Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sudah hampir satu tahun setengah anak- anak sekolah malakukan pembelajaran secara online di karenakan adanya pandemi covid 19 ini, belajar secara online dan tatap muka tentu saja berbeda apa lagi anak- anak yang pada tahun 2020 kemarin melakukannya secara mendadak dikarena penyebaran Covid-19.
Tentu saja selain anak- anak yang masih belum siap orang tua murid dan juga guru pasti merasa kurang efektif dengan adanya pembelajaran online ini , walau pun sekarang kasus covid di Indonesia mulai menurun da nada beberapa sekolah yang sudah melakukan tatap muka tetapi harus tetap dengan aman dan nyaman untuk anak -anak karena di masa pandemi ini cukup rentan untuk anak-anak mudah terkena virus.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pentingnya menggunakan masa-masa awal ini untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang proses pembelajaran dan proses penularan ataupun kondisi kesehatan pada anak- anak kita,. "Kita sudah bahwa mereka di haruskan jaga protokol kesehatan, mereka itu artinya gurunya, orangtuanya, siswanya, dan ini juga bisa bekerja sama dengan dinas pendidikan untuk tim kesehatan memantau pola pada anak- anak SD ,SMP, dan SMA seperti apa pembelajaran yang paling aman," katanya saat pembahasan pembelajaran tatap muka dengan aman yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia pada Minggu (26/9).
Dia menambahkan saat ini pihaknya sekarang sedang bersama-sama melakukan uji coba seperti di Jakarta kita sudah menyeleksi seperti fasilitas yang ada di sekolah seperti tempat cuci tangan, pengaturan kelasnya, lalu untuk kesiapan kepala sekolah, guru, dan orang tua murid untuk program tatap muka ini. "Selanjutnya kita melakukan pola pembelajaran yang aman untuk jenjang dasar, jenjang menengah, jenjang atas yang sudah kita ketahui untuk anak –anak belia menjaga masker saaj tidak mudah di bandingkan dengan mereka yang sudah lebih dewasa, pola ini di perlukan untuk jadi bahan dan harapannya PDPI bisa ikut mencari variable – variable yang bisa di gunakan untuk memantau ini,” katanya.
Dia berharap kasus covid ini melonjak dengan adanya pembelajaran tatap muka ini. "Tetapi kita juga harus siap menghadapi jika nanti terjadi lonjakan kasus , namun kita sudah harus memiliki cara menanggulangi nya seperti apa agar pembelajaran tatap muka ini bisa berjalan dengan aman dan nyaman tanpa adanya kendala lagi." (OL-12)
Anies mengatakan belum bisa memastikan kegiatan tatap muka sekolah kapan bisa dilaksanakan karena harus melihat dulu perkembangan pandemi Corona Virus Desease 2019 (COVID-19).
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan akan melakukan pengkajian mendalam soal pembukaan sekolah.
Banyak orangtua yang menolak sekolah tatap muka kembali diadakan, karena khawatir sekolah akan menjadi klaster penyebaran covid-19.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Gelaran pembelajaran tatap muka belum bisa dilaksanakan di penghujung tahun ini atau tahun 2021 karena masih situasi covid-19.
PENYESUAIAN kurikulum harus dilakukan apabila Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) campur
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved