Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Nilai Literasi Digital Indonesia 3,47 Poin, Ini Artinya

Cahya Mulyana
19/9/2021 07:00
Nilai Literasi Digital Indonesia 3,47 Poin, Ini Artinya
Ilustrasi(Antara)

EDUKASI dan kampanye literasi digital penting untuk digalakkan. Indonesia mencatatkan nilai 3,47 dari skala 1-4 atau sedang, namun perlindungan data pribadi harus berlandaskan pengetahuan digital yang mumpuni.

"Pada 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Kata Data melakukan survey status literasi digital nasional, yang mengacu pada kerangka literasi digital unit UNESCO. Kajian tersebut menunjukan bahwa indeks literasi digital Indonesia ada pada angka 3,47 dari skala 1-4," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan dalam keterangannya, Minggu (19/9).

Menurut dia angka tersebut menunjukan bahwa literasi digital Indonesia hanya berada sedikit di atas kategori sedang. Tapi capaian itu belum sampai pada level yang mumpuni. "Belum mencapai tingkat baik," jelasnya.

Ia juga mengatakan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) dalam mewujudkan Rancangan Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) sangat baik. Nantinya akan memadukan perlindungan data dengan perkembangan teknologi 5.0.

"Adanya pengolahan data pribadi dengan AI menciptakan adanya tahap baru dalam proses mewujudkan RUU PDP di antaranya mulai dari novel therapeutic agent discovery, integrasi data, meningkatkan efisiensi dan kemampuan fisik dari sektor kesehatan, sampai optimalisasi aset," paparnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusumah RUU PDP dalam pembentukannya perlu diramu dengan pendekatan musyawarah. Semua kalangan perlu urun rumbuk guna melahirkan regulasi yang lebih bermanfaat.

"Sehingga RUU PDP tersebut tidak bisa asal dirampungkan. Pembuatan regulasi ini menjadi prioritas kami untuk mempercepat perampungan RUU PDP agar menuai manfaat bagi masyarakat," katanya.

Ketua Indonesia AI Society (IAIS) Lukas menjelaskan empat elemen utama dari AI dalam pengelolaan data pribadi, yakni Data yang mencakup data providers, data buyers, dan value-added data services yang terkumpul menjadi big data yang juga merupakan gabungan dari integrasi big data dan democratic AI. Elemen-elemen selanjutnya, yaitu algorithm, computing power, dan use case. (OL-13)

Baca Juga: Dengan Smartphone, Siapapun Bisa Jadi Video Content Creator Handal



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya