Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ini Mitos Soal Tumbuh Kembang Anak yang Harus Dihindari

Basuki Eka Purnama
01/12/2021 05:45
Ini Mitos Soal Tumbuh Kembang Anak yang Harus Dihindari
Ilustrasi--anak beraktivitas menggunakan tangan kirinya.(MI/Basuki Eka Purnama)

DOKTER spesialis anak Mesty Ariotedjo mengatakan masih banyak orangtua yang percaya pada mitos-mitos mengenai tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah anak dilarang menggunakan tangan kiri untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Dokter lulusan FKUI itu mengatakan masih banyak orangtua yang melarang anak mereka menggunakan tangan kiri karena dianggap akan menjadi kidal.

Menurut Mesty, anak yang belum berusia 2 tahun harus dibebaskan mencoba menggenggam atau menggunakan tangan kirinya saat beraktivitas seperti makan, mencorat-coret, serta bermain. Sebab, hal tersebut akan berpengaruh pada perkembangan otak kiri dan kanannya.

"Anak butuh memiliki keseimbangan otak kiri dan kanan dan memang ini harus distimulasi terus. Kalau kita menahan dia untuk menggunakan tangan kirinya, otak kanannya akan terhambat perkembangannya," ujar Mesty dalam webinar Tentang Anak, akhir pekan lalu.

Baca juga: Nadiem Sebut Kolaborasi Orangtua Kunci Sukses Mengasuh Anak

Mitos kedua yang sering dipercaya orangtua adalah menggunakan baby walker akan membantu anak lebih cepat berjalan.

Mesty mengatakan penggunaan baby walker tidak direkomendasikan di seluruh dunia sebab menyebabkan banyak kecelakaan pada anak. 

Tidak hanya itu, penggunaan baby walker juga dapat menyebabkan fungsi kaki tidak optimal jika dibandingkan dengan anak yang tidak menggunakan alat bantu berjalan.

"Selain bahaya, itu juga menyebabkan fungsi kakinya menjadi tidak natural dan akhirnya menjinjit dan posisi jalannya mungkin tidak seoptimal yang tidak pakai baby walker walaupun tidak semua anak mengalami itu," kata Mesty.

Lebih lanjut Mesty menyebutkan mitos terakhir yang sering dipercaya para orangtua adalah melarang anak memasukkan tangan ke mulut.

Mesty menjelaskan, sampai usia 2 tahun, anak sedang dalam fase oral di mana memasukkan tangan ke dalam mulut adalah hal yang dianggap nyaman.

"Itu tidak perlu dilarang karena memasukkan tangan ke mulut adalah salah satu bentuk soothing," ujar Mesty.

Yang harus dilakukan saat anak memasukkan tangannya ke mulut adalah melakukan observasi atas tindakan tersebut. Orangtua harus memahami apa yang dibutuhkan anak saat itu, apakah ada sesuatu yang tidak terpenuhi atau yang membuatnya merasa tidak nyaman.

"Kita harus observasi, kita harus memahami apa sih sebenarnya kebutuhan anak ini yang tidak terpenuhi dan apa yang membuatnya tidak nyaman dan itu yang harus diatasi," pungkasnya. (Ant/OL-1).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya