Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) membantah anggapan sejumlah pihak yang menilai bahwa pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat ini sangat dipaksakan. Kementerian mengklaim bahwa upaya akselerasi PTM terbatas dilaksanakan melalui persiapan panjang dengan sejumlah persyaratannya.
"Kalau dikatakan ini dipaksakan sebenarnya juga tidak, karena sudah ada check list-nya, daftar periksa, apa saja yang sudah ada, kalau belum penuhi juga tidak bisa dibuka. Ada sarana kesehatan yang harus dipersiapkan bahkan sampai pada langkah mitigasi bila ada yang terinfeksi," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti, Jumat (17/9).
Dijelaskannya, bila diikuti perkembangannya sejak awal rencana pembelajaran di masa pandemi telah melewati sejumlah proses dan evaluasi. Melalui SKB 4 Menteri ditegaskan terkait persyaratan yang harus dipenuhi sebelum membuka sekolah. Bahkan SKB 4 Menteri itu kemudian disesuaikan lagi atau disempurnakan.
Menurut Suharti, pemerintah dalam hal ini Kemendikbud-Ristek tetap menomorsatukan aspek kesehatan. Lantas, persyaratan terkait protokol kesehatan pun sangat ketat diterapkan. "Intinya keselamatan tetap yabg diutamakan, PTM juga prokes sangat ketat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Suharti mengaskan bahwa PTM hanya diperbolehkan di daerah dengan PPKM level 1-3. Hal itu pula pada akhirnya tergantung pada izin orang. Pemerintah dan sekolah berusaha mempersiapkan secara maksimal, akan tetapi PTM terbatas adalah salah satu opsi pembelajaran di masa pandemi selain PJJ yang dirasakan kurang efektif.
Untuk diketahui di beberapa daerah, ujicoba PTM terbatas berakibat pada tertularnya siswa terhadap covid-19. Hal ini juga disebabkan vaksinasi pada golongan pelajar masih rendah dan belum merata di tiap daerah.(H-1)
"Jadi kita memastikan bahwa pembelajaran tetap berjalan tidak harus PTM seperti waktu normal tapi sesiuai ketentuan plus online learning untuk semua yang ada di rumah," tandasnya.(H-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Seperti halnya virus korona, bentuk patologi sosial semacam itu kini juga masih ada dan bergentayangan. Mereka cuma bermutasi menjadi bentuk lain, dari yang kelas teri hingga kakap.
“Saya mohon bangsa ini, pemimpin-pemimpin kita, dalam bidang politik mana semua, tolong tidak berkomentar kalau komentarnya belum jelas,” kata Luhut
Direct Digital Radiography (DDR) ciptaan I Gede Bayu Suparta dirancang dengan fitur pengambilan mode thorax untuk diagnosis untuk diagnosis pasien Covid-19.
Pandemi covid-19 mesti dibaca betapa ada yang salah dalam sistem kehidupan kita sehingga virus itu mampu memporak-porandakan setiap sendi kehidupan di seluruh dunia.
Meskipun survei serologi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan antibodi pada penerima booster pertama, hal itu tidak serta merta mengabaikan booster kedua
Vaksin booster kedua sangat penting untuk meningkatkan imunitas masyarakat yang pada booster pertama memiliki jarak yang jauh.
Terbitnya vaksin dengan platform mRNA tersebut menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain vaksin Sinovac/Coronava
Jika memungkinkan, kapan pun berada di ruang publik atau di gedung, pastikan ventilasi alami dengan membuka jendela.
PROGRAM vaksinasi Covid-19 terus berlanjut di Sumatra Selatan, difokuskan untuk kalangan pelajar.
PELAKSANAAN protokol kesehatan (prokes) Covid-19 harus menjadi kewajiban dalam keseharian masyarakat, untuk menghadapi potensi sebaran varian baru virus korona di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved