Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim meluruskan terkait miskonsepsi angka 2,8% sekolah menjadi klaster covid-19 selama melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Angka 2,8% satuan pendidikan walaupun itu sudah kecil, tetapi itu data kumulatif, bukan data per satu bulan. Jadi, itu semua dari seluruh masa covid ini, bukan dari bulan terakhir dimana PTM terjadi," kata Nadiem dalam konferensi pers virtual, Senin (27/9).
Lebih lanjut, dia pun mengatakan bahwa pemerintah berencana mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Integrasi kepada PeduliLindungi dan mengimplementasi program itu di sekolah-sekolah kita," katanya.
Hal tersebut, sambungnya, merupakan kolaborasi antara Kemendikbud Ristek dan Kementerian Kesehatan. Selain integrasi aplikasi PeduliLindungi ke sekolah, kolaborasi lainnya adalah tes acak terkait virus korona.
Kemendikbud Ristek bakal menutup sekolah yang angka positivity rate-nya di atas lima persen.
Baca juga : Ada Miskonsepsi soal Klaster Covid-19 PTM, Ini Kata Menkes
"Kita akan secara spesifik menutup sekolah, di mana kalau sudah melampaui 5 persen positivity rate. Jadi secara klinis dan juga secara statistik jauh lebih valid, jauh lebih targeted dan tidak merugikan," terangnya.
Pada kesempatan itu, Nadiem mengatakan bahwa pemerintah tidak terlalu khawatir mengenai potensi tren penularan covid-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM).
"Kami tidak terlalu khawatir mengenai tren saat sekolah melakukan PTM, tapi saya lebih khawatir lagi bahwa hanya 40% dari sekolah kita yang bisa melakukan PTM. Jadi, ada 60% sekolah yang sebetulnya sudah boleh PTM, namun belum (melakukan PTM)," ujar Nadiem.
Data dari Bank Dunia dan berbagai macam institusi research, jelasnya, menunjukkan betapa menyeramkannya learning loss yang bisa terjadi.
"Ini di luar kondisi psikologis yang bisa terjadi, apalagi di tingkat SD dan PAUD, di mana mereka paling membutuhkan PTM. Bahwa kalau sekolah tidak dibuka dampaknya bisa permanen," tuturnya.
"Jadi ini merupakan satu hal yang lebih mencemaskan lagi buat kami, seberapa lama anak-anak ini sudah melakukan pembelajaran jarak jauh, yang jauh di bawah efektivitas sekolah tatap muka," tandasnya. (OL-7)
Opsi penjemputan paksa maupun permintaan bantuan dari Kedutaan Besar untuk memeriksa Jurist di luar negeri belum dilakukan penyidik, saat ini.
MENTERI Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menanggapi pernyataan kuasa hukum mantan Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim yang dicekal ke luar negeri.
Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, mendesak Kejaksaan Agung untuk segera memeriksa kembali Nadiem Makarim
Pencegahan terhadap Nadiem dilakukan sampai enam bulan ke depan. Tujuannya untuk memperlancar proses penyidikan.
Namun, saat ini, penyidik masih mendalami peran eks Mendikbudristek itu dalam kasus dugaan korupsi pengadaan chromebook di Kemendikbudristek ini.
BANK-bank yang mayoritas kepemilikan sahamnya oleh asing akan diwajibkan membangun pusat data di Indonesia
Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa varian omicron JN.1 saat ini sudah berstatus variant of interest
Pelanggan kereta api jarak jauh dan kereta api lokal diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat dan tidak berisiko tertular atau menularkan covid-19.
68 juta orang di Indonesia telah menerima vaksin covid-19 dosis ketiga. Data itu termuat dalam laman covid19.go.id
Sebanyak 46.319 orang menerima booster kedua pada Rabu, (8/3). Total sebanyak 2.815.002 telah dilaporkan menerima vaksin covid-19 dosis yang ke-4.
Kemendikbud-Ristek memberikan diskresi penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi Covid-19 dalam aturan terbaru yang dirilis 29 Juli 2022.
Kemenkes mencatat per 22 Juli 2022 sebanyak 27 orang jemaah haji Indonesia terpapar covid-19 dan saat ini menjalani isolasi mandiri di daerahnya masing-masing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved