Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KETERBUKAAN akses informasi serta literasi digital yang kian hari semakin baik dirasakan masyarakat Indonesia bisa berimbas baik pada pelestarian seni tradisi. Pasalnya, promosi dan sosialisasi seni tradisi bisa lebih masif kepada anak muda agar ke depan tetap lestari ditengah banyaknya budaya pop saat ini.
Pengamat Kesenian sekaligus Dosen Seni Musik dari Universitas Sultan Agung Semarang, Bagus Indrawan menyebutkan minat anak muda bisa tumbuh dengan penggunaan kanal media sosial. Apalagi saat ini ditengah globalisasi, budaya masyarakat dunia semakin bias sehingga hanya bangsa yang memiliki karakter budaya yang kuat akan semakin menunjukkan eksistensinya.
“Misalnya di sosial media sekarang pelaksanaan event internasional di Bali, itu orang asing sangat suka menggunakan pakaian adat Bali, seni tarinya dan seni tradisi lainnya. Ini menunjukkan bahwa seni tradisi kita itu sangat menarik,” ujarnya.
Nah, penggunaan media sosial dan platform digotal akan membuat banyak anak muda tertarik untuk melestarikannya. Minat terhadap seni akan muncul mulai dari seni musik tradisi, tarian, lakon dan lainnya. Bagus menyebut saat ini di beberapa daerah banyak anak muda yang mulai menggeluti seni tradisi, dimulai dari rasa penasaran karena melihat sosial media dan lainnya.
Baca juga : Pelestarian Mangrove Percepat Ambisi Indonesia Turunkan Emisi GRK
“Kalau dilihat juga banyak sekali seni tradisi yang digabungkan dengan seni kontemporer, sehingga muncul sebuah kolaborasi yang baik,” lanjutnya.
Dirinya memperkirakan, dalam 10 tahun ke depan akan semakin banyak anak muda menggeluti seni tradisi. Oleh karena itu, berbekal teknologi, dirinya berharap semua pelaku seni tradisi bisa melakukan sosialisasi. Sebab, platform untuk menunjukkan keluhuran seni tradisi budaya Indonesia semakin banyak dan bisa menjangkau semua kalangan.
“Jadi tidak terbatas lagi oleh ruang dan waktu, sekarang ingin menikmati atau mempelajari seni tradisi itu semudah genggaman tangan. Jadi memang jika dimanfaatkan ini malah bisa berdampak baik bagi pelestarian budaya,” tutupnya. (RO/OL-7)
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
SETIAP tanggal 1 Agustus, media sosial dipenuhi ucapan penuh kasih bertuliskan Happy Girlfriend Day. Peringatan ini sejatinya ialah bentuk apresiasi bagi para perempuan hebat di hidup.
Australia larang anak di bawah 16 tahun akses YouTube, TikTok, dan media sosial lainnya mulai Desember 2025.
Media sosial adalah teknologi berbasis internet yang memfasilitasi komunikasi dua arah, membangun komunitas, dan berbagi konten antara individu atau kelompok secara real-time.
Dalam video tersebut, istri Arief Muhammad ini memperlihatkan sang suami sebagai sosok ayah dan suami yang penuh kasih sayang kepada keluarga.
Penampilan Hokky Caraka yang dianggap kurang optimal memicu ribuan komentar dari netizen di media sosial.
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Dewi Motik Pramono meluncurkan buku inspiratif yang menceritakan perjalanan hidupnya
Selama kunjungan ke Burkina Faso pada 2017, Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk mengembalikan ‘warisan’ Afrika ini dalam waktu lima tahun.
Upaya untuk menghidupkan kembali karya seni patung dilakukan pameran seni Art Jakarta Gardens 2024
KESENIAN tradisional seperti tari, musik, teater, dan tradisi lisan merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki setiap daerah di Indonesia.
#BergerakDenganBATIK Dance Challenge mengajak generasi muda untuk BATIK (Berani Angkat Tradisi Indonesia Kita) dengan mengikuti gerakan dance dari Brandon De Angelo di TikTok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved