Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Cegah Dimensia Di Masa Pandemi, Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Lansia

Faustinus Nua
25/9/2021 14:15
Cegah Dimensia Di Masa Pandemi, Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Lansia
SENAM POCO-POCO: Para manula dan personel TNI-AD melakukan senam Poco-Poco Ceria untuk menurunkan potensi demensia dan alzheimer di lapangan( MI/PUTRI ROSMALIA)

DEMENSIA atau pikun perlu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dan pemerintah. Penyakit yang dialami oleh para lansia ini akan meningkat pesat bila tak segera diatasi melalui deteksi dini.

Berdasarkan data Alzheimer’s Disease International (ADI), diperkirakan kasus demensia akan meningkat dari 55 juta menjadi 78 juta pada 2030. Hal tersebut semakin diperparah dengan pandemi covid-19 dimana aktivitas lansia sangat terbatas dan kesulitan dalam bersosialisasi, sehingga secara tidak langsung dapat memicu peningkatan kasus demensia.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan tengah berupaya untuk melakukan berbagai pencegahan yang dapat mengurangi tingginya angka Orang dengan Demensia (ODD), mengingat pandemi turut menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah ODD. Percepatan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan lanjut usia di fasilitas layanan kesehatan, dilakukan dengan menerbitkan Rencana Aksi Nasional dan pembentukan Pokja Kesehatan di lingkungan Kementerian Kesehatan.

"Gerakan dan berdayakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar terhindar dari penyakit demensia. Kemenkes turut mendorong dan memfasilitasi pengembangan peran masyarakat dalam penyebaran informasi pencegahan dan pengendalian demensia, dan mengembangkan kegiatan deteksi dini yang efektif dan efisien terutama bagi masyarakat berisiko,” ujar Budi Sadikin melalui video conference, dalam webinar yang diselenggarakan oleh Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI), Jumat (24/9)

 Selain itu, lanjut Menkes, perlu adanya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan berkualitas melalui peningkatan sumber daya manusia dan penguatan institusi. Begitu juga dengan standarisasi pelayanan hingga mengembangkan jejaring kemitraan secara multidisiplin di semua sektor baik di jenjang pemerintah maupun swasta.

"Kami memberikan apresiasi kepada Alzheimer Indonesia dan seluruh pihak yang telah mendukung Alzheimer Dunia. Hal ini menjadi bukti komitmen serta kepedulian terhadap para lansia. Mari kenali Demensia Alzheimer, Pentingnya Deteksi Dini, serta menjadikan peringatan Hari Lansia Nasional 2021 sebagai momentum kita bersama untuk lansia yang mandiri dan produktif," tambahnya.

Tak berhenti sampai di situ, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan Keluarga dan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza bersama Alzheimer Indonesia juga menjalankan pilot project dementia care pathway di tiga provinsi di Indonesia, yaitu Jakarta, Jawa Tengah (Kota Semarang), dan Jawa Timur (Surabaya) didukung oleh Dinas Kesehatan masing-masing wilayah. Pilot project dilakukan secara bertahap melalui orientasi dasar demensia.

Proyek percontohan tersebut adalah memberikan pemantapan kemampuan bagi tenaga kesehatan, khususnya dokter umum di Puskesmas. Sehingga mereka dapat melakukan deteksi dini kepada para lansia, sebagai upaya pencegahan maupun pemberian tata laksana demensia bagi orang dengan demensia dan keluarganya.

Tahap ini dihadiri oleh perwakilan Puskesmas Kecamatan yang telah ditunjuk oleh Dinas Kesehatan setempat. Sosialisasi kemudian dilakukan oleh masing-masing Puskesmas ke tenaga kesehatan maupun kader untuk memantapkan pelaksanaan skrining demensia.

Selanjutnya, evaluasi dan monitoring akan dilakukan untuk melihat prevalensi tanda-tanda demensia berdasarkan data dari masing-masing puskesmas, termasuk impact measurement, untuk mengukur dampak dari proses pelaksanaan pilot project ini di tahun berikutnya. Tujuannya agar pilot project tersebut dapat diteruskan untuk puskesmas lainnya di Indonesia.(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya