Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GERAKAN Sekolah Menyenangkan (GSM) menggelar Kelas Sekolah Menyenangkan secara serentak ke 34 provinsi yang terbagi ke dalam 16 kelas secara daring. Kegiatan ini diisi sekitar 100 anak muda yang telah dilatih oleh GSM berkolaborasi dengan puluhan guru penyimpang yaitu guru yang memiliki perilaku menyimpang dalam mengajar, namun memberikan dampak positif pada karakter dan hasil belajar siswa.
"Melalui kolaborasi ini diharapkan dapat mengundang gerakan dari anak muda agar semakin peduli dan berkontribusi terhadap masa depan bangsanya, serta semakin menggerakkan guru untuk membangun pengembangan praktik bersama agar kompetensi dan profesionalismenya semakin meningkat," ungkap diungkapkan Muhammad Nur Rizal, founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), dalam keterangan yang diterima, Selasa (14/9).
Lebih jauh, Rizal mengatakan pendidikan tidak boleh hanya menjejalkan konten pengetahuan dengan kurikulum yang padat kepada siswa. Pendidikan harus diarahkan justru untuk membangun daya kritis agar siswa mampu membedakan mana informasi yang bermutu, berguna, dan benar.
Apalagi generasi milenial dan generasi Z dianggap sebagai generasi cerdas karena mudah mendapatkan akses informasi yang berlimpah dari internet. Hanya saja, mereka di khawatirkan memiliki pandangan yang semakin sempit akibar algoritmaeco chamber yang dimiliki sosial media.
Rizal menegaskan, permasalahan anak muda di masa depan tersebut dapat diminimalisir dengan mendapatkan keterampilan kompetensi penalaran dan kesadaran diri serta memperbanyak ruang perjumpaan lintas generasi sehingga cara pandang dan perilaku generasi muda dapat meluas.
"Tujuan pendidikan seharusnya melibatkan anak muda dengan dunia yang dirasakannya juga dunia di sekelilingnya. Maka anak muda perlu menghormati akan keberagaman dan mengapresiasi akar budayanya sendiri," tutur Rizal.
Novi Candra, co-founder GSM menambahkan paradigma pendidikan Indonesia belum menganggapi isu kesehatan mental adalah penting. Sehingga, ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) diwarnai dengan kondisi emosi negatif yang lebih besar, yakni 66% dirasakan siswa selama PJJ, sulit bagi guru-guru untuk mendapatkan keterampilan mengajar yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Menurutnya, guru-guru juga mengalami perasaan yang sama atau emosi negatif karena ketidaktahuan strategi belajar yang baru, dan tidak adanya perubahan kurikulum yang mendasar dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan emosi. Karena itu, jelas Novi, pihaknya mencoba hadir untuk menyampaikan materi tentang praktik sederhana namun fundamental yaitu pentingnya penalaran dan kesadaran diri.
"GSM ingin mengkritisi narasi pendidikan Indonesia dari hanya sebatas pencapaian PISA, yang mana menjadi kepentingan negara, bergeser ke pencapaian kepentingan anak muda di masa depan, yaitu kompetensi penalaran dan kesadaran diri. Materi-materi yang disampaikan di Kelas Sekolah Menyenangkan akan terkait dengan hal itu," lanjut Novi. (RO/OL-15)
Raden Ajeng Kartini, seorang Pahlawan Nasional Indonesia, memperjuangkan hak pendidikan, kesetaraan gender, dan hak-hak perempuan di masa penjajahan Belanda.
Agar anak-anak lebih semangat belajar, Bunda bisa memanfaatkan konten video pembelajaran yang dikemas menarik. Dengan cara itu, proses belajar menjadi lebih menyenangkan.
Hingga saat ini, melalui penjualan pakaian yang diproduksi oleh One Fine Sky bersama para dreamers atau kolaborator, telah berhasil mendonasikan 22.557 seragam
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Di tengah kondisi rakyat Indonesia yang membutuhkan protein untuk mengatasi stunting, potensi kekayaan harus dimanfaatkan optimal.
PEMBELAJARAN jarak jauh (PJJ) yang sudah berlangsung sekitar sembilan bulan akibat pandemi covid-19 memiliki banyak tantangan.
Tidak ada rencana untuk memberikan Aditya sanksi akibat tidak bisa mengikuti PJJ sampai enam bulan.
Pemprov DKI Jakarta akan memberikan solusi bagi siswa tidak mampu yang tidak punya ponsel pintar dan harus menjalani pembelajaran jarak jauh.
KETERSEDIAAN perangkat elektronik seperti ponsel pintar untuk mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) ternyata tidak hanya dirasakan siswa di pelosok daerah.
Sejauh ini, JakWifi telah terpasang di 1.200 titik yang tersebar di 445 RW kumuh.
SEBANYAK 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved