PARA peserta Event Walk for Happoness yang menjelajahi Kawasan Madugondo, Suroloyo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (28/11) menemukan banyak tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan.
"Di kawasan Pegunungan Menoreh ini ternyata banyak tanaman kaya antioksidan," kata pakar tanaman obat herbal Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Dr. Djoko Santoso, M.Si, Senin (29/11).
Menurut Djoko dalam event yang diikuti 22 peserta dari kalangan pakar dan pecinta tanaman obat itu, di kawasan Pegunungan Menoreh ini selain banyak tanaman teh, juga ditemukan tanaman seperti kotokan dan Sintrong (Gynura crepidioides) yang daun mudanya kaya antioksidan serta dapat membantu meluluhkan batu ginjal.
"Tanaman dengan warna yang cantik dan beragam kaya akan antioksidan," kata Djoko.
Selain itu, tim jelajah juga menemukan tanaman obat bermanfaat lain seperti pegagan (Centella asiatica) yang mampu membantu mengatasi stroke, kenanga (Cananga odorata) yang bunganya yang sudah mekar dapat membantu memberi efek menenangkan, sidaguri (Sida rhombifolia) yang dapat membantu mengatasi asam urat, lalu putri malu (Mimosa pudica) yang mampu membantu menurunkan kadar gula darah, walangi atau culantro (Eryngium foetidum) yang biasa dikonsumsi sebagai lalaban ataupun dioseng.
Menurut Djoko, walangi oleh masyarakat banyak digunakan untuk mengobati luka bakar, sakit telinga, demam, hipertensi, sembelit, aspa, sakit perut, infeksi cacing, gigitan ular dan bahkan malaria.
Namun ia mengingatkan pengolahan tanaman yang kaya antioksidan ini harus hati-hati karena panas pada saat perebusan dapat merusak senyawa antioksidan yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Transmisi Televisi Analog Ke Digital Utamakan Kesetaraan
Pemandu aktivitas jelajah itu, Ison Satriyo mengatakan, tanaman obat herbal di Madugondo Suroloyo ini sangat beragam dan membuat para peserta yang diantaranya komunitas yoga Yogyakarta itu antusias.
Di kalangan masyarakat, jelasnya kawasan Madugondo Menoreh itu juga menyimpan cerita rakyat tentang kisah Batara Guru yang sering bertapa di kawasan tersebut sembari menyatu dengan alam.
Menurut dia, jelajah alam ini juga mempertemukan dua aktivitas yakni yoga dan jelajah alam.
Ketua Panitia Event Walk for Happiness itu, Nikolas Agung menambahkan adanya aktivitas seperti ini diharapkan dapat mengolah tubuh dan menenangkan pikiran untuk kebahagiaan dan ketenangan dalam jiwa. "Dari perasaan bahagia, ditambah udara alam Menoreh yang sejuk ini diharapkan dapat memberikan kesehatan pada tubuh lebih baik," kata Nikolas.
Salah satu peserta Nur Eka Widayati mengaku sangat puas dan menilai kegiatan jelajah alam seperti ini luar biasa bermanfaat. "Kami juga bisa tahu ilmu herbal dari pakarnya, semua orang Indonesia harus tahu potensi dan kekayaan tanaman di sekitar kita," kata Nur. (OL-13)