Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
KEMENTERIAN Kesehatan RI bersama Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais dan Roche Indonesia menginisiasi pelatihan pertama telementoring ECHO (Extension for Community Health Outcomes).
Model telementoring ini adalah bagian dari Project ECHO yang merupakan sebuah program kemitraan strategis dengan tujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas penatalaksanaan kanker di Indonesia serta mendukung akselerasi pengembangan jejaring kanker nasional.
Salah satu tantangan utama pelayanan kanker di Indonesia saat ini adalah ketimpangan jumlah dan penyebaran fasilitas pelayanan kanker serta terbatasnya jumlah tenaga medis ahli khusus kanker. Hingga saat ini, Indonesia hanya memiliki 13 rumah sakit rujukan nasional untuk
kanker, di mana lima diantaranya terdapat di Jawa, tiga di Sumatra, dua di Kalimantan, dua di Sulawesi, dan satu di Bali.
Sementara itu, jumlah dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi medik (Sp.PD-KHOM) di Indonesia hanya mencapai 188 orang, atau sebesar 0,07 dari 100 ribu penduduk. Jumlah ini masih sangat rendah dibandingkan dengan jumlah yang direkomendasikan berdasarkan UK Royal College of Physician sebesar 1,42 untuk tiap 100 ribu penduduk.
Indonesia juga hanya memiliki 443 dokter spesialis bedah onkologi, 328 spesialis obstetri-ginekologi, konsultan ginekologi onkologi, 959 spesialis patologi anatomi, dan 93 dokter spesialis onkologi radiasi.
Global Burden of Cancer Study (GLOBOCAN) dari World Health Organization (WHO) mencatat, total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus dan total kematian sebesar 234.511 kasus. GLOBOCAN juga memperkirakan kematian akibat kanker di seluruh dunia akan terus meningkat hingga lebih dari 13,1 juta pada 2030, dengan kenaikan 36,4% dibandingkan tahun 2018.
Melihat peningkatan jumlah prevalensi kanker di Indonesia serta keterbatasan fasilitas kesehatan dan kesenjangan distribusi tenaga medis, pemerintah memahami bahwa perlu adanya kolaborasi aktif antara pemerintah, publik, dan swasta dalam melakukan program pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan bagi para pasien kanker.
Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Siti Khalimah, mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara RS Kanker Dharmais dan Roche untuk mewujudkan Project ECHO di Indonesia.
"Dengan teknologi dan metode telementoring ini, kami berharap dapat menjangkau semakin banyak tenaga medis di Indonesia untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien kanker. Serta mendukung tercapainya Rencana Aksi Nasional Pengobatan Kanker," kata Siti Kalimah.
Program telementoring ECHO dibentuk dengan menggunakan pendekatan berbagi pengetahuan melalui teknologi antara ahli di rumah sakit pengampu (hub) dan klinisi di daerah yang diampu (spoke).
Prinsip pembelajaran model ECHO adalah dengan menggunakan teknologi untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya (Amplification), berbagi Best practices untuk mengurangi kesenjangan, mempelajari Case-based learning dan memonitor hasil pembelajar dengan web-based Database.
Pada praktiknya, tim ahli akan melakukan pendampingan klinis secara virtual untuk memberikan pelatihan bagi penyedia layanan kesehatan agar dapat memberikan penanganan terbaik bagi para pasien kanker di wilayahnya masing-masing.
Direktur Utama Rumah Sakit Knakr Dharmais, Soeko Werdi Nindito menjelaskan sebagai pusat kanker nasional, seluruh tim medis di RS Kanker Dharmais berusaha untuk selalu memberikan pelayanan dan perawatan terbaik bagi seluruh pasien.
"Akan tetapi, kami juga sadar akan keterbatasan sumber daya yang ada, termasuk dari sisi teknologi dan jumlah tenaga medis," kata Soeko Werdi Nindito.
Menurutnya Project ECHO sejalan dengan rencana jangka panjang Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk membuat jejaring layanan kanker secara nasional agar sistem pelayanan terpadu untuk kanker dapat semakin merata di seluruh Indonesia.
Strategi ini meliputi pembagian layanan kanker menjadi empat strata, yang dibagi berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan, kelengkapan dan
jenis alat yang tersedia, serta jumlah dan tingkat keahlian tenaga medis.
Melalui telementoring ECHO, rumah sakit jejaring di berbagai daerah nantinya akan diberikan pengampuan dari Rumah Sakit Kanker Dharmais. Pada tahap selanjutnya, saat rumah sakit di daerah telah mampu beroperasi secara independen, maka rumah sakit tersebut akan memberikan pengampuan pada rumah sakit lain di wilayahnya.
"Hadirnya Project ECHO ini diharapkan dapat menjangkau semakin banyak pasien kanker di Indonesia, khususnya di wilayah terpencil, dalam mendapatkan pelayanan dan perawatan kanker. Melalui Project ECHO, pasien di berbagai wilayah dapat memperoleh pelayanan langsung tanpa harus datang ke rumah sakit rujukan. Dengan penanganan yang lebih cepat dan lebih baik, diharapkan dapat menurunkan staging kanker serta memperbaiki kualitas dan hasil penatalaksanaan pasien untuk jangka panjang," lanjut Soeko.
baca juga: Akses terhadap Pengobatan Kanker Tingkatkan Kualitas Hidup Penyintas
Pada tahap awal program telementoring ECHO, sebagai Pusat Kanker Nasional, Rumah Sakit Kanker Dharmais bertindak sebagai hub lead (koordinator jaringan) dengan 11 rumah sakit menjadi spoke seperti Rumah Sakit Sanglah di Bali, Rumah Sakit Kandou di Manado, Rumah
Sakit Hasan Sadikin di Bandung dan Rumah Sakit Abdoel Wahab Sjahranie di Kalimantan Timur.
Pada tahun 2022, 11 rumah sakit ini diharapkan dapat menjadi hub dan akan mengampu 99 rumah sakit (spoke) nantinya. Dengan metode ini, Project ECHO dapat dengan cepat mengurangi kesenjangan pengetahuan dan pelayanan penatalaksanaan kanker di Indonesia.
Dr. Ait-Allah Mejri, Presiden Direktur PT Roche Indonesia ikut senangh dapat bermitra dengan Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais dan Kementerian Kesehatan RI untuk mengimplementasikan telementoring pertama sebagai bagian dari Project ECHO.
Program ini menjadi cetak biru terkait bagaimana sektor swasta dan publik dapat bertindak aktif dan bekerja sama untuk kepentingan negara.
"Roche sangat yakin bahwa teknologi digital dapat membantu penyedia layanan kesehatan dan pasien untuk mengatasi masalah aksesibilitas yang ada saat ini. Sekarang, pasien kanker bisa memiliki harapan lebih
baik untuk mendapatkan pelayanan berkualitas dan hasil penatalaksanaan yang lebih baik dimanapun mereka berada," kata Mejri.
Sebelumnya, penandatangan kemitraan untuk Project ECHO antara Kementerian Kesehatan RI, Pusat Kanker Nasional RS Kanker Dharmais, dan Roche Indonesia telah dilaksanakan tahun lalu.
Kemitraan ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan kemitraan antara Roche dan ECHO Institute, University of New Mexico Health Sciences Center di tingkat global untuk meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker melalui Project ECHO yang diimplementasikan di beberapa negara seperti Filipina, Myanmar, Malaysia, Pakistan, Ghana, Pantai Gading, Eswatini, Kanada dan Indonesia. (N-1)
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang.
Menurut Senior Consultant Medical Oncology di Parkway Cancer Centre, Dr Richard Quek, terdapat lebih dari 70 subtipe sarkoma yang dikenal saat ini.
Asap ganja memiliki kandungan kompleks yang terdiri dari tetrahydrocannabinol (THC) yang menciptakan efek euforia, partikel halus, serta zat karsinogen yang juga terdapat dalam tembakau.
Di tengah perjuangan melawan kanker, kekuatan bukan hanya berasal dari terapi medis, tetapi juga dari dukungan emosional dan hubungan yang bermakna dengan komunikasi empatik.
Jumlah pasien kanker usus besar di bawah usia 50 tahun diperkirakan akan berlipat ganda pada 2030.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved