Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Satgas Covid-19: Waspada, Masih Ada Potensi Gelombang Ketiga

Atalya Puspa
30/9/2021 21:05
Satgas Covid-19: Waspada, Masih Ada Potensi Gelombang Ketiga
Pengendara melintasi mural terkait pandemi covid-19 di Petamburan, Jakarta.(Antara)

MASYARAKAT harus mewaspadai potensi munculnya gelombang ketiga covid-19. Apalagi, saat ini pemerintah telah melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.

"Dengan adanya lonjakan ketiga, serta melihat kenaikan kasus setelah event atau kegiatan besar di Indonesia, kita harus waspada dan mengantisipasi lonjakan ketiga," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual, Kamis (30/9).

Pihaknya menyoroti momentum Natal dan Tahun Baru yang akan berlangsung pada akhir tahun. Hal itu juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tetap berhati-hati. Belajar dari lonjakan kasus covid-19 sebelumnya, hari libur panjang kerap pemicu kenaikan kasus.

Baca juga: Vaksin Bantuan Pemerintah Italia Tiba di Tanah Air

Indonesia sempat mengalami masa berat lonjakan kasus covid-19 yang terjadi dua kali. Pertama, setelah Idulfitri 2020 yang menyebabkan kenaikan kasus hingga 383% dan bertahan selama 13 minggu. Lalu kedua, kenaikan kasus covid-19 setelah Idulfitri 2021, dengan lonjakan kasus 880% dan bertahan selama 8 minggu.

"Kenaikan lonjakan kedua ini lebih singkat dibanding lonjakan pertama. Dapat dimungkinkan karena kemampuan, kesadaran dan respons kolektif seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah semakin baik. Sehingga, lonjakan kasus dapat ditangani dengan cepat dan kasus dapat turun," papar Wiku.

Baca juga: 50,4 Juta Warga Indonesia sudah Vaksinasi Dosis Kedua

Akan tetapi, dia meminta seluruh masyarakat untuk tetap waspada saat beraktivitas di ruang publik. Sekalipun kurva kasus covid-19 di Indonesia tengah melandai.

"Jika pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan tidak kuat, upaya kita menurunkan kasus covid-19 menjadi tidak efektif. Pembatasan aktivitas dan mobilitas tidak bisa terus kita lakukan. Yang bisa kita lakukan adalah disiplin protokol kesehatan," tandasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya