Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sebanyak 252 Desa di Kalimantan Barat Ditarget Dapatkan Akses Internet

Atalya Puspa
23/9/2021 20:07
Sebanyak 252 Desa di Kalimantan Barat Ditarget Dapatkan Akses Internet
Sulit sinyal, siswa SD Nadhifa Muazara mengerjakan tugas daring di perkebunan di Dusun Pandansari, Salaman, Magelang, Sabtu (18/9/2021).(ANTARA/ANIS EFIZUDIN)

BAKTI Kemkominfo terus berupaya untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Indonesia agar mendapatkan akses internet, salah satunya Kalimantan Barat. Di wilayah tersebut, hingga Bakti Kemkominfo menargetkan untuk membangun BTS pada 556 desa hingga 2022 mendatang.

Di luar wilayah tersebut, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengungkapkan bahwa pihaknya mengajukan tambahan sebanyak 252 desa yang belum terjangkau internet untuk masuk dalam program Bakti Kemkominfo.

"Saya sudah ajukan ke Kemkominfo, dan tahun ini Insya Allah dilakukan secara berkala dan tahun depan sudah terjangkau semua," kata Sutarmidji dalam webinar bertajuk Menuju Indonesia Digital 2024: Indonesia Cakap Digita, Kamis (23/9).

Baca juga: DPR Minta Tunda Pengumuman Hasil PPPK dan Cara Penambahan Poin

Ia mengungkapkan, diharapkan akses internet tersebut dapat mengembangkan kualitas masyarakat, meskipun mereka tinggal di wilayah terpencil.

"Saya pernah tanya ke masyarakat, kalau ada jalan rusak dan sinyal internet, pilih mana dulu yang akan diperbaiki? Mereka mintanya internet, bukan bangun jalan," beber Sutarmidji.

"Masyarakat Kalbar ini kini sudah berpikir kalau bangun jalan memang bisa mereka nikmati, tapi kalau internet, mereka bisa menikmati dunia," imbuh dia.

Selain itu, akses internet yang mumpuni diharapkan Sutarmadji dapat mempermudah kerja pemerintah daerah dalam berbagai aspek, salah satunya pemantauan lingkungan hidup. Ia bercerita, saat ini sendiri Kalimantan Barat terus berproses untuk mengembangkan pemantauan dan keterbukaan informasi melalui teknologi untuk kebakaran hutan dan lahan serta pemantauan pohon.

Ia berharap, ke depannya pohon-pohon di Kalimantan Barat bisa dipasangkan chip agar bisa dipantau bagaimana konidisnya serta mencegah adanya penebangan liar.

"Pohon durian di Kalbar bagus, suka ditebang. Saya mau kita pasang chip dan pantau sehingga tidak boleh ada hal-hal seperti itu lagi. Di wilayah Pontianak sudah mulai berjalan. Akan kita kembagkan, mudah-mudahan tahun 2024 semua sudah tercapai," harap dia.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo Danny Januar mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir, pihaknya telah membangun sebanyak 1.608 BTS di sejumlah wilayah 3T dan membuka 11.500 akses internet di titik pelayanan publik.

"Di wilayah Kalimantan Barat sendiri, sudah 10% dari jumlah tersebut. Artinya 168 BTS sudah dibangun di Kalbar," ucap Danny.

Dalam konteks menuju akselerasi Indonesia cakap digital, kata Danny, BAKTI Kominfo mengemban tugas yang tidak mudah. Dalam dua tahun ke depan, pihaknya harus membangun sebanyak 7.904 BTS.

"Kalau dalam 5 tahun kita membangun 1.608, ini berarti harus ada komitmen 10 kali lipat dari yang selama ini kita lakukan," ucap dia.

Untuk itu, dia mengajak semua pihak berkolaborasi untuk melakukan akselerasi trasnformasi digital di Indonesia. Dalam hal ini, ia meminta dukungan penuh dari KLHK dan juga pemerintah daerah untuk bersama-sama mencapai satu tujuan tersebut.

"Dari 7.900 BTS yag kita bangun, ada 30% yang masuk ke wilayah indikatif pengelolaan KLHK. Ini tentunya butuh sekali dukungan lintas sektor. Dan dari pemda tentunya kita akan melakukan koordinasi untuk menentukan wilayah mana yang menjadi blank spot dan terkait dengan penyediaan lahan," jelas dia. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik