Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKELOMPOK mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meneliti potensi kombinasi daun pandan wangi dan cengkih sebagai nanospray penyembuh luka akut.
"Daun pandan wangi bahan aktif yang memiliki aktivitas antiseptik. Lalu, bunga Cengkih memiliki kandungan senyawa yang diketahui berkhasiat sebagai antiinflamasi dan anestesi," kata Aufa Lufhf Ambar Verisandri, salah satu anggota tim peneliti, dilansir dari laman UGM, Minggu (12/9).
Melihat potensi tersebut Aufa bersama dengan teman satu-satunya di Kedokteran Gigi yakni Aufa Lufhf Ambar Verisandri , Bondan Setyoko, Galih Patria, Ni Luh Wayan Putri Dewi Angelina dan Alma Rizki Fadila dari Fakultas Farmasi melakukan penelitian terhadap nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan bunga cengkih sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan anestesi topikal terhadap penyembuhan luka akut kulit.
Aufa menuturkan perawatan dan mencegah luka akut penting dilakukan agar tidak berubah menjadi luka kronis. Adapun contoh luka akut antara lain adalah luka trauma, luka jahit, dan luka lecet. Penanganan luka harus dilakukan mungkin untuk menghindari terjadinya komplikasi ringan sampai berat.
Pada saat terbentuk luka, terjadinya komplikasi dapat dipicu oleh adanya bakteri yang masuk sehingga menyebabkan infeksi. Maka dari itu penanganan harus segera dilakukan secara efektif untuk menghindari terjadinya infeksi berkelanjutan.
Ia mengatakan penanganan luka umumnya menggunakan plester. Namun, plester komersial yang beredar saat ini sebagian besar tidak mengandung bahan aktif sehingga kurang efektif dalam penyembuhan luka. Penggunaan plester sebagai penutup luka juga dapat mengganggu estetika kulit apabila digunakan dalam waktu yang cukup lama.
"Untuk mendapat obat penyembuh luka akut yang efektif dan dapat digunakan dengan nyaman kami berupaya membuat nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan bunga Cengkih sebagai antiinflamasi, antiseptik, dan anestetik topikal terhadap penyembuhan luka akut kulit," paparnya.
Aufa mengatakan dala penelitian ini juga menggunakan kitosan cangkang kepiting pada nanospray kombinasi. Bahan ini bersifat mudah menyerap dan dapat membentuk membran film yang dapat berperan sebagai zat pembawa bahan aktif obat.
Untuk pembuatan nanospray dilakukan dengan ekstraksi daun pandan wangi dan bunga cengkih. Selanjutnya, kedua ekstrak tersebut digabungkan dan ditambah bahan lainnya untuk membuat sediaan emulsi terlebih dahulu. Sediaan emulsi ini kemudian diproses hingga homogen dan menghasilkan partikel berukuran nano. Nanomulsi yang sudah terbentuk kemudian dimasukan ke botol spray sehingga menjadi nanospray.
Sementara Bondan menambahkan dalam penelitian yang dilakukan mereka melakukan sejumlah uji terhadap sediaan nanospray. Beberapa uji yang dilakukan yaitu uji organoleptik, uji berat jenis, uji ukuran nanopartikel, uji pH, uji kekentalan, uji kestabilan, molecular docking, dan uji kadar hambat minimum bakteri.
Hasil pengukuran dengan menggunakan Particle Size Analyzer menunjukkan rata-rata ukuran diameter nanopartikel yang telah berhasil disintesis yaitu 66,36 nm. Hal ini telah memenuhi syarat ukuran sediaan nanoemulsi yaitu dalam rentang 10-1000 nm.
"Ukuran partikel nano yang kecil digunakan untuk meningkatkan absorpsi zat aktif sediaan pada sel target sehingga harapannya zat aktif tersebut akan lebih mudah terserap ke dalam tubuh khususnya bagian luka dan mempercepat aksi penyembuhannya,” urainya.
Lebih lanjut ia menjelaskan nanospray memiliki rata-rata pH sebesar 4,33. Nilai pH tersebut sudah sesuai dengan pH kulit dan tidak akan menimbulkan bahaya dalam pemakaiannya. Selain itu, untuk uji kualitas lainnya seperti tingkat kekentalan dan bobot jenis, nanospray yang terbentuk telah teruji berkualitas baik.
Lalu, dari uji stabilitas sediaan menunjukkan bahwa sediaan nanospray tetap stabil bentuknya baik dalam suhu rendah maupun suhu tinggi. Berikutnya, dari segi kualitas maupun kualitas, hasil dari uji pada sediaan ini menunjukkan bahwa nanospray kombinasi ini sudah memiliki kualitas yang baik, mudah digunakan, dan tidak gampang rusak.
Selanjutnya, dari uji kadar hambat minimum bakteri menunjukkan zona hambat yang ditimbulkan oleh nanospray kombinasi ekstrak daun pandan wangi dan ekstrak bunga cengkih lebih besar dibandingkan obat merah luka secara signifikan. Dengan begitu bisa disimpulkan bahwa nanospray ekstrak daun Pandan Wangi dan bunga Cengkih memiliki efek antiseptik lebih baik dari obat merah luka.
Efek antiinflamasi dan anestesi dilakukan secara in silico molecular docking untuk melihat kekuatan ikatan antara bahan aktif dan reseptor manusia yang berkaitan dengan efek antiinflamasi dan anestesi. Hasil molecular docking menunjukkan bahwa nanospray memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan bahan aktif obat merah pada reseptor manusia.
"Ini membuktikan bahwa nanospray kombinasi ini memiliki efek antiinflamasi dan anestesi yang lebih baik daripada obat merah luka," imbuh Alma.
Alma menyampaikan penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkatkan guna daun pandan wangi dan bunga cengkih. Selain itu, jadilah alternatif obat herbal dalam penyembuhan luka.
"Penelitian berupa penelitian dasar dan harapannya bisa dilakukan lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya pada manusia,"jelasnya. (H-2)
Pentingnya regulasi yang proporsional, khususnya di sektor kesehatan. Salah satu contohnya adalah perlunya pendekatan berbasis bukti dalam mengatur produk tembakau alternatif.
WAKIL Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie optimis terhadap masa depan riset Indonesia.
DORONG pemanfaatan hasil riset dalam upaya meningkatkan kinerja industri yang diharapkan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi di bidang riset dan teknologi pertanian dan mencari solusi terhadap tantangan pangan di Tanah Air.
IndoStrategi merilis hasil evaluasi kinerja Kabinet Merah Putih setelah enam bulan masa kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
PKR Material Karbon Berbasis Biomassa UNRI diharapkan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak nyata bagi kemandirian energi Indonesia.
Program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved