Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Mahfud: Perguruan Tinggi Harus Jadi Benteng Budaya

Cahya Mulyana
05/9/2021 22:20
Mahfud: Perguruan Tinggi Harus Jadi Benteng Budaya
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.(MI/AGUS M)

DI era revolusi 4.0 yang didominasi oleh teknologi dan digitalisasi, perguruan tinggi harus menjadi benteng budaya yang menjaga eksistensi jatidiri bangsa. Hal ini ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, saat peletakan batu pertama pembangunan Gedung Universitas Widya Mataram Yogyakarta.

"Pada era di mana budaya sangat beragam, berbagai belahan dunia akan mudah saling terhubung dan saling mempengaruhi. Tidak banyak perguruan tinggi yang menahbiskan dirinya sebagai perguruan tinggi berbasis budaya. Dari sedikit kampus yang berbasis budaya tersebut, satu di antaranya adalah Universitas Widya Mataram di Yogyakarta," ujar Mahfud MD selaku Ketua Yayasan Mataram dalam keterangannya, Minggu (5/9).

Baca juga: Urgensi Perlindungan Data Pribadi

Mahfud menegaskan Indonesia dikenal sebagai bangsa yang punya budaya adiluhung, yakni budaya unggul yang penuh kehalusan budi, kesantunan, gotong royong, keindahan dan beragama.

"Di era digital ini, bangsa kita harus mampu mempertahankan ruh dan nilai-nilai adiluhung bagi kemanusiaan dari masuknya budaya asing seperti hedonisme, liberalisme, dan rasionalisme," papar Mahfud.

Bagi Mahfud, rasionalitas dan wawasan rasional memang penting, tetapi rasionalisme berbahaya bagi kehidupan manusia. Sebab rasionalisme berangkat dari asumsi benar itu hanya yang logis, masuk akal, bisa diuji melalui eksperimen, atau dihitung.

Sedangkan wawasan rasional atau rasionalitas bagi bangsa Indonesia, tak mengurangi penghargaan akan pentingnya akal yang harus didukung dengan eksperimen dan pembuktian logis.

"Pembuktian logis itu penting, tetapi di samping itu harus didasarkan pada keimanan kepada Tuhan, kepekaan nurani, ketulusan budi, moralitas, gotong royong dan estetika," tegas Mahfud.

Selain berbasiskan nilai-nilai budaya, di kampus baru Universitas Widya Mataram ini juga akan dibangun religious center yang mengakomodasi aktivitas religius semua agama yang diakui di Indonesia.

Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Dewan Pembina Yayasan Mataram Sri Sultan Hamengku Buwono X, Rektor Universitas Widya Mataram Edy Suandi Hamid, dan Kepala LLDikti DIY, Didi Achjari. (Cah/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya