Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BEBERAPA hari lalu jagad media sosial diramaikan oleh sebuah videoklip yang menyajikan perpaduan musik, visual, tarian, dan elemen-elemen kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia.
Video ini mendadak viral yang hanya dalam beberapa hari langsung menaiki peringkat satu tren video di YouTube dengan jutaan penonton.
Video klip tersebut berjudul “Wonderland Indonesia” karya Alffy Rev, 26, bersama teman-temannya. Namun ada banyak juga pertanyaan yang muncul setelah videoini viral di media sosial, siapa anak ini? dan mengapa baru terdengar sekarang? Tapi benarkah?
Nama Alffy Rev sebetulnya sudah lama dikenal oleh warganet terutama penonton YouTube. Ia adalah seorang konten kreator yang rajin memadukan musik dengan karya visual.
Keunikannya, Alffy Rev selalu mengambil lagu-lagu perjuangan, lagu daerah, dan juga elemen budaya dari banyak daerah di Indonesia. Sebetulnya tidak hanya Alffy Rev, ada banyak sekali kalangan muda lainnya yang membuat dan mengunggah karyanya di berbagai platform media sosial dan digital.
Ada yang berupa ilustrasi, aransemen lagu perjuangan, lagu daerah, animasi pendek, sampai film pendek. Namun mengapa hanya karya Alffy Rev yang muncul?
“Sebetulnya ada banyak sekali karya-karya anak muda Indonesia yang mengangkat kebudayaan Indonesia dan seni tradisional yang bagus-bagus diunggah di media sosial. Hanya saja kemunculan karya-karya ini seringkali kurang mendapat atensi media-media besar di Indonesia” jelas Ahmad Mahendra, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbudristek yang juga memberikan dukungan atas produksi video “Wonderland Indonesia”.
Perhatian media-media di Indonesia khususnya tentang kebudayaan atau karya budaya jelas masih sangat dibutuhkan. Apalagi dalam rangka mengimbangi deras masuknya budaya asing.
Saat ini teknologi digital sudah sangat maju sekali. Teknologi ini sudah menjadi bagian dari keseharian pekerjaan kita. Bahkan berdampak pula pada karya-karya budaya, ada banyak sekali karya-karya baru hasil perpaduan seni budaya tradisional dengan teknologi digital.
Generasi muda inilah yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital, baik dalam membuat karya maupun dalam berkolaborasi antar kreator. Keberadaan karya-karya anak muda ini berhasil mengangkat nilai-nilai budaya yang selama ini dianggap kuno menjadi karya kekinian dengan bantuan teknologi.
Kini yang dibutuhkan adalah dukungan dan dorongan terhadap karya-karya mereka. Baik dukungan dari pemerintah, media pemberitaan, atau pun media tayang seperti TV. Memang saat ini media-media tersebut masih terbatas mengulas karya yang viral saja.
Padahal selain karya yang bagus, karya yang layak pun harus ikut diangkat. Selain untuk mengolah rasa apresiasi juga dapat menjadi inspirasi anak-anak muda.
Keragaman dari kekayaan kebudayaan Indonesia jelas menginspirasi Alffy Rev dalam karya-karya videonya.
Di tengah semaraknya arus budaya luar yang masuk saat ini, ternyata anak-anak muda mampu melihat kekayaan kebudayaan dari banyak daerah di Indonesia pun bisa dijadikan inspirasi yang mutakhir untuk karya-karya seninya.
“Kalo buat saya pribadi keberadaan musik tradisional itu penting, bukan hanya di notasi saja, tapi lebih ke-rasa nya sih.. Jadi sangat inspiratid buat bikin karya..” ungkap Nana, bassist dari grup band D’Cinnamons asal Bandung
Teknologi digital telah mampu mengejawantahkan ide-ide kreatif anak muda menjadi sebuah karya yang indah untuk dinikmati.
Harapan Nana, jika banyak media yang membahas dan mengulas karya-karya tersebut maka tentu akan makin banyak pula anak-anak muda lain yang akan tertarik untuk ikut. Kita tunggu saja karya-karya lain dari Alffy Rev dan karya anak-anak muda Indonesia lainnya dari seluruh pelosok Indonesia. (RO/OL-09)
Putu Supadma Rudana mengingatkan, kebudayaan harus menjadi sokoguru pembangunan bangsa dalam momentum peringatan HUT ke-80 RI.
Lebih dari hiburan semata, Festival Budaya Nusantara dirancang sebagai wahana edukasi lintas generasi, menumbuhkan rasa bangga dan cinta terhadap budaya Indonesia.
Di tengah derasnya arus globalisasi dan tekanan dominasi bahasa-bahasa besar dunia, bahasa daerah menghadapi ancaman yang semakin konkret
FILM Turang, yang pertama kali tayang sekitar 67 tahun silam di Festival Film Asia Afrika di Tashkent, Uzbekistan pada 1998 kini kembali dirayakan.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Kebudayan Giring Ganesha Djumaryo berkesempatan menerima Menteri Kebudayaan Federasi Rusia, Olga Lyubimova.
ERP tak lagi sekadar berfungsi sebagai penyimpan data dan alat otomasi dasar, melainkan harus berevolusi menjadi sistem yang mampu berpikir layaknya manusia.
PASAR perusahaan teknologi raksasa Apple menghadapi tantangan paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pangsa pasar Iphone di Amerika Serikat turun dari 56% menjadi 49%
Xapiens berkomitmen menghadirkan solusi dan peluang kolaborasi di indutri teknologi.
Tiga entitas besar di bidang pengembangan talenta, teknologi, dan transformasi organisasi kini resmi melebur dalam satu identitas baru bernama KTM Solutions.
Australia dan Indonesia bekerja sama erat di bidang siber untuk membangun ketahanan siber dan melindungi dari kerentanan yang berdampak pada keamanan nasional.
Transformasi digital memberikan alat untuk bekerja lebih efisien, merespons kebutuhan pelanggan, dan selaras dengan praktik terbaik global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved