Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hakteknas ke-26, Momentum Tumbuhkan Kepercayaan Diri Bangsa Indonesia

Faustinus Nua
11/8/2021 13:50
Hakteknas ke-26, Momentum Tumbuhkan Kepercayaan Diri Bangsa Indonesia
Mendikbudristek, Nadiem Makarim(MI/Agus Mulyawan)

PERINGATAN Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-26 Tahun 2021 menjadi momentum untuk membangkitkan rasa saling percaya dan menumbuhkan kepercayaan diri seluruh bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia harus semakin percaya diri untuk mengembangkan karya inovasi yang menjadi solusi permasalahan di masyarakat, sekaligus tampil di panggung dunia.

“Kita harus percaya pada kemampuan kita sendiri. Mari kita bergotong royong, serentak bergerak wujudkan Merdeka Belajar, meningkatkan teknologi dan kebanggaan akan teknologi Indonesia, untuk maju di panggung dunia,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim dalam keterangan resmi, Rabu (11/8).

Menurut Nadiem, cukup banyak inovasi pelajar dan mahasiswa yang kurang diberi tempat. Tantangan itulah yang sekarang menjadi salah satu prioritas Kemendikbudristek. "Salah satu cara terbaik untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan mengedepankan semangat Merdeka Belajar, yakni inovasi yang lahir dari kolaborasi,” tegasnya.

Nadiem menambahkan sudah saatnya bangga buatan Indonesia tidak hanya menjadi jargon, tetapi menjadi aksi nyata yang melibatkan semua lapisan masyarakat. Seperti halnya Merdeka Belajar yang menjadi gerakan bersama memperbaiki sistem pendidikan Indonesia.

Wakil Menteri (Wamen) Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa pandemi mengajarkan kemandirian bagi bangsa termasuk di bidang kesehatan. Diakuinya Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang kompleks. Namun, berdasarkan evaluasi yang dilakukan, tercatat bahwa Indonesia masih mengimpor 10 bahan baku molekul obat yang paling banyak digunakan.

"Menyikapi kondisi ini, ke depan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengupayakan agar bahan baku tersebut dapat diproduksi di dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia dapat meminimalisir ketergantungnya terhadap produk asing secara bertahap," tuturnya.

Untuk itu, Kemenkes mendukung kemudahan penciptaan produk kesehatan oleh perguruan tinggi, tetapi produk tersebut harus punya kekuatan keilmuan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Terbukti, saat pandemi Covid-19 terjadi, dalam waktu relatif singkat, Indonesia mampu menghasilkan ventilator dan alat bantu nafas secara mandiri.

Baca juga : Huawei Siap Melatih Siswa SMK agar Penuhi SDM Kualifikasi Industri

“Yang penting kita harus kompak. Menarik industri ke kampus merupakan salah satu upaya yang harus kita lakukan ke depan,” tutur Dante.

“Berbagai cara kita lakukan agar kita punya ketahanan di sisi kesehatan dengan memanfaatkan apa yang ada di sekeliling kita, kembali ke alam kita. Dimulai dari kampus yang memberi warna untuk kemandirian kesehatan kita di masa depan,” imbuh Wamenkes.

Menyambut hal itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Sesjen Kemenperin), Dody Widodo mengatakan, sebagai bentuk dukungan, pihaknya telah mempertemukan perusahaan dengan peneliti untuk meningkatkan business matching.

“Ke depan kita bisa dipikirkan bersama upaya yang lebih luas lagi untuk berkolaborasi, karena kami punya sekolah vokasi dan balai penelitian,” ungkap Sesjen Kemenperin.

Sementara itu, Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek), Nizam mengatakan bahwa semangat membangun kedaulatan teknologi hanya bisa terwujud melalui kolaborasi atau gotong royong. Dengan semangat untuk membangun teknologi “merah putih”, pemerintah mendorong perguruan tinggi untuk melahirkan karya-karya dari kampus untuk bisa memasuki dunia industri dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Platform Kedaireka yang mendapatkan tanggapan positif dari mitra industri menjadi suatu platform untuk berkolaborasi lintas kementerian dan dunia industri," pungkasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya