Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Apa Itu Ergophobia dan Bagaimana Cara Menangani

Anggi Putri Lestari
03/11/2021 15:45
Apa Itu Ergophobia dan Bagaimana Cara Menangani
Ilustrasi(pexels.com)

BEKERJA adalah salah satu cara manusia untuk bertahan hidup. Dengan bekerja, seseorang bisa mendapatkan gaji atau uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membeli barang yang diinginkan. 

Namun, ternyata ada beberapa orang yang memiliki fobia terhadap pekerjaan atau tempat kerja. Kondisi ini dikenal dengan istilah ergophobia. Jika dibiarkan begitu saja, kondisi ini dapat menyebabkan masalah keuangan dan stres pada penderitanya.

Baca juga: Dokter Onkologi di Indonesia Masih Sedikit dan tak Merata

Karena itu, ayo ketahui cara mengatasi ergophobia.

Pengertian Ergophobia

Ergophobia adalah ketakutan yang tidak normal dan terus menerus terhadap pekerjaan. Orang yang memiliki fobia ini mungkin mengalami kecemasan yang sangat besar hanya dengan memikirkan pekerjaan atau lingkungan tempat kerja mereka.

Ketakutan yang dimiliki pengidap ergophobia mungkin merupakan hasil kombinasi dari ketakutan, seperti takut gagal dalam mengerjakan tugas yang diberikan, takut berbicara di depan kelompok di tempat kerja, atau takut bersosialisasi dengan rekan kerja.

Istilah ergophobia sendiri berasal dari bahasa Yunani, “ergon: dan “phobos”. Ergon punya arti “pekerjaan”, sedangkan “phobos” berarti fobia atau ketakutan. 

Orang yang menderita fobia ini umumnya sadar bahwa ketakutan yang mereka rasakan tidak rasional, tetapi kesulitan untuk mengontrolnya.

Gejala Ergophobia

Seseorang yang mengalami Ergophobia memiliki beberapa gejala-gejala. Namun, tingkat frekuensinya akan bervariasi ketika memikirkan pekerjaan.

Gejala yang umum dialami oleh seseorang yang mengidap Ergophobia adalah kecemasan yang intens saat bekerja, enggan memegang pekerjaan tetap, sulit mengatasi emosi, dan cemas saat memikirkan tentang pekerjaan. 

Selain gejala tersebut, seseorang yang menderita phobia ini akan merasa sesak nafas, panik, hiperventilasi, detak jantung tinggi, nyeri dada, keringat dingin, gemetar, serta insomnia.

Cara Mengatasinya

Tidak ada pengobatan yang dirancang khusus untuk ergophobia. Namun, beberapa terapi dan pengobatan berikut ini mungkin bisa membantu pengidap untuk mengatasi fobia akan pekerjaan yang mereka miliki

1.Terapi Paparan

Bentuk terapi ini adalah salah satu bentuk perawatan yang paling umum dan paling efektif bagi sebagian besar fobia. 

Sesuai namanya, terapi eksposur melibatkan terapis untuk secara perlahan mengekspos ketakutan pengidap dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk membuat pengidap semakin tidak peka terhadap ketakutannya dengan cara berulang-ulang memaparkan pengidap terhadap ketakutannya tersebut

2.Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

CBT merupakan intervensi psikososial yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang. Ini adalah terapi yang sering digunakan untuk mengobati orang yang mengidap gangguan kecemasan seperti gangguan kecemasan umum dan OCD. 

CBT juga bisa memberi manfaat pada pengidap fobia terhadap pekerjaan dengan membantu mereka untuk memiliki pemahaman yang jauh lebih baik tentang mengapa mereka berpikir, dan berperilaku seperti yang mereka lakukan sehubungan dengan ketakutan irasionalnya.

3.Obat-obatan

Selain terapi, mengonsumsi obat-obatan, seperti obat anti kecemasan atau obat antidepresan juga sangat membantu bagi orang yang memiliki fobia terhadap pekerjaan. 

Obat antidepresan bisa membantu mengurangi beberapa gejala ergophobia, sementara itu obat anti kecemasan membantu mencegah serangan panik. 

Namun, minum obat saja tidak bisa memperbaiki ergophobia dalam jangka panjang. Pastikan juga kamu membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum meminum obat-obatan tersebut. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik