Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menepis anggapan bahwa diabetes melitus hanya akan terjadi pada anak bertubuh gemuk.
"Anak bertubuh kurus pun bisa mengidap diabetes melitus tipe 1. Jadi, waspadai bila anak banyak makan, banyak minum, sering pipis, dan berat tubuh terus menurun," kata Piprim dalam webinar terkait diabetes pada anak, Sabtu (13/11).
Piprim menjelaskan anak kadang belum memahami mengapa dia sering merasa lapar (polifagi), sering merasa haus (polidipsi), dan sering buang air kecil di malam hari (poliuri).
Baca juga: Inovasi Bidang Kesehatan Terus Bermunculan di Tengah Pandemi
Tiga gejala yang kerap disebut 3P tersebut merupakan gejala umum pada penderita diabetes melitus dan bisa terjadi pada anak.
"Harus segera periksa kadar gula anak, apalagi bila memiliki riwayat diabetes melitus di keluarga," kata Piprim.
Sependapat dengan Piprim, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI Muhammad Faizi menjelaskan anak dengan diabetes melitus tipe 1 memang pada umumnya memiliki bentuk tubuh yang kurus.
Faizi mengatakan hal itu disebabkan karena habisnya cadangan lemak pada tubuh karena kurangnya cadangan insulin.
"Pada diabetes melitus tipe 1, kondisi pasien mengalami kekurangan insulin karena kerusakan beta pankreas. Pada kondisi ini, insulin mencari sumber lain yaitu lemak, maka anak cenderung kurus," jelas Faizi.
Hal itu berbeda dengan diabetes melitus tipe 2 dimana pasien cenderung bertubuh lebih gemuk bahkan tergolong obesitas.
"Karena kurangnya kewaspadaan dan menganggap anak kurus tidak akan diabetes, sering kali pasien diabetes melitus tipe 1 datang ke faskes dalam keadaan sudah koma diabetes. Ini sudah gawat sekali," jelas Faizi.
Karenanya, Faizi mengingatkan para orangtua untuk tidak segan melakukan skrining gula darah pada anaknya bila mengalami gejala 3P dan memiliki riwayat diabetes di keluarga.
Anak dengan diabetes melitus tipe 1 harus mendapat suntikan insulin seumur hidupnya sebanyak lima hingga enam kali setiap hari. Ini harus dilakukan untuk menjaga metabolisme tubuh pasien agar tetap seimbang dan terjaga dengan baik.
"Sekali didiagnosa diabetes maka seumur hidup harus mengalami ini, yang bisa dilakukan adalah kendali metabolik dan terkontrol untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik," ujar Piprim.
Angka hidup pasien dengan diabetes melitus tipe 1 dikatakan Piprim juga bisa sama dengan mereka yang hidup tanpa diabetes asalkan tetap terkontrol.
"Kalau sudah tidak terkontrol, nanti akan menyerang organ lain seperti gagal ginjal, kebutaan dan lain-lain," tutup Pimprim. (Ant/OL-1)
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Salmon, sarden, cod, dan tuna adalah ikan kaya omega-3 yang aman untuk penderita gula darah tinggi. Bantu stabilkan glukosa dan jaga kesehatan jantung.
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Kesehatan mulut tak hanya soal gigi bersih. Penyakit gusi bisa memicu diabetes, jantung, infeksi paru, hingga komplikasi kehamilan. Jaga mulut sehat sekarang!
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved