Headline
Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.
Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.
SEBAGAI orangtua tentu harapan yang utama adalah melihat si kecil tumbuh besar dan sehat. Memastikan kebutuh nutrisi anak terpenuhi dengan baik memanglah penting, namun ada pula hal lain yang perlu diperhatikan oleh para orangtua demi tumbuh kembang anak, yakni stimulasi.
Apakah itu stimulasi? Stimulasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan kognitif anak baik dalam bentuk penglihatan, bicara, pendengaran, dan juga perabaan.
Menurut penelitian, lebih dari satu juta koneksi saraf baru terbentuk setiap detiknya pada beberapa tahun awal kehidupan anak. Namun, koneksi pada otak tersebut bisa memudar kecuali digunakan. Stimulasi pada anak sejak dini dapat meningkatkan kemampuan sosial, emosional, dan kognitif yang tak hanya berguna untuk anak semasa kecilnya, namun mempunyai manfaat yang berkepanjangan di kemudian hari.
Baca Juga: Kolostrum, Susu Emas Penuh Nutrisi dari Ibu Bagi Bayi
Kesehatan emosional dan fisik, keterampilan sosial, dan kapasitas kognitif-linguistik yang muncul di tahun-tahun awal semuanya penting untuk membantunya kelak. “Kurangnya stimulasi perkembangan anak pada tahun-tahun pertama kehidupan dapat memiliki konsekuensi seumur hidup dan dapat berdampak negatif pada kesiapan sekolah dan potensi belajar, kesehatan mental dan fisik sebagai orang dewasa, ketahanan terhadap stres dan penyelesaian konflik, serta rentan terhadap kemiskinan antar generasi. Kami menyadari pentingnya stimulasi perkembangan anak sejak dini, karena tidak hanya sehat, anak-anak memiliki hak untuk berkembang yang akan membantu mereka kelak saat berusia produktif,” papar Arnoldus Paut, ECED Program Specialist dari Tanoto Foundation.
Oleh karena itu, stimuli yang dapat merangsang kemampuan dasar perlu rutin dilakukan bersama anak pada setiap kesempatan. Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya seperti ibu, ayah, pengasuh, atau anggota keluarga lainnya. Namun perlu diperhatikan bahwa merangsang perkembangan anak berbeda-beda pada setiap tahapan usia mereka.
Berikut beberapa jenis stimulasi yang sesuai dengan tahapan usia anak.
Stimulasi anak usia 0-1 tahun
Pada masa-masa ini, stimulasi yang dapat dilakukan kepada anak tak perlu dengan kegiatan yang rumit maupun mengeluarkan biaya. Secara rutin, peluk, elus dan gendonglah si kecil sembari menatap matanya dan berikan senyuman manis. Sesekali, ajak si kecil berbicara atau kenalkan dia pada suara-suara maupun musik.
Seiring bertambahnya usia si kecil, stimulasi dapat berupa permainan sederhana dengan mengajarkannya untuk merangkak, duduk, dan berjalanan, maupun bertepuk tangan. Di tahap ini, orangtua dapat pula melatih refleks anak secara perlahan dengan memperkenalkannya pada benda di sekitar yang mudah untuk digenggam.
Stimulasi anak usia 1-2 tahun
Pada tahap ini, jenis stimulasi yang dapat dilakukan semakin beragam. Asah imajinasi anak dengan mengajaknya untuk mencoret-coret kertas dengan pensil warna, menyusun puzzle sederhana atau kubus dan balok-balok serta memasukkan dan mengeluarkan benda dari wadah.
Selain itu, anak dapat mulai diajari untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dengan tujuan untuk mengenalkannya pada kemampuan menolong diri sendiri. Selain dapat membantunya untuk tidak bergantung pada orang lain, stimulasi melatih kemampuan menolong diri sendiri dapat membuatnya lebih percaya diri dan memiliki keberanian. Hal yang dapat diajarkan yakni seperti melepas pakaian, mencuci tangan, makan dan mandi.
Stimulasi anak usia 2-3 tahun
Ketika anak menginjak usia 2 tahun, stimulasi yang dapat dilakukan oleh orangtua adalah dengan mengembangkan ketrampilan berbahasa dan kecerdasan. Ajak anak untuk berbicara menggunakan kata sifat (seperti jauh-dekat, panas-dingin, cepat-lambat) mengenal dan membedakan warna-warna, berhitung, dan menyebutkan nama anggota keluarga maupun teman. Anak-anak pun dapat mulai dilatih untuk melakukan kegiatan yang lebih kompleks seperti menyikat gigi, bermain masak-masakan, dan buang air di toilet. (RO/OL-10)
Promosi produk perkebunan harus ditingkatkan partisipasinya ke depan
Pembiayaan terhadap bisnis pertambangan batu bara sama dengan bisnis-bisnis lain.
pada 21 April 2022 Tim Dakjar BNNP Riau mendapat informasi adanya penyeludupan narkotika, psikotropika, dan prekursor (NPP
Para pekerja transportasi CPO atau minyak sawit, banyak yang mengalami pengurangan frekuensi angkut minyak sawit
Beragam menu ditawarkan. Mulai dari menu lokal seperti Bebek Songkem dari Pavilion Restoran hingga aneka dimsum dan masakan Cina dari Tang Palace Chinese Restoran.
Di sebuah pagi di SD Negeri 004 Teluk Binjai, Kota Dumai, suara tangis kecil terdengar dari sudut ruang kelas. Seorang anak duduk memeluk lututnya, enggan membuka buku.
Endang Setiawati, fasilitator Rumah Anak SIGAP di Kutai Kartanegara, berbagi kisah inspiratif tentang pentingnya pola asuh dan peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.
Agni Project adalah inisiatif pemberdayaan penyandang disabilitas di Yogyakarta yang terinspirasi dari komunitas UMKM kreatif di kota asal Tiara.
Tanoto Foundation dan Gates Foundation menandatangani MoU untuk memperkuat kolaborasi di bidang kesehatan, gizi, pendidikan, dan filantropi di Asia.
Kepala Sekolah SDN Tambakrejo 01 Semarang, Tri Sugiyono, membuat Sudut Baca Digital (Subadi) guna mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Di tengah berbagai tantangan peningkatan kualitas pendidikan di negara berkembang, pelatihan guru menjadi salah satu titik krusial yang terus diuji efektivitas dan jangkauannya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved