Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PENDIDIKAN vokasi memiliki keterkaitan sangat erat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Hal itu terungkap dalam webinar dengan tema 'Peran Strategis Industri dalam Pembangunan SDM Vokasi' yang digelar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Selasa (23/11).
Webinar digelar sebagai bagian dari rangkaian acara menjelang malam anugerah DUDI Awards 2021. Acara yang digelar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menurut rencana akan berlangsung 15 Desember 2021 mendatang.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan para peserta didik, baik siswa maupun mahasiswa selama masa studinya harus mendapatkan pengalaman dan merasakan kultur dari dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Dengan demikian, saat lulus nanti mereka akan menjadi SDM yang terampil, siap kerja, serta memenuhi kebutuhan dari industri.
"Kalau bicara hard skills, lulusan vokasi sudah cukup kompeten dan menguasai. Namun yang perlu untuk ditingkatkam adalah soft skills, meliputi kemampuan berkomunikasi, team work, leadership, integritas, kemandirian, dan karakternya. Justru ini yang lebih banyak dibutuhkan DUDI dan dunia kerja,” jelas Wikan.
Dijelaskan, salah satu ciri khas dari pendidikan vokasi yakni kedekatannya dengan DUDI melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi. Pendidikan vokasi sendiri saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia.
Menurut Wikan, SDM vokasi yang unggul ini akan berpotensi menjadi pendongkrak peningkatan ekonomi nasional dan daya saing bangsa. Karena itu, salah satu komitmen pemerintah adalah mewujudkan link and match. Wikan menyebut, Project Based Learning (PBL) yang riil menjadi salah satu model pembelajaran yang harus diterapkan di seluruh satuan pendidikan vokasi di Tanah Air.
"Pelaksanaan PBL belum terlalu kuat walaupun sudah ada. PBL bukan sekadar melakukan project lalu selesai, tetapi PBL yang riil ini adalah yang berdasarkan pada pesanan industri yang benar-benar dibutuhkan," tutur Wikan.
Selama ini, kemitraan antara pendidikan vokasi dengan DUDI sudah terjalin cukup baik, para pelaku dunia usaha dan dunia industri konsisten bekerja sama dengan pendidikan vokasi dalam proses pembelajaran. Namun belum semuanya bersifat mutual benefit dan berkelanjutan. Sementara pendidikan vokasi berharap lulusannya dapat segera terserap.
“Industri itu diajak menyusun kurikulum bersama, mengajar bersama, melaksanakan PBL yang riil, merancang magang bersama, menyusun sertifikasi kompetensi yang disepakati bersama. Baru jika sudah dilakukan, kita bisa menawarkan industri untuk menyerap lulusan. Jadi tidak bisa dipaksa, ketika merekrut pun mereka harus melakukan seleksi dahulu,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Perencanaan dan Pelayanan Pusat Studi Apindo, Soeprayitno mengutarakan pandangannya mengenai kemitraan DUDI dengan pendidik vokasi dari kacamata industri. Ia membagi link and match vokasi dengan DUDI menjadi tiga bagian.
"Pertama adalah business matching, misalnya kami memindahkan sebagian proses bisnis ke politeknik. Ini tentu bagi kami keuntungannya lebih murah bahkan bagi pendidikan vokasi bisa dijadikan sebagai teaching factory. Tetapi memang tidak semua satuan pendidikan vokasi siap melakukan ini,” terang Soeprayitno.
Lebih lanjut, Soeprayitno menjelaskan bahwa kemitraan kedua dapat juga melalui talent matching yang sasarannya adalah penyiapan SDM bagi DUDI. Yang ketiga adalah social matching.
"Bagi kami industri, memiliki etos kerja itu sangat penting. Jadi jangan hanya kompeten tetapi juga harus berkualitas dan memenuhi syarat, qualified," tegasnya.
DUDI Awards 2021
Sementara itu, DUDI Awards 2021 merupakan bentuk apresiasi pendidikan vokasi kepada dunia usaha dan dunia industri yang telah bersama-sama mewujudkan link and match. Otto Purnawarman, akademisi sekaligus Wakil Direktur Kerja Sama Usaha Polman Bandung periode 2016-2020, menyebut penyelenggaraan DUDI Awards 2021 bertujuan untuk mempererat kemitraan sehingga kuantitas dan kualitasnya terus bertambah.
"DUDI Awards bukanlah ajang kompetisi untuk mencari yang terbaik tapi merupakan apresiasi yang diberikan dari pendidikan vokasi kepada DUDI yang telah berkontribusi dan berdesikasi pada kemajuan pendidikan vokasi," ucapnya.
Ajang ini bertujuan untuk menstimulasi agar semakin banyak industri baru yang ingin bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi. Melalui DUDI Awards 2021 diharapkan pula dapat meningkatkan kualitas kemitraan dan menjaga keberlanjutan kontribusi DUDI kepada pendidikan vokasi yang sudah terjalin.
Ia menjelaskan usulan nominasi DUDI oleh satuan pendidikan vokasi dibuka hingga 30 November 2021 melalui tautan https://tinyurl.com/NOMINASIDUDI. "Diharapkan partisipasi dari seluruh satuan pendidikan vokasi, baik dari SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)," terangnya.
Pada DUDI Awards 2021, apresiasi akan diberikan untuk sembilan kategori yaitu Kontribusi DUDI Bidang Akademik, Bidang Pembiayaan (CSR), Bidang Penelitian, Bidang Pemagangan, Bidang Penyerapan Lulusan, Bidang Fasilitasi Teaching Factory, Bidang Penguatan Kewirausahaan, Kontribusi Asosiasi DUDI, dan Kontribusi Instansi Pemerintah. (RO/OL-15)
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
HOPE International telah berhasil menghubungkan sejumlah industri Tiongkok dengan institusi pendidikan vokasi di Indonesia dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved