Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pengusaha Keluhkan PPKM Level 3 Saat Nataru, Luhut: Utamakan Perlindungan Warga

Insi Nantika Jelita
26/11/2021 13:38
Pengusaha Keluhkan PPKM Level 3 Saat Nataru, Luhut: Utamakan Perlindungan Warga
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan(MI/Insi Nantika Jelita )

MENTERI Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan menegaskan, kebijakan penerapan level 3 PPKM di semua wilayah pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19.

Pernyataan ini menjawab atas keluhan dari pengusaha mal, yakni dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) yang menyatakan keberatan atas putusan pemerintah tersebut.

"Sekarang kamu tuh (pilih) dibikin aturan tapi aman, atau kamu enggak usah ada aturan tapi sakit? Pilih mana? Pemerintah itu pasti dalam konteks melindungi rakyatnya," kata Luhut dalam rekaman audio yang diterima, Jumat (26/11).

Dia mengklaim, saat ini okupansi penginapan hotel sudah baik, yang mana sudah ada geliat aktivitas masyarakat selama PPKM ini. Luhut menyebut, aturan PPKM level 3 di semua wilayah saat libur Nataru untuk kebaikan semua masyarakat dalam hal mencegah peningkatan kasus covid-19.

Baca juga: Media Indonesia Serahkan Rp138 juta Hasil Lelang Puisi ke Benih Baik

"Enggak juga (okupansi hotel sepi), tambah baik. Kan sudah penuh hotel. Kalau tidak ada aturan bebas merdeka, sakit (covid-19) nanti kena kamu," tuturnya.

Kebijakan karantina untuk kedatangan penumpang rute internasional juga masih diberlakukan kedepannya. Luhut menjanjikan, jika kasus covid-19 terus berangsur turun, tidak menutup kemungkinan penerapan karantina akan dihapus.

Ya (karantina) masih kita jalankan. Saya kira ya kalau dari luar (negeri) kita masih lakukan, kalau dalam negeri saya kira tidak. Pasti dong (karantina dihapuskan), masa kita mau karantina sepanjang masa," tegas Luhut.

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, belajar dari kasus Eropa yang terlihat tidak konsisten dalam pembukaan perbatasan negara. Karena saat dibuka perbatasan, maka ada lonjakan kasus covid-19.

"Ya pelan pelan lah, semua harus dari laporan. Kita enggak mau seperti Eropa, terus buka (perbatasan), tapi kasus naik lagi, lalu tutup lagi, kita enggak mau. Perlahan saja," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya