Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
LANGKAH kaki Mistara tak pernah lelah menelusuri gang demi gang perumahan di Kelurahan Kali Baru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, setiap hari. Dari satu pintu ke pintu berkali-kali Ia ketuk untuk memberikan sebuah edukasi pemilahan sampah bagi masyarakat sekitar.
Tak jarang, penolakan pahit dari warga Ia rasakan bersama rekannya di Kelompok Bank Sampah Dadali. Namun, tak sedikit pula warga mulai mau belajar memilah sampah dan bergabung menjadi nasabah dari Bank Sampah Dadali Kali Baru, Medan Satria, Kota Bekasi.
“Tujuan dari edukasi ini tidak lain adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke Kali Baru Bekasi oleh warga. Sebisa mungkin juga kita kurangi sampah yang masuk ke TPA Sumur Batu,” ungkap Ketua Kelompok Bank Sampah Dadali Mistara Sastrawijaya pada Media Indonesia, Selasa (10/11).
Pria asal Subang ini menuturkan, sejak 2014 silam dirinya memang tertarik untuk memilah sampah, namun saat itu baru seputar sampah kering. Ia pun sempat kebingungan dalam pemilahan sampah organik atau sampah dapur rumah tangga yang Ia hasilkan tiap hari.
Akhirnya, seorang kerabat pun mengajarkan cara menghabiskan sampah organik melalui budidaya magot. Ia pun bersama dengan beberapa warga yang tergugah hatinya untuk mengolah sampah pun sepakat membuat Kelompok Bank Sampah Dadali ini.
Di awal pendiriannya, bank sampah ini berkerja secara komunitarian tanpa adanya bantuan finansial baik dari pemerintah daerah setempat atau swasta. Nasabah satu persatu berhasil mereka rangkul dengan imbalan yang tidak main-main.
“Di sini ‘jual’ sampah non-organik dan organik dapat uang. Jadi ibu-ibu pun tertarik, lumayan mereka bisa nabung diambil tiap beberapa bulan sekali,” kata Mistaran.
Mekanismenya, kata dia, masyarakat dibekali terlebih dahulu tentang bagaimana pemilahan sampah non-organik dan organik secara baik dan benar. Masyarakat diperbolehkan menimbang di lokasi bank sampah setiap hari.
Sampah organik yang ditimbang akan dihargai Rp200/kilogram (kg). Sedangkan untuk sampah non-organik akan dihargai Rp1.000/kg.
“Kalau sampah non-organik kita jual ke pabrik. Hasil penjualan untuk operasional di bank sampah, lalu sampah organik dikumpulkan dan dibuat pakan magot,” kata dia.
Hasil budi daya magot, tutur Mistara, dijual kepadal peternak ikan atau tempat pemancingan. Dalam satu hari, magot-magot segar (fresh pack) bisa habis terjual 1 hingga 2 kwintal (kw). Sedangkan untuk magot kering, biasanya terjual 300 bungkus dalam sehari. Magot merupakan pakan ikan paling dicari saat ini.
“Dari hasi penjualan magot ini lah kami bisa menggaji para ibu rumah tangga yang sudah bersedia memilah sampah rumah merek,” kata dia.
Meski awalnya tidak mudah mengajak masyarakat untuk memilah sampah, namun kini masyatakat terutama ibu rumah tangga sangat antusias. Kini mereka mulai mengetahui manfaat dan keuntungan dari memilah sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana menyampaikan, pada 2021 ini produksi sampah di Kota Bekasi mencapai 1.900 ton per hari jumlah ini terus meningkat dibanding tahun sebelumnya. Sampah-sampah dari 12 kecamatan ini nyatanya tidak terangkut semua lantaran keterbatasan armada.
“Armada pengankutnya kurang, sedang kami anggarkan untuk penambahan,” kata Yayan.
Baca juga: Bank Sampah Dan TPS3R Kurangi Permasalahan Sampah Di Sleman
Sebanyak 900 ton sampah yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu hingga saat ini dibiarkan menumpuk dan belum juga diolah. Adapun, luas keseluruhan TPA Sumur Batu adalah 21 hektar yang terbagi dalam enam zona. Hanya zona V dan VI yang aktif.
Comunity Development Officer Program Masyarakat Peduli Sampah PT Pertamina EP Zona 7 Tambun Field Dedy Yahya menyampaikan, kelompok Bank Sampah Dadali yang dibentuk di Kelurahan Kali Baru ini bergerak dibidang pengambilan sampah dari rumah ke rumah di wilayah Kelurahan kali baru, dan juga ngambil sampah di pasar kranji juga beberapa ketering yabg ada di wilayah kelurahan kali baru. Fokus mereka mengambil sampah organik dan non-organik.
“Kegiatan ini awalnya diinisiasi dengan sosialisasi pemilahan sampah pada tahun 2020 lalu, dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat dalam pemilahan sampah dan memperluas jaringan pengetahuan mereka tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui pemilahan sampah. Selain itu juga menarik masyarakat sekitar untuk mulai bernasabah kepada bank sampah dadali untuk memberikan sampah rumah tangga mereka kepada bank sampah,”
Ia menjelaskan, biasanya tiap pekan kelompok ini bisa mengangkut 2-3 ton sampah. Sampah tersebut berupa sampah organik sebanyak 300-400 kilogram (kg) dan sampah non-organik 1,5- 1,6 ton.
“Dari hasil pengumpulan sampah ini, produksi magot yang dihasilkan bisa mencapai 500-600 kg perminggu," kata dia.
Meski baru dibina PT Pertamina EP pada 2020 kemarin, nyatanya program masyarakat peduli sampah dari field Tambun ini menyumbang proper emas pada PT Pertamina EP (PEP). Prestasi ini merupakan wujud komitmen PEP sebagai perusahaan migas nasional di bawah PT Pertamina (Persero) yang menerapkan standar tinggi dalam mengedepankan tanggungjawab sosial dan lingkungan (TJSL) di seluruh area operasi di Indonesia. Penghargaan Proper 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diserahkan langsung oleh Menteri KLHK Siti Nurbaya dan diterima oleh Direktur Utama Pertamina EP Eko Agus Sardjono di Manggala Wanabakti akhir tahun lalu.
Proper adalah Program Peniaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Proper didesain untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan melalui instrumen insentif dan disinsentif.
Melalui selogan ‘Energizing You’ yang berarti memberi energi pada Anda, hal ini dimaknai dengan komitmen Pertamina yang selalu berusaha untuk melayani masyarakat dan memberikan energinya untuk kepentingan bangsa Indonesia. Pertaminan melalui anak perusahaannya PT Pertamina EP yang tergabung dalam Subholding Upstream, berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi yang terbaik dalam mewujudkan ketahanan energi nasional khususnya dalam bidang migas.
Baca juga: Pemkot Manado Kembangan Bank Sampah untuk Tingkatkan Perekonomian
Kerjasa solid antar regional diharapkan menjadikan transformasi organisasi menjadi lebih eagle dalam sektor produksi migas. Senior Manager Relations Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Agus Suprijanto menyampaikan, Regional Jawa, tidak hanya berkonsentrasi pada kegiatan operasi, namun turut memberdayakan masyarakat sekitar dan lingkungan.
“Dengan transformasi ini, kami berharap kolaborasi antar entitas di Regional Jawa memberikan kontribusi yang lebih besar dan efektif bagi masyarakat sekitar. Penerapan aspek ESG (Environment Social Governance) dalam kegiatan operasional perusahaan juga memberikan dampak positif pada lingkungan,” unbkap Agus.
Pertamina Subholding Upstream (SHU) Regional Jawa juga meningkatkan kapabilitas masyarakat disekitar wilayah operasi perusahaan. Baik yang dilakukan di wilayah kerja PHE ONWJ, PHE Abar, PHE Anggursi di Zona 5, PHE OSES di Zona 6, maupun Pertamina EP (PEP) di Zona 7.
“Pertamina EP Zona 7 melalui Tambun dan Subang Field telah 3 dan 4 kali berturut-turut meraih Peoper Emas. Dengan diperolehnya penghargaan Proper tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, menjadi penyemangat bagi PEP untuk semakin meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan, tentu saja dengan dukungan dan sinergi baik dengan pemerintah setempat maupun media”, tandas Agus. (Gan)
PENGAMAT badan usaha milik negara (BUMN) Toto Pranoto menyoroti peran penting PT Pegadaian untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendukung pelestarian lingkungan lewat Bank Sampah dengan menggelar aksi bersih-bersih di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta.
Seratusan relawan dilibatkan memungut dan memilah sampah mulai dari Jl. By Pass Simpang Perkantoran Simanjalo hingga ke Desa Sianipar.
Salah satu inisiatif unggulan yang saat ini dijalankan Sinar Mas Land adalah Sentra Edukasi Kelola Lingkungan Bersih & Asri (Selaras) & Ecosystem.
PEMERINTAH menargetkan pengentasan masalah sampah di Indonesia selesai 100 persen pada 2029 mendatang. Lebih 60 persen sampah di Indonesia belum terkelola dan dibuang sembarangan.
PEMERINTAH Kota Banjarmasin menghadirkan inovasi berupa pembelian tiket bus Trans Banjarmasin menggunakan botol plastik yang disebut Eco Tiket.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Dengan banyaknya sampah di dunia maya maupun di dunia nyata Media Indonesia berkolaborasi dengan Trash Ranger Indonesia
Salah satu aksi atasi sampah dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung dalam Trash Ranger Indonesia.
PT Pertamina International Shipping menjaga ekosistem laut di Kepulauan Seribu dengan melakukan aksi transplantasi terumbu karang dan pembersihan sampah di area tersebut.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Masyarakat di sekitar wilayah jaringan diajak aktif peduli lingkungan melalui program tukar sampah dengan internet.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved