AKTIVIS Pendidikan dari Tamansiswa Ki Darmaningtyas menilai vaksinasi menjadi syarat penting dalam penyelenggaraan Pembelajaran tatap Muka (PTM). Hal itu juga mengikuti saran dari para epidemiolog.
"Semestinya pembelajaran tatap muka dimulai dari kelas yang paling tinggi (perguruan tinggi/mahasiswa) yang pesertanya sudah dewasa dan sudah divaksin semua," ucap Ki Darmaningtyas kepada Media Indonesia, Selasa (9/11).
Bagaimana dengan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)? Ki Darmaningtyas mengatakan, anak-anak PAUD belum menerima vaksin karena itu sebaiknya tidak melakukan PTM dulu. "Kalau PAUD kan belum pada divaksin," sebutnya.
Pemerintah saat ini baru merilis izin penggunaan darurat vaksin CoronaVac untuk anak berusia 6 tahun ke atas. Sementara, vaksinasi untuk anak usia 3 tahun ke atas masih menunggu hasil uji klinis.
Namun begitu, ia memberi pengecualian untuk sekolah PAUD di wilayah 3T (terpencil, terdepan, terluar) dan di pelosok desa. Menurutnya, PTM terbatas atau penuh sekalipun tetap bisa dilakukan di sekolah tersebut dengan syarat sekolah sudah mampu melaksanakan protokol kesehatan ketat. Hal itu guna mencegah agar penularan virus dari luar ke dalam sekolah tidak terjadi.
"Ssekolah-sekolah yang ada di pedesaan, pesisir, dan kepulauan yang jauh dari covid-19 tidak masalah dilaksanakan PTM penuh, tidak usah pakai PTM terbatas," ujarnya. (H-2)