Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
MENYAMBUT Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2021, Cetta Satkaara bekerja sama dengan Rumah Guru BK (RGBK) menyelenggarakan kegiatan webinar bagi guru tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA) sederajat secara nasional. Rangkaian webinar ini diadakan pada 20 dan 21 November 2021 melalui aplikasi Zoom meeting dan diikuti oleh 674 guru yang terpilih.
Webinar pertama diadakan pada Sabtu 20 November 2021 dengan tema Basic Counseling Skills (BCS): Mengatasi Kecemasan Murid Di Awal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diikuti oleh 286 guru terpilih. Narasumber yang dihadirkan ialah Kepala Bagian Psikologi Klinis Universitas Katholik Atma Jaya Nanda Rossalia, M.Psi., Psikolog serta Founder RGBK, dan Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BK di Kemendikbud Ristek, Ana Susanti, M.Pd.CEP, CHt.
Tema Basic Counseling Skill dipilih berdasarkan polling nasional yang dilakukan per November 2021 kepada 106 guru di tingkat SD hingga SMA dari 20 provinsi seputar permasalahan yang sering mereka temui dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) sehari-hari, khususnya selama peralihan dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) ke PTM. Meredanya kasus covid-19 membuat banyak sekolah kembali menjalankan PTM, setelah lebih dari setahun PJJ diberlakukan untuk mencegah penyebaran covid-19.
Berdasar fakta di lapangan, PJJ ternyata menimbulkan berbagi permasalahan, mulai dari kejenuhan hingga tekanan yang memicu stres pada murid. Kondisi kecemasan akademis ini bila berlangsung terus menerus akan berdampak buruk pada psikologi murid bahkan mengakibatkan learning loss saat PTM dimulai. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari tenaga pendidik.
Co-Founder dan Senior Advisor PT Cetta Satkaara, Ruth Andriani, menuturkan, Program Webinar Satkaara Berbagi kepada guru diselenggarakan sebagai wujud nyata komitmen dan kepedulian Satkaara terhadap pendidikan di Indonesia. "Satkaara Berbagi lahir berlandaskan core value dari Satkaara yaitu Care and Respect. Salah satu ranah yang disasar adalah pendidikan di Indonesia. Melalui rangkaian Program Webinar Satkaara Berbagi, kami berupaya memberi solusi kepada para guru terhadap permasalahan KBM terutama yang timbul jelang PTM dengan menghadirkan pakar yang kompeten di bidangnya," ujar Ruth.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Gerakan Sekolah Menyenangkan, 70% murid yang menjalani PJJ mengalami emosi negatif. Banyak tugas yang diberikan tidak sebanding dengan waktu pengerjaannya menjadi salah satu pemicu kecemasan pada murid. Hal tersebut dapat memberikan dampak negatif ketika mereka memulai transisi kembali ke sistem PTM.
Selain itu, emosi negatif juga memengaruhi keseimbangan mental pelajar. Oleh karena itu, peran tenaga pendidik menjadi sangat krusial dalam mengatasi kecemasan siswa dan mendampingi para siswa untuk kembali beradaptasi dengan sistem PTM.
Bukan hanya murid, emosi negatif akibat PJJ juga dapat dialami oleh para guru. Selama PJJ, guru diharuskan memanfaatkan perangkat elektronik sebagai media pembelajaran. Dalam praktiknya, tidak jarang mereka mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perangkat elektronik tersebut. Belum lagi jaringan internet yang tidak stabil kerap kali menjadi kendala dalam penyampaian materi. Hal ini tentu saja mengakibatkan penurunan motivasi mengajar sekaligus masalah kecemasan pada guru.
Menurut Nanda, kesuksesan pembelajaran daring sangat tergantung dari kesiapan penyelenggara, baik sekolah, guru, orangtua, dan terutama murid. Selama ini yang terjadi, di awal PTM guru dan sekolah cenderung fokus mengejar materi-materi yang tertinggal selama PJJ. Padahal yang jauh lebih penting yakni kondisi emosional dan psikologikal murid.
"Kecemasan akademis siswa perlu diatasi dengan peran sinergis dari banyak pihak, tidak hanya dari murid itu sendiri. Guru tentu memiliki porsi yang signifikan dalam membantu murid mengatasi kecemasan. Para guru harus sigap melihat gejala gejala emosi negatif dengan melakukan konseling secara efektif. Jadi lihat dan tes dahulu bagaimana kondisi murid-muridnya," terangnya.
Melalui Webinar Basic Counseling Skill, Satkaara Berbagi membantu para guru mendalami kecemasan akademis serta metode konseling yang tepat untuk mengatasinya. Dalam paparannya, Nanda menjelaskan guru sebagai pendamping harus berperan menjadi konselor. Artinya, mampu mendengarkan secara aktif yaitu memberikan kesempatan bagi murid untuk mengeluarkan pikiran dan perasaannya, lalu memberikan umpan balik. Nanda juga menekankan para guru untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat murid enggan terbuka soal kecemasannya, mulai dari argumentasi, menggurui, sampai menghakimi. Menurutnya, konselor yang baik juga harus memiliki empati, ketulusan (genuine), serta sikap menghargai nilai-nilai yang dimiliki murid (unconditional positive regard).
Penerapan metode tersebut saat konseling akan membuat murid merasa diperhatikan, didukung sehingga bisa lebih nyaman untuk menceritakan kecemasan yang dialaminya. Terjalinnya komunikasi yang saling mendukung akan mempermudah guru dalam membantu murid mencari solusi dari masalah yang mereka hadapi selama masa transisi PTM.
Sebagai mitra pelaksana Rangkaian Program Webinar Satkaara Berbagi 2021, RGBK pun menyambut positif antusiasme dari para guru. Kepedulian Satkaara Berbagi terhadap permasalahan di masa peralihan PJJ ke PTM sangat bermanfaat bagi para guru untuk meningkatkan kompetensi dalam melakukan basic counseling skill yang berdampak pada cara guru akan membangun hubungan positif dengan murid-muridnya.
"Melalui rangkaian webinar ini, para guru dapat memperoleh banyak manfaat tentang rentannya kondisi psikologis murid dan guru memasuki PTM dari para narasumer yang kompeten. Semoga kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala untuk menambah skill dan knowledge dari para guru," ungkap Ana Susanti.
Selain tema BCS, Satkaara Berbagi memfasilitasi para guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dengan Webinar Public Speaking yang diselenggarakan pada Minggu 21 November 2021. Webinar yang diikuti oleh 240 guru terpilih ini menghadirkan pembicara Manager Presenter dan Sekretariat Redaksi TvOne, Divi Lukmansyah, serta Founder RGBK dan Widyaiswara PPPPTK Penjas dan BK di Kemendikbud Ristek, Ana Susanti. Kedua webinar yang didedikasikan bagi para guru ini merupakan wujud nyata komitmen Satkaara Berbagi untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar dan pendidikan di Indonesia.
Selain pengetahuan baru, Satkaara Berbagi memberikan apresiasi berupa asuransi jiwa kepada 60 guru yang ikut serta dalam rangkaian program webinar dengan total nilai perlindungan sebesar Rp300.000.000 dan periode perlindungan selama satu tahun. Dari penyelenggaraan kedua di tahun ini, Satkaara Berbagi telah menghimpun tenaga pendidik dalam komunitas yang diberi nama Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB). Harapannya, KGSB mampu menjadi wadah bagi para guru untuk saling berbagi, berdampak, dan bernilai bagi dunia pendidkan yang lebih baik di masa depan.
Baca juga: Lapor Covid-19 Sebut Pemerintah Tidak Sigap Atasi Masalah Kluster Baru Covid-19 di Sekolah
"Kami berterima kasih kepada RGBK, para narasumber, serta para guru yang membantu terlaksananya rangkaian program Webinar Satkaara Berbagi 2021. Secara reguler, melalui KGSB kami juga akan mengadakan kegiatan webinar lain. Kami akan berkolaborasi dengan berbagai mitra yang memiliki kepedulian serupa. Semoga kontribusi Satkaara Berbagi ini dapat meningkatkan kapabilitas dan kompetensi dari para tenaga pendidik, serta kualitas pendidikan di Indonesia," ujar Ruth. (RO/OL-14)
Menyesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan stres.
Faktor risiko cacar api yang paling sering mencetuskan terutama pada dewasa muda itu adalah stres, saat resikonya akan meningkat sekitar 47 persen.
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
Unpad EdEx juga telah meresmikan kerja sama perdana dengan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney yang merupakan BUMN Holding Industri Aviasi dan Pariwisata Indonesia.
DINAS Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengabaikan Instruksi Wali Kota Nomor 12 Tahun 2023 tentang pengendalian pencemaran udara dengan tidak menerapkan PJJ.
SEKOLAH menengah atas terbuka (SMA-T) atau sekolah menengah swasta yang disiapkan pemerintah bagi siswa SMP yang dinyatakan tidak lolos PPDB
Melalui outing class diharapkan siswa dapat menemukan secara langsung pengetahuan yang selama ini mereka sudah pelajari secara teori di dalam kelas
Pertumbuhan mata minus yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan risiko terjadinya komplikasi penyakit mata di kemudian hari.
Temu Inovasi yang berlangsung Selasa (6/12) kali ini mengusung tema "Transformasi Pembelajaran: Sampai di Mana Perjalanan Kita'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved