Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GENERASI muda dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas. Tapi, upaya memacu kreativitas serta kreativitas ini harus dibarengi kehati-hatian.
"Salah satu pilar penting dalam mendukung terwujudnya agenda transformasi digital adalah menciptakan masyarakat digital," kata Direktur Jenderal Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan dalam diskusi bertajuk Yang Muda Cakap Digital, Minggu (12/9).
Menurut dia, masyarakat Indonesia telah memasuki fase melek digital. Tinggal mengarahkan supaya kehadiran teknologi saat ini membantu banyak hal untuk peningkatan wawasan, kemampuan dan kreatifitas.
"Pacu literasi digital sebagai peranan penting di dalamnya guna menghadapi perkembangan teknologi," ujarnya.
Pada kesempatan sama Anggota Komisi I DPR Ahmad Rizki Sadig mengatakan pihaknya mendorong pemerintah supaya mempercepat proses pembangunan infrastruktur digital. Langkah itu mesti dibarengi penanaman literasi digital supaya masyarakat dapat menyerap banyak manfaat dari kemajuan teknologi.
Baca juga : Kreativitas Anak Muda Dalam Memadukan Kebudayaan dan Teknologi
"Kemudian, bijaksana lah dalam menggunakan media digital. Kita jangan lengah dalam mempublikasikan atau memberikan data pribadi kita kepada sembarang orang sebab jejak digital tidak dapat dihapus yang menimbulkan rasa penyesalan diri dikemudian hari," ujarnya.
Pegiat Media Sosial Aliah Lestari Sayuti menjelaskan terdapat sembilan kemampuan digital yang harus dimiliki oleh generasi muda. Misalnya coding, project management, web development, UI dan UX design, app development, SEO, copywriting, excel and word knowledge, dan social media marketing.
Seluruhnya merupakan modal bagi generasi muda untuk meningkatkan kemampuan dan produktifitas. "Serta mendapatkan banyak peluang pendapatan karena banyak orang tertarik kepada keahlian yang kita miliki," pungkasnya. (OL-2)
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Gerakan Smartfren 100 persen untuk Indonesia, merangkum berbagai upaya Smartfren untuk meningkatkan literasi digital serta pemanfaatan internet.
Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring informasi di era digital yang penuh tantangan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved