannan Kesehatan.
Infeksi HIV terbagi menjadi tiga fase berdasarkan waktu terinfeksi dan tingkat keparahan. Sariawan biasa muncul sebagai gejala awal infeksi HIV.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved