Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DI era perkembangan teknologi, industri musik untuk lagu-lagu anak di Indonesia semakin lesu dan tersudutkan. Padahal, anak-anak sangat menggandrungi teknologi.
Bahkan banyak generasi muda Indonesia yang lebih hafal musik idola barat yang sebagian liriknya sangat tidak cocok untuk mereka.
Di tambah pula tidak ada lagi tokoh pengganti seperti Pak Kasur, Ibu Sud, Papa T Bob dan pencipta musik anak lainnya. Kebanyakan musik anak Indonesia juga mendapat perlakuan kurang istimewa dan tak serius dari sisi penggarapan sehingga kualitas yang dihasilkan dari kurang maksimal.
Keadaan itu membuat CEO PT Amnar Awandi Kazoku Rendyadi Amnar mengaku prihatin. Rendy pun terpikir untuk menciptakan karakter untuk anak-anak dan pada tahun lalu, lahir lah animasi 3D bernama Hoala dan Koala.
Kedua karakter tersebut adalah sepasang sahabat yang gemar bernyanyi. Total ada 12 karakter animasi yang tampil dalam Hoala dan Koala. Mereka adalah Ayah, Ibu, dan Hoala, serta karater pendukung, yakni Koala, Miss Jeruk, Rubin si Rubah, Lincul si Ular, Burhan si Burung Hantu, Bu Aya si Buaya, Serigili si Serigala, Om Ping si harimau, dan Om Bre si Singa.
"Seluruh karakter yang ada juga bisa bernyayi sehingga diharapkan bukan hanya anak-anak yang terhibur, juga para orang tua," kata Rendyadi dalam keterangan resminya, Rabu (8/9).
Baca juga: Ed Asner, Pengisi Suara Kakek dalam Film Animasi Up, Tutup Usia
Rendy mengungkapkan tim Hoala dan Koala menggarap seluruh musik dengan serius dan matang. Banyak musisi internasional yang terlibat, serta banyak sekali alat musik yang unik yang dipakai dalam penggarapan album-albumnya, termasuk instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.
“Kami ingin membuktikan bahwa tak selamanya musik anak adalah musik sederhana dengan konsep yang juga sederhana. Kami percaya kualitas vokal yang kami tampilkan merupakan kualitas vokal yang bisa disandingkan dengan musik di luar genre anak-anak,” lanjutnya.
Di masa pandemi covid-19, aktivitas masyarakat dibatasi. Proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Anak-anak memiliki kecenderungan terpapar gagdet dan lebih intensif dibanding sebelumnya.
Situs Hoala dan Koala di tautan hoaladankoala.com menyebutkan keseriusan dalam menggarap digital platform ini tampak dengan eksistensi digital di beberapa penyedia layanan musik online dan social media.
“Kami memaksimalkan website, Youtube, Facebook, Instagram, Tik Tok, Spotify, Apple Music, Twitter dan SoundCloud sebagai ujung tombak,” tutup Rendy. (R-3)
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved