Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dua Pelajar SMAN I Kalabahi Alor Raih Medali di Olimpiade Kimia Internasional 2021

Gabriel Langga
14/10/2021 13:15
Dua Pelajar SMAN I Kalabahi Alor Raih Medali di Olimpiade Kimia Internasional 2021
Dua pelajar SMAN 1 Kalabahi, Kabupaten Alor, NTT meraih medali perunggu di Word Chemistry Applied Olimpiade 2021, Kamis (14/10)(MI/Gabriel Langga)

DUA pelajar asal Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah global. Dengan karya ilmiah berjudul Pemanfaatan Limbah Tahu dan Bahan Organik untuk Menghasilkan Listrik, mereka mendapat medali perunggu dalam Word Chemistry Applied Olimpiade 2021 atau Olimpiade Penerapan Kimia Internasional 2021.

Pelajar dari SMAN I Kalabahi ini, yakni Marice F.M. Makanlehi dan Yustin Lapenangga, menyingkirkan puluhan finalis dari 10 negara.

Guru pembimbing SMAN I Kalabahi, Maryam K.Djahila Kepada mediaindonesia.com, Kamis (14/10) mengatakan, olimpiade penerapan kimia internasional ini diselenggarakan oleh Indonesia Society Sains (ISS) diikuti dari 21 negara.

Kemudian, lewat karya ilmiah yang berjudul "Pemanfaatan Limbah Tahu dan Bahan Organik untuk Menghasilkan Listrik" dua siswi kita bisa tembus masuk final dengan 20 finalis dari 10 negara.

"Pada saat di final, dua pelajar kita presentasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Waktu pun diberikan hanya enam menit. Pujian Tuhan, usaha kerja keras anak-anak kita berhasil meraih medali perunggu dalam ajang kimia internasional itu. Saya merasa bangga dua siswa kita asal Alor ini telah mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia," ungkap Djahila.

Sementara itu, Marice F.M. Makanlehi pelajar kelas IX SMAN I Kalabahi ini mengaku terharu dan bangga. Sebab, kerja kerasnya bersama tim guru selama satu bulan lebih membuahkan hasil yang tidak mengecewakan. Bersyukur bisa meraih medali perunggu di ajang olimpiade penerapan kimia internasional yang diikuti oleh 21 negara di seluruh dunia.

Dirinya, jelas Marice, sempat grogi saat melakukan presentasi hasil karya dihadapan para juri. Namun, berkat dorongan teman-teman, guru dan keluarga perasaan grogi itu tersingkirkan. Dia bisa mempresentasikan hasil karya dengan baik sehingga bisa meraih medali dalam ajang ini.

"Saya terharu dan merasa senang sekali, perjuangan kami selama ini tidak sia-sia. Saya berharap prestasi ini menjadi motivasi untuk anak-anak Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur terutama di Kabupaten Alor bahwa usaha keras pasti membuahkan hasil. Saya berharap ilmu pengetahuan di bidang kimia di sini semakin berkembang," tutur Marice.

Koleganya, Yustin Lapenangga siswa kelas IX SMAN I Kalabahi mengaku, bangga bisa bersaing dengan anak-anak dari 22 negara hingga bisa persembahkan medali perunggu untuk Indonesia. Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh anak-anak Indonesia agar jangan pernah takut untuk memulai mencoba dan juga jangan pernah takut gagal.

"Kita harus berani mencoba. Jangan takut gagal untuk membuat hasil karya ilmiah. Saya yakin, anak-anak NTT  bisa melakukan itu dan bisa persembahkan untuk Indonesia lewat karya-karya ilmiah karena proses tidak menghianati hasil," ujar dia. (OL-13)

Baca Juga: 10 Pahlawan Lingkungan Terima Anugerah Kalpataru 2021

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya