Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan bahwa stunting masih menjadi fokus permasalahan bangsa. Pasalnya, untuk memaksimalkan bonus demografi, Indonesia harus terus menekan angka stunting.
"Stunting adalah salah satu penghambat untuk kita bisa memetik bonus demografi atau sebagai salah satu penghambat untu kita bisa mentransformasikan bonus demografi menjadi bonus kesejahteraan," ungkapnya dalam Rakor BKKBN bersama KemenPPPA, Kamis (16/9).
Menurut Hasto, yang menjadi penentu bonus demografi bisa dimaksimalkan adalah remaja dan anak-anak. Generasi muda merupakan kunci bagi bangsa untuk meraih Indonesia Emas di 2045.
Baca juga: Pasca Pandemi, Semua Lapisan Masyarakat Dapatkan Jaminan Sosial
Lantas, perhatian dan upaya bersama difokuskan pada edukasi generasi muda. Semua pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya perlu bergerak bersama.
"Ketika remaja dan anak-anak kita masih ada perkawinan anak maka akan diikuti dengan putus sekolah dan akan diikuti dengan jumlah yang banyak. Kemudia diikuti angka kematian ibu, bayi dan anak yang banyak dan diikuti pengangguran karena tidak ada pendidikan tinggi sudah keburu kawin dan melahirkan bayi-bayi stunting," terang Hasto.
Stunting, lanjutnya punya 3 konsekuensi. Pertama adalah fisik yang memang tidak bisa optimal, kemdian pertumbuhan pemikiran yang tidak optimal sehingga banyak keterbatasan. Selain itu juga mudah terkena penyakit yang tentu saja akan menjadi permasalahan di masa depan.
Saat ini angka stunting masih 27,67% dari total jumlah penduduk. Artinya diantara 3 penduduk atau bayi ada 1 orang stunting.
Pemerintah, melalui Perpres 72/2021 telah mengerahkan upaya untuk mempercepat penurunan angka stunting. Seluruh pemda, kepala dinas, pemangku kepentingan dan mayarakat diajak berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah bangsa.(H-3)
Jika bonus demografi ini bisa dikapitalisasi dengan benar, negara akan bisa melakukan saving dan reinvestasi setiap tahun.
Saat bonus demografi, terjadi surplus usia produktif yang sangat tinggi. Angkanya rata-rata 70% dari keseluruhan jumlah penduduk usia produktif.
Meski tingkat pengangguran terbuka turun ke angka 4,7%, jumlah absolut pengangguran justru meningkat.
Masih terlalu fokus mencetak ijazah, bukan menyiapkan talenta, baik dari sisi keterampilan, etos kerja, maupun literasi digital.
SULIT menjadi Indonesia. Bukan lantaran tak punya sumber daya, melainkan karena harapan selalu membuncah melebihi kapasitas institusi yang mengelola.
Proses mempertemukan pelaku usaha atau business matchmaking dianggap menjadi jurus ampuh bagi Indonesia untuk bisa keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap.
Program pencegahan dan pengendalian stunting berhasil membawa angka stunting di Jatirejo menjadi 0. 0.
BKKBN menekankan perlunya tetap waspada dan melakukan tindakan berkelanjutan karena risiko stunting dapat mengenai siapa saja, terlepas dari latar belakang sosial ekonomi.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved