Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Indonesia Raih Penghargaan dari Badan Pangan dan Badan Atom Dunia

Faustinus Nua
21/9/2021 12:35
Indonesia Raih Penghargaan dari Badan Pangan dan Badan Atom Dunia
BENIH UNGGUL: Beberapa benih unggul hasil riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan membantu peningkatan produksi pangan.(MI/Ferdinan)

INDONESIA melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (sebelumnya BATAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat penghargaan atau outstanding achievement award dari Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/ FAO) dan Badan Atom Dunia (International Atomic Energi Agency/ IAEA). Penghargaan disampaikan Dirjen IAEA, Rafael Mariano Grossi kepada Duta Besar RI untuk PBB, Darmansjah Djumala pada rangkaian persidangan IAEA General Conference ke-65 di Markas PBB Wina, Austria, Senin (20/9) waktu setempat.

Penghargaan tersebut diberikan atas capaian riset dan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) di bidang pemuliaan tanaman pangan. Hingga saat ini, ORTN melalui teknologi nuklir telah menghasilkan 32 varietas padi, 12 varietas kedelai, 3 varietas sorgum, 1 varietas gandum, 1 varietas kacang tanah, dan 1 varietas pisang.

Dirjen IAEA mengatakan, perubahan iklim yang melanda dunia saat ini menjadi tantangan bagi para peneliti untuk mengembangkan varietas tanaman unggul. “Dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu perubahan iklim dan ancaman terhadap ketahanan pangan,” kata Rafael dalam keterangan resmi BRIN, Selasa (21/9).

"Upaya mencari solusi bersama perlu terus dilakukan masyarakat global, diantaranya melalui pemanfaatan teknologi nuklir oleh para pakar nuklir di banyak negara yang mengembangkan varietas tanaman unggul baru," sambungnya.

Dirjen FAO, Qu Dongyu mengatakan penghargaan itu merupakan kontribusi nyata teknologi nuklir terhadap ketahanan pangan global. FAO dan IAEA akan terus mendukung peningkatan kapasitas para peneliti bidang pangan dalam rangka mendukung keberlanjutan riset mutasi radiasi.

Dubes RI untuk PBB, Darmansjah Djumala menyampaikan bahwa Indonesia melalui kiprah para peneliti nuklir bidang pertanian, telah menunjukkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi nuklir untuk pengembangan varietas unggul tanaman pangan. Hal itu berkontribusi signifikan pada penguatan ketahanan pangan nasional.

"Penghargaan ini menunjukkan bahwa program penguatan kapasitas SDM teknologi nuklir yang dirintis IAEA dan bersama FAO telah memberikan manfaat nyata pada penguatan kapasitas SDM peneliti Indonesia, termasuk aplikasi nuklir dalam bidang pangan," ujar Djumala.

Selain itu, menurutnya, penghargaan itu menunjukkan bahwa Indonesia diakui dalam penguasaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, serta menerapkannya untuk mendukung program pembangunan nasional. Hasil Kerja sama internasional dengan negara anggota IAEA yang telah dicapai merupakan cerminan diplomasi membumi Pemerintah Indonesia dalam bidang teknologi nuklir, yang mampu memberikan manfaat sosial ekonomi langsung kepada masyarakat melalui aplikasi dalam bidang pangan.

Penghargaan Outstanding Achievement Award juga diberikan FAO dan IAEA kepada 10 negara lain yaitu Tiongkok, Kuba, India, Bangladesh, Iran, Malaysia, Mali, Pakistan dan Afrika Selatan.(H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya