Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Sektor Industri Miliki Peran Strategis Dalam Pembangunan SDM Vokasi

Widhoroso
23/11/2021 22:36
Sektor Industri Miliki Peran Strategis Dalam Pembangunan SDM Vokasi
Webinar 'Peran Strategis Industri dalam Pembangunan SDM Vokasi'(DOK Kemendikbudristek)

PENDIDIKAN vokasi memiliki keterkaitan sangat erat dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Hal itu terungkap dalam webinar dengan tema 'Peran Strategis Industri dalam Pembangunan SDM Vokasi' yang digelar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dit. Mitras DUDI) Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Selasa (23/11).  

Webinar digelar sebagai bagian dari rangkaian acara menjelang malam anugerah DUDI Awards 2021. Acara yang digelar Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menurut rencana akan berlangsung 15 Desember 2021 mendatang.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto mengatakan para peserta didik, baik siswa maupun mahasiswa selama masa studinya harus mendapatkan pengalaman dan merasakan kultur dari dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Dengan demikian, saat lulus nanti mereka akan menjadi SDM yang terampil, siap kerja, serta memenuhi kebutuhan dari industri.

"Kalau bicara hard skills, lulusan vokasi sudah cukup kompeten dan menguasai. Namun yang perlu untuk ditingkatkam adalah soft skills, meliputi kemampuan berkomunikasi, team work, leadership, integritas, kemandirian, dan karakternya. Justru ini yang lebih banyak dibutuhkan DUDI dan dunia kerja,” jelas Wikan.

Dijelaskan, salah satu ciri khas dari pendidikan vokasi yakni kedekatannya dengan DUDI melalui kemitraan, baik pada proses pembelajaran, pengembangan, penguatan SDM, hingga perekrutan lulusan vokasi. Pendidikan vokasi sendiri saat ini menjadi salah satu fokus pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia.

Menurut Wikan, SDM vokasi yang unggul ini akan berpotensi menjadi pendongkrak peningkatan ekonomi nasional dan daya saing bangsa. Karena itu, salah satu komitmen pemerintah adalah mewujudkan link and match. Wikan menyebut, Project Based Learning (PBL) yang riil menjadi salah satu model pembelajaran yang harus diterapkan di seluruh satuan pendidikan vokasi di Tanah Air.

"Pelaksanaan PBL belum terlalu kuat walaupun sudah ada. PBL bukan sekadar melakukan project lalu selesai, tetapi PBL yang riil ini adalah yang berdasarkan pada pesanan industri yang benar-benar dibutuhkan," tutur Wikan.

Selama ini, kemitraan antara pendidikan vokasi dengan DUDI sudah terjalin cukup baik, para pelaku dunia usaha dan dunia industri konsisten bekerja sama dengan pendidikan vokasi dalam proses pembelajaran. Namun belum semuanya bersifat mutual benefit dan berkelanjutan. Sementara pendidikan vokasi berharap lulusannya dapat segera terserap.

“Industri itu diajak menyusun kurikulum bersama, mengajar bersama, melaksanakan PBL yang riil, merancang magang bersama, menyusun sertifikasi kompetensi yang disepakati bersama. Baru jika sudah dilakukan, kita bisa menawarkan industri untuk menyerap lulusan. Jadi tidak bisa dipaksa, ketika merekrut pun mereka harus melakukan seleksi dahulu,” imbuhnya.

Sementara itu Direktur Perencanaan dan Pelayanan Pusat Studi Apindo, Soeprayitno mengutarakan pandangannya mengenai kemitraan DUDI dengan pendidik vokasi dari kacamata industri. Ia membagi link and match vokasi dengan DUDI menjadi tiga bagian.

"Pertama adalah business matching, misalnya kami memindahkan sebagian proses bisnis ke politeknik. Ini tentu bagi kami keuntungannya lebih murah bahkan bagi pendidikan vokasi bisa dijadikan sebagai teaching factory. Tetapi memang tidak semua satuan pendidikan vokasi siap melakukan ini,” terang Soeprayitno.

Lebih lanjut, Soeprayitno menjelaskan bahwa kemitraan kedua dapat juga melalui talent matching yang sasarannya adalah penyiapan SDM bagi DUDI. Yang ketiga adalah social matching.

"Bagi kami industri, memiliki etos kerja itu sangat penting. Jadi jangan hanya kompeten tetapi juga harus berkualitas dan memenuhi syarat, qualified," tegasnya.  

DUDI Awards 2021

Sementara itu, DUDI Awards 2021 merupakan bentuk apresiasi pendidikan vokasi kepada dunia usaha dan dunia industri yang telah bersama-sama mewujudkan link and match. Otto Purnawarman, akademisi sekaligus Wakil Direktur Kerja Sama Usaha Polman Bandung periode 2016-2020, menyebut penyelenggaraan DUDI Awards 2021 bertujuan untuk mempererat kemitraan sehingga kuantitas dan kualitasnya terus bertambah.

"DUDI Awards bukanlah ajang kompetisi untuk mencari yang terbaik tapi merupakan apresiasi yang diberikan dari pendidikan vokasi kepada DUDI yang telah berkontribusi dan berdesikasi pada kemajuan pendidikan vokasi," ucapnya.

Ajang ini bertujuan untuk menstimulasi agar semakin banyak industri baru yang ingin bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi. Melalui DUDI Awards 2021 diharapkan pula dapat meningkatkan kualitas kemitraan dan menjaga keberlanjutan kontribusi DUDI kepada pendidikan vokasi yang sudah terjalin.  

Ia menjelaskan usulan nominasi DUDI oleh satuan pendidikan vokasi  dibuka hingga 30 November 2021 melalui tautan https://tinyurl.com/NOMINASIDUDI. "Diharapkan partisipasi dari seluruh satuan pendidikan vokasi, baik dari SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), dan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP)," terangnya.

Pada DUDI Awards 2021, apresiasi akan diberikan untuk sembilan kategori yaitu Kontribusi DUDI Bidang Akademik, Bidang Pembiayaan (CSR), Bidang Penelitian, Bidang Pemagangan, Bidang Penyerapan Lulusan, Bidang Fasilitasi Teaching Factory, Bidang Penguatan Kewirausahaan, Kontribusi Asosiasi DUDI, dan Kontribusi Instansi Pemerintah. (RO/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya