Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BERDASARKAN hasil penelitian disimpulkan perbedaan antara nilai yang dipegang teguh secara perorangan dan budaya bangsa saat ini.
"Ini mengindikasikan adanya ketidakselarasan antara nilai pribadi warga bangsa dan budaya bangsa yang terbentuk. Hal ini bila tidak terkelola dengan baik, bisa berujung pada berbagai persoalan lanjutan," kata Rektor Universitas Pancasila (UP) Prof. Dr. Edie Toet Hendratno, S.H., M.Si, FCBArb.
Pernyataan tersebut disampaikan pada Prof.Edi pada Dies Natalis ke-55 dan Wisuda Sarjana Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 secara daring dan luring yang gelar Sabtu (23/10).
Dalam wisuda yang bertema “Indonesia Bangkit Pasca Pandemi Covid-19 Melalui Pengembangan SDM Unggul dan Ekonomi Digital Berlandaskan Nilai Nilai Luhur Pancasila”, Rektur UP memaparkan kesimpulan kedua adalah bahwa beberapa budaya harapan bagi bangsa (nilai masa depan) muncul dalam nilai budaya bangsa saat ini, yaitu gotong royong, demokrasi, dan HAM (hak asasi manusia).
"Ini menjadi modal sosial yang cukup baik untuk mendorong ke pertanyaannya, bagaimana kita memastikan bahwa budaya bangsa yang diidealkan tetapi belum dominan di masa sekarang dapat mulai ditumbuhkan," papar Prof.Edi.
Penjelasan Rektor tersebut didasarkan penelitian terbaru yang bekerja sama dengan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) pada tahun 2019-2020, menghasilkan bahwa pada nilai budaya bangsa saat ini (current culture).
Dari penelitian, menurut Prof.Edi, ditemukan urutan tertinggi gotong royong, birokrasi atau aturan berbelit-belit, berpegang pada aturan agama, korupsi, keberagaman, demokrasi, diskriminasi SARA, dominasi kaum elite atau golongan atas, berpikir jangka pendek, dan hak asasi manusia.
"Selain itu, tentang nilai budaya bangsa yang diharapkan, ditemukan sesuai urutan tertinggi yaitu adil atau keadilan, keadilan sosial, hak asasi manusia, gotong royong, demokrasi, berpikir jangka panjang, bertanggung jawab, integritas atau kejujuran, kemakmuran, dan hidup yang berkualitas," papar Rektor UP.
Sementara itu, kegiatan Wisuda kali ini dihadiri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang turut menyampaikan orasi ilmiahnya.
Tak hanya itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny Gerald Plate dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc. yang telah memberikan sambutannya secara taping video.
Turut hadir Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) Siswono Yudo Husodo beserta jajarannya.
Dalam pidatonya, Siswono menghatakan kepada wisudawan untuk menanamkan kesadaran dan budaya kerja untuk pencarian ilmu serta pembentukan karakter yang akan dapat menghasilkan kerja keras, ulet, semangat belajar, yang membuat kerja keras anda menjadi berkualitas, efektif, produktif, dan efisien.
Pada kesempatan yang sama, Rektor UP juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan atas keberhasilan menyelesaikan studinya di Universitas Pancasila.
"Gunakanlah ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk membangun bangsa dan negara, serta aktif berpartisipasi mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan nilai-nilai untuk kemajuan bangsa," tutur Prof.Edi.
Pada wisuda kali ini, jumlah Wisudawan D3/S1/S2/S3 dan apoteker yang telah diwisuda adalah 1464 orang. Dengan tambahan kelulusan ini, tercatat sejak didirikan pada 28 Oktober 1966 UP telah memiliki 66.945 alumni dari berbagai program studi. (RO/OL-09)
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Perguruan tinggi di Indonesia didorong meningkatkan upayanya dalam internasionalisasi. Ini diwujudkan Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dengan universitas dari Filipina.
Fasilitas yang diresmikan antara lain Lobby Karol Wojtyla, ATMACanteen dan Goa Maria Immaculata.
Semakin banyak mahasiswa internasional kini memilih Inggris atau Kanada sebagai tujuan kuliah.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
PERMASALAHAN bangsa saat ini semakin beragam sehingga diperlukan langkah penguatan kebangsaan generasi muda agar mampu menjawab dan mengatasi tantangan tersebut.
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Imigrasi Jakarta Barat, Denny Priyankasetya mengatakan mulai 2025, sampul paspor tak lagi berwarna biru kehijauan berganti pada latar belakang merah dengan tulisan putih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved