Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ayah Pun Bisa Jadi Pahlawan ASI Eksklusif

Mediaindonesia.com
21/8/2021 07:00
Ayah Pun Bisa Jadi Pahlawan ASI Eksklusif
Seorang aktivis memperagakan cara menyusui saat kegiatan Sosialisi ASI di Surabaya, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Moch Asim)

SETELAH bayi lahir, banyak hal dan rutinitas berbeda yang dijalankan oleh keluarga. Peran ibu, seperti menyusui dan merawat bayi sambil tetap mengerjakan beberapa tugas rumah tangga, nampak sangat jelas. Di sisi lain, kegiatan ayah kadang tidak banyak berubah atau bahkan terkesan tidak membantu istrinya.

“Beberapa ayah kadang bukan tidak mau terlibat dalam rutinitas baru ini, tapi mereka tidak tahu dan tidak yakin apa yang harus mereka lakukan, apalagi terkait ASI,” kata Widodo Suhartoyo, Senior Technical and Liaison Advisor Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation.

Tahukah Ayah Manfaat ASI Eksklusif?

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, hanya 37,3% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif atau pemberian ASI saja selama 6 bulan.

Salah satu faktor penyebab rendahnya angka tersebut adalah kurangnya dukungan keluarga, yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan.

“Dengan begitu maraknya iklan susu formula, para ayah pun banyak yang berpikir pragmatis dan akhirnya beranggapan bahwa susu formula adalah asupan yang wajib diberikan pada bayi sejak lahir,” lanjut Widodo Suhartoyo.   

Sesungguhnya banyak manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi, ibu, keluarga, bahkan negara. Seperti yang diketahui bersama, ASI mengandung banyak nilai gizi yang penting bagi imunitas anak dan mendukung fungsi sistem pencernaan. Pemberian ASI juga membantu otak anak untuk tumbuh secara optimal.

Selain itu, dengan memberikan ASI secara eksklusif, ikatan emosional antara ibu dan bayi akan semakin kuat, yang akan membuat bayi lebih tenang.

Sejumlah penelitian juga membuktikan bahwa menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan karena membakar sekitar 500-700 kalori per hari, mempercepat pemulihan rahim, dan menurunkan resiko sejumlah penyakit, seperti kanker payudara, kanker rahim, tekanan darah tinggi hingga diabetes.

Dengan pemberian ASI secara eksklusif, atau ASI saja selama 6 bulan lalu diberi MPASI (makanan pendamping ASI) sampai usia 2 tahun, juga memiliki manfaat secara ekonomi bagi keluarga.

ASI eksklusif dapat menghemat pengeluaran belanja pangan bayi, dibandingkan jika bayi mengkonsumsi susu formula. Dalam jangka panjang, anak yang tumbuh secara optimal akan mampu menjadi produktif dan mencapai kesejahteraan yang baik bagi dirinya sendiri, keluarga dan bangsa.

Apa yang Dapat Ayah Lakukan?

Meski menyusui adalah peran penting ibu, namun ada banyak sekali hal yang dapat ayah lakukan untuk membantu agar proses pemberian ASI, khususnya secara eksklusif.

“Sudah saatnya konsep peran ayah menjadi lebih modern, yaitu dengan menyadari bahwa peran ayah sangat penting dalam keputusan dan keberhasilan memberikan ASI secara eksklusif. Apalagi tujuannya sangat jelas, yaitu untuk memberikan yang terbaik bagi anak dan demi masa depannya yang lebih sehat dan produktif” tegas Widodo.

Berikut adalah sejumlah hal yang dapat dilakukan ayah untuk mendukung ibu yang berada dalam masa menyusui:

  • Bersama ibu, mencari sumber informasi seputar ASI yang tepat. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik, tantangan seputar ASI dan menyusui akan lebih dapat teratasi dengan tepat   
  • Berikan semangat dan tunjukan sikap positif terhadap pengetahuan dan kemampuan ibu yang semakin baik tentang menyusui. Ibu akan semakin percaya diri dan termotivasi untuk mampu memberi ASI secara eksklusif
  • Ciptakan suasana yang nyaman bagi ibu untuk menyusui. Perasaan tenang dan gembira dapat memacu sejumlah hormon di tubuh ibu, yang membuat sel-sel produksi ASI bekerja lancar dan maksimal
  • Mendukung kesejahteraan ibu, seperti memastikannya mengkonsumsi makanan bergizi dan minum secara teratur, membantu mengerjakan tugas rumahtangga, atau juga memberi waktu yang cukup bagi ibu untuk beristirahat
  • Terlibat dalam kegiatan bersama bayi, misalnya mengganti popok, memandikan bayi atau juga membantu bayi bersendawa setelah diberi ASI. Selain membantu ibu, hal ini juga akan mempererat hubungan ayah dan bayi secara fisik dan psikologis
  • Mencari bantuan tenaga professional seperti bidan atau dokter, jika diperlukan, saat ibu mengalami kesulitan terkait pemberian ASI

Dukungan ayah dalam keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif lebih signifikan dari yang dibayangkan.

Dengan turut terlibat, bekerjasama dengan istri sebagai sebuah tim, dan tetap menjaga keterbukaan dalam komunikasi tidak hanya akan meningkatkan keberhasilan ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif, namun akan dapat mempererat hubungan ayah dan ibu sebagai pasangan dan keluarga. (RO/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya