Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GAGASAN kreatif dalam mempromosikan pariwisata, adat, dan budaya datang dari seorang anak muda bernama Marco Manurung.
Agar pariwisata Danau Toba serta adat istiadat dan budaya yang mendukungnya semakin dikenal masyarakat, Marco menggelar ekspedisi solo menggunakan sampan keliling Danau Toba.
Kegiatan tersebut diberi tema 'Ekspedisi Solo Sulu Tao Toba Nauli 2021'. Event ini sendiri medapat dukungan penuh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Direktur Wisata Minat Khusus Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf, Alexander Reyaan l, mengatakan, 'Ekspedisi Solo Sulu Tao Toba Nauli 2021' adalah upaya yang patut didukung untuk memberikan dampak positif bagi promosi wisata minat khusus dan pengembangan nilai-nilai lokal.
"Event ini adalah upaya mempromosikan wisata minat khusus yang patut kita dukung. Kolaborasinya cukup apik. Tak hanya pariwisata, tapi juga mendukung penuh nilai-nilai dan kearifan lokal yang ada di dalamnya," papar pria yang karib disapa Alex itu pada keterangan pers, Jumat (30/7)..
Danau Toba, Alex melanjutkan, merupakan kawasan wisata yang memiliki keunikan cukup lengkap. Eksplorasi kayak sebagai wisata minat khusus menambah khasanah atraksi wisata di Danau Toba.
"Danau Toba ini memiliki banyak kekayaan. Ada banyak atraksi di Danau Toba ini. Mulai dari budaya, alam, wisata adventure hingga wisata minat khusus. Kita berharap event ini semakin menggeliatkan kembali promosi pariwisata Danau Toba di era pandemi ini," tutur Alex.
Kepada awak media, Marco mengisahkan misinya melalui kegiatan tersebut. Sebagai putra daerah, Marco ingin berkontribusi dengan potensi yang dimilikinya untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba, khususnya Solu sebagai wahana wisata air tradisional di Danau Toba.
"Melalui kegiatan ini saya berupaya mempromosikan Solu sebagai wahana wisata air tradisional Danau Toba dan juga sebagai upaya pendataan potensi wisata di Danau Toba,” ujar Marco .
“Saya juga ingin mengampanyekan kelestarian lingkungan, membuat rute wisata petualangan solo kayak atau Solu serta melakukan pemutakhiran data terkini di Danau Toba," tuturnya.
Di sisi lain, Marco juga berharap melalui kegiatan yang digagasnya ini kearifan lokal di daerahnya dapat lestari san berkembang dengan baik. Harapannya, generasi milenial sebagai penerus tak begitu saja melupakan hal tersebut yang diyakininya sejauh ini menjadi faktor yang membuat Toba menjadi unik di mata wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
"Saya ingin nilai-nilai luhur adat istiadat masyarakat Danau Toba dapat terus dilestarikan oleh anak-anak muda sebagai generasi penerus ke depan," harapnya.
Dengan begitu, Marco berharap agar masyarakat dapat menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan dapat menjaga kearifan budaya lokal dengan melibatkan generasi muda sebagai motor penggeraknya agar mereka dapat mengenal budaya di kampung halaman mereka sendiri dengan baik
Marco memulai ekspedisinya pada 1 Juni dan finis pada 20 Juli 2021. Dia mengelilingi perairan Danau Toba dengan solu dimulai dari Daerah Sigaol Timur, Panamean, Pangaloan, Parapat, Tanjung Unta dan bersandar di Haranggaol pada Sabtu 19 Juni 2021.
Kehadiran Marco disambut Ketua Persatuan Olahraga Dayung Kabupaten Simalungun (Podsi), Purnomo Aritonang, Ketua Clarinta, Jefri Antony, didampingi Ray Retrigo Sitio beserta jajaran pemerintah setempat.
Marco juga disambut tarian dan diberi penghormatan dengan memasangkan gotong di kepalanya dan ulos pamonting, dengan harapan bisa melanjutkan perjalanan yang begitu panjang.
Jefry Antony didampingi Ray Retrigo Sitio menegaskan jika lembaganya menyambut baik event ini. Ia mengatakan jika pihaknya sedang mencoba mengembangkan tradisi adat dan budaya Simalungun, salah satunya melalui olahraga.
“Kita berupaya untuk mengembangkan seni budaya di Haranggaol ini, baik dalam olahraga maupun tari. Untuk adat istiadatnya kita coba nanti koordinasi dengan PMS (Partuha Maujana Simalungun) Haranggaol. Tujuannya agar masyarakat Haranggaol tak lupa pada tradisinya,” kata Jefry.
Dia berharap, orangtua dapat memberikan edukasi terhadap anak remaja dan pemuda terkait adat dan budaya Simalungun.
“Ini juga upaya bentuk untuk anak kita nantinya berolahraga, secara otomatis menjauhkan diri dari narkoba. Dan saya sebagai ketua Seni Budaya Clarinta ingin mengundang PMS, Kepling dan penatua yang ada di kampung kita ini,” tuturnya.
“ Tujuannya agar menyamakan acara dalam pesta, suka maupun duka, karena saya melihat masih ada perbedaan adat atau acara dalam suatu pesta, padahal masih satu wilayah Haranggaol,” kata mantan Porhanger GKPS Batam itu. (RO/OL-09)
Ia menyebutkan bahwa pertemuan akan berlangsung di Wisma Negara, Kompleks Istana Kepresidenan.
KETUA Fraksi Golkar DPR Muhammad Sarmuji menanggapi soal keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengambil alih sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Hasan juga sempat merespon saat ditanya soal isu empat pulau sebagai pemberian hadiah dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian kepada Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
EMPAT pulau yang sebelumnya berada dalam wilayah Provinsi Aceh dan kini masuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), disebut mempunyai kandungan minyak dan gas (migas)
ARUS sungai Barumun di Sumut kembali menelan korban jiwa setelah Tim SAR gabungan menemukan jasad Amas Muda Harahap dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (1/6).
KEPALA BNN Marthinus Hukom, mengatakan mengungkapkan jumlah perputaran uang dari narkoba di Indonesia mencapai Rp500 triliun per tahun.
TOTK merupakan simbol transformasi Danau Toba dari destinasi pasif menjadi magnet wisata olahraga kelas dunia.
Kawasan Danau Toba dan Samosir juga semakin diminati oleh wisatawan mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Tiongkok, Australia, dan Belanda
STATUS keanggotaan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota Unesco terancam dicabut. Hal ini terjadi setelah dua tahun masa pembenahan yang diberikan Unesco dianggap tidak maksimal.
Kunjungan ini, kata dia, merupakan bentuk kepedulian sosial dan empati institusi Kejaksaan terhadap musibah yang menimpa warga setempat.
Seratusan relawan dilibatkan memungut dan memilah sampah mulai dari Jl. By Pass Simpang Perkantoran Simanjalo hingga ke Desa Sianipar.
Telusuri Legenda Danau Toba: kisah cinta terlarang, pengorbanan, dan asal-usul danau indah yang melegenda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved