Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Warga Mulai Rileks soal Covid-19, Luhut : Tetap Hati-hati 

Insi nantika Jelita
23/11/2021 21:01
Warga Mulai Rileks soal Covid-19, Luhut : Tetap Hati-hati 
Penerapan aplikasi Pedulilindungi di kantor pemerintahan(Antara/Dhedhez Anggara)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai sudah banyak masyarakat yang mengendurkan protokol kesehatan seiring penurunan kasus covid-19. 

Pada Jumat (19/11), tercatat ada penambahan kasus covid-19 terendah selama pandemi di Indonesia, yakni dengan 360 kasus, sehingga, kasus total positif covid-19 berjumlah 4,2 juta kassus. 

"Penanganan covid-19 ini sangat penting, sekarang saya lihat kita sudah banyak yang lebih rileks tetapi tetap hati-hati menghadapi ini semua, tidak boleh sombong dan jemawa," ujar Luhut dalam keterangan resmi, Selasa (23/11). 

Dia menyebutkan, ada beberapa formula atau cara yang dikombinasikan pemerintah sehingga bisa mengendalikan pandemi covid-19 sejak awal hingga saat ini. Kunci pengendalian itu meliputi kombinasi dari penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1-4, vaksinasi tinggi, 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, & Menjaga Jarak), 3T (tracing, test, dan treatment), isolasi terpusat. 

"Serta ada pelibatan para pakar dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi," paparnya. 

Baca juga : Kemenkes : Belum Ada Vaksin Booster Berbayar yang Beredar 

Melihat kondisi saat ini, ia menilai bahwa secara umum pemulihan kondisi ekonomi Indonesia akan berjalan dengan baik. Kendati demikian, sambung Luhut, pandemi covid-19 juga memberikan efek negatif, termasuk pada aktivitas ekspor-impor di Indonesia. 

Dampak terhadap ekspor Indonesia, misalnya, dianggap tidak seragam dirasakan tergantung pada jenis produk dan tujuan ekspornya. Ekspor dengan kandungan impor tinggi dan terkait dengan rantai nilai global atau global value chains (GVC) akan terdampak lebih besar. 

"Ekspor dengan tujuan negara yang traffic nya rendah, seperti AS, juga akan terkena dampak lebih besar dibandingkan dengan ekspor ke Tiongkok dan Jepang," sebutnya. 

Luhut menambahkan, pemerintah akan meningkatkan kinerja ekspor-impor dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Di antaranya, pemerintah mempermudah proses bongkar muat untuk ekspor impor di pelabuhan Indonesia guna mengurangi kepadatan di pelabuhan dan mempercepat pergerakan kapal dan kontainer. 

Selain itu, pemerintah juga memberikan insentif fiskal melalui penjaminan terhadap pinjaman melalui LPEI (export-related) dan PII (non-export). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya