Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
INDONESIA melakukan pembaruan terhadap dokumen nationally determined contribution (NDC) dan LTS-LCCR 2050 yang telah dimasukkan pemerintah pada 22 Juli 2021 lalu.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan update pada dokumen tersebut membuktikan tingginya komitmen pemerintah dalam mengelola lingkungan hidup.
"Pada dokumen updated NDC, menunjukan peningkatan komitmen Indonesia melalui program strategi dan tindakan dalam elemen mitigasi, adaptasi, kerangka, trasnparansi dan dukungan implementasi," jelas Siti, Kamis (23/9).
Baca juga: Perubahan Iklim Berpotensi Picu Migrasi Internal 216 juta Orang
Adapun pada dokumen update LTS-LCCR 2050, diarahkan pula mengenai visi Indonesia dalam jangka panjang. Tujuannya, mencapai keseimbangan pengurangan efek gas rumah kaca di masa depan dengan pembangunan ekonomi.
Sejumlah strategi yang disusun dalam dua dokumen tersebut, jika dilihat dari sudut pandang ekonomi, berpotensi mengurangi kerugian PDB nasional lebih dari 3,45% akibat perubahan iklim pada 2050. Pasalnya, perubahan iklim akan meningkatkan kejadian bencana dan menyebabkan kerugian negara.
"Pada 2015, tercatat 1.654 kejadian bencana dan naik menjadi 4.650 kejadian pada 2020. Dengan kondisi ini, BKF memperkirakan terjadi kerugian pada 2050 sebesar 1,4% dari PDB saat ini," papar Siti.
Baca juga: ESDM Optimistis PLTS Atap Mampu Kalahkan PLTU pada 2028
Menurutnya, diperlukan langkah ambisus untuk mengendalikan perubahan iklim dan suhu bumi. "Indonesia bisa mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Dengan peningkatan kapasitas, kerja sama teknologi riset, peningkatan perdagangan, investasi rendah GRK dan infrastruktur yang tahan perubahan iklim," tukasnya.
Direktur Jenderal Pengendalian dan Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dewanthi menjelaskan pada pembaruan dokumen NDC, target yang ditetapkan masih sama, yakni penurunan emisi gas rumah kaca 29% dengan upaya sendiri. Lalu, penurunan emisi 41% dengan dukungan internasional.
Namun, dengan berbagai perkembangan, dilakukan penyesuaian dalam hal ambisi implementasi, komitmen terkait elemen adaptasi, transparansi, hingga aksi mitigasi. "Kita perlu lakukan semua aksi mitigasi dan adaptasi secara akuntabel dan trasnparan. Ini bagian dari tanggung jawab sebuah komitmen," kata Laksmi.(OL-11)
Lokapasar khusus produk rumah tangga dan gaya hidup atau home and living, Renos, menggelar Renos Fair 2025 berkolaborasi dengan Semasa Piknik.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Inisiatif pengembangan produk baja yang efisien energi dan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing industri nasional.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) terus menunjukkan komitmennya sebagai lembaga keuangan berkelanjutan di Indonesia.
Dari data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Tahun 2024, Indonesia sendiri menyumbang hampir 34 juta ton sampah.
Nah, itulah yang kita lakukan di Savyavasa. Jadi luxury bukan dari apa yang kita lihat, tapi orang bisa merasakan.
Fenomena Hujan Carnian atau Carnian Pluvial Episode (CPE) adalah sebuah peristiwa geologis yang terjadi sekitar 232 juta tahun lalu pada periode Trias Akhir
Lewat REDD+ dan GREEN for Riau ini, pemerintah bersama jajaran pemangku kepentingan akan bekerja sama dalam menekan dan menurunkan emisi karbon.
Penerapan sistem informasi berbasis teknologi seperti SSIINas ini dapat memberikan kemudahan bagi sektor industri untuk melaporkan data emisinya secara terintegrasi.
SKK Migas mencatat Indonesia memiliki cadangan gas terbukti sebesar 54,76 Trilliun Standard Cubic Feet (TSCF).
SEKITAR 18 juta kebun sawit di Indonesia saat ini dapat memproduksi palm oil mill effluent (POME) sekitar 910 ribu ton atau setara 36 juta tCO2eq emisi gas rumah kaca.
Indonesia tertinggal dalam mitigasi gas rumah kaca (GRK) kendaraan bermotor. Ketertinggalan itu mencakup tidak diaturnya standar karbon kendaraan dan elektrifikasi kendaraan bermotor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved