Rabu 08 September 2021, 17:30 WIB

Hoala dan Koala, Animasi 3D Lagu Anak Indonesia

Budi Ernanto | Humaniora
Hoala dan Koala, Animasi 3D Lagu Anak Indonesia

DOK IST
Hoala dan Koala.

 

DI era perkembangan teknologi, industri musik untuk lagu-lagu anak di Indonesia semakin lesu dan tersudutkan. Padahal, anak-anak sangat menggandrungi teknologi.

Bahkan banyak generasi muda Indonesia yang lebih hafal musik idola barat yang sebagian liriknya sangat tidak cocok untuk mereka.

Di tambah pula tidak ada lagi tokoh pengganti seperti Pak Kasur, Ibu Sud, Papa T Bob dan pencipta musik anak lainnya. Kebanyakan musik anak Indonesia juga mendapat perlakuan kurang istimewa dan tak serius dari sisi penggarapan sehingga kualitas yang dihasilkan dari kurang maksimal.

Keadaan itu membuat CEO PT Amnar Awandi Kazoku Rendyadi Amnar mengaku prihatin. Rendy pun terpikir untuk menciptakan karakter untuk anak-anak dan pada tahun lalu, lahir lah animasi 3D bernama Hoala dan Koala.

Kedua karakter tersebut adalah sepasang sahabat yang gemar bernyanyi. Total ada 12 karakter animasi yang tampil dalam Hoala dan Koala. Mereka adalah Ayah, Ibu, dan Hoala, serta karater pendukung, yakni Koala, Miss Jeruk, Rubin si Rubah, Lincul si Ular, Burhan si Burung Hantu, Bu Aya si Buaya, Serigili si Serigala, Om Ping si harimau, dan Om Bre si Singa.

"Seluruh karakter yang ada juga bisa bernyayi sehingga diharapkan bukan hanya anak-anak yang terhibur, juga para orang tua," kata Rendyadi dalam keterangan resminya, Rabu (8/9).

Baca juga: Ed Asner, Pengisi Suara Kakek dalam Film Animasi Up, Tutup Usia

Rendy mengungkapkan tim Hoala dan Koala menggarap seluruh musik dengan serius dan matang. Banyak musisi internasional yang terlibat, serta banyak sekali alat musik yang unik yang dipakai dalam penggarapan album-albumnya, termasuk instrumen etnik Indonesia seperti gamelan dan angklung.

“Kami ingin membuktikan bahwa tak selamanya musik anak adalah musik sederhana dengan konsep  yang juga sederhana. Kami percaya kualitas vokal yang kami tampilkan merupakan kualitas vokal yang bisa disandingkan dengan musik di luar genre anak-anak,” lanjutnya.

Di masa pandemi covid-19, aktivitas masyarakat dibatasi. Proses belajar mengajar dilakukan secara daring. Anak-anak memiliki kecenderungan terpapar gagdet dan lebih intensif dibanding sebelumnya.
 
Situs Hoala dan Koala di tautan hoaladankoala.com menyebutkan keseriusan dalam menggarap digital platform ini tampak dengan eksistensi digital di beberapa penyedia layanan musik online dan social media.

“Kami memaksimalkan website, Youtube, Facebook, Instagram, Tik Tok, Spotify, Apple Music, Twitter dan SoundCloud sebagai ujung tombak,” tutup Rendy. (R-3)

Baca Juga

Istimewa

Tanoto Foundation Terima Penghargaan Anugerah Merdeka Belajar

👤Andhika Prasetyo 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:28 WIB
Tanoto Foundation menerima Anugerah Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan...
DOK/FIKOM UNISBA

Peringatan 40 Tahun Fikom Unisba, Berkomitmen Meraih Akreditasi Unggul

👤Bayu Anggoro 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:23 WIB
Fikom Unisba berkomitmen dan termotivasi untuk bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja tuntas dalam memenuhi...
Istimewa

Reza Rahadian Jadi Pengajar dalam Program Praktisi Mengajar di UNJ

👤Andhika Prasetyo 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:17 WIB
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menghadirkan aktor ternama Indonesia Reza Rahadian untuk mengajar mata kuliah Pengembangan Diri dan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya