Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBUTUHAN masyarakat terhadap obat antivirus covid-19 akan segera terpenuhi. Pemerintah melalui PT Kimia Farma bersama industri obat pihak swasta akan memproduksi obat antivirus covid-19 sebanyak 3,5 juta butir perharinya.
"Dengan adanya Kimia Farma dan beberapa pabrik lainnya, kebutuhan obat antivirus akan segera terpenuhi dengan harga yang relatif terjangkau," ungkap Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad saat meninjau pabrik obat Kimia Farma yang berada di Bandung, Jawa Barat, Kamis (28/7).
Berdasarkan hasil kunjungannya, Sufmi mengatakan proses uji klinis tahap ke 3 obat antivirus covid-19 berjenis Pavipiravir ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2020. Kapasitas produksi obat dari Kimia Farma mencapai 2 juta butir perharinya.
"Sementara 1,5 juta butir lainnya akan diproduksi oleh 2 pabrik di luar Kimia Farma. Sehingga kita harapkan dengan 3,5 juta butir produksi obat perharinya kebutuhan obat antivirus dapat terpenuhi," papar Sufmi.
Sufmi pun mengapresiasi langkah Kimia Farma yang menyanggupi kebutuhan produksi obat antivirus covid-19. Ketersediaan obat antivirus dalam negeri yang mudah didapat dengan harga yang relatif terjangkau merupakan kabar baik bagi masyrakat Indonesia.
"Kabar gembira buat dunia kesehatan kita, buat rakyat Indonesia. kami apresiasi terhadap kimia farma yang sudah dengan cepat dan responsif untuk memproduksi obat setiap hari secara terus menerus," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sufmi didampingi beberapa anggota DPR RI lainnya, diantaranya Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena, Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati, dan Anggota Komisi IV DPR RI Charles Meikyansyah. (OL-4)
Kepala Badan POM Penny K. Lukito mengungkapkan, paxlovid merupakan terapi antivirus inhibitor protease SARS-CoV-2 yang dikembangkan dan diproduksi oleh Pfizer.
Dengan penambahan kasus baru yang sempat melebihi 60 ribu kasus per hari, masyarakat tentu berharap tidak akan terjadi kekosongan obat covid.
Saat ini terjadi multitafsir tentang implementasi regulasi, yaitu pemahaman antara ‘Harga Eceran Tertinggi’ (HET) dengan ‘Harga Perkiraan Sendiri’ (HPS).
PEMERINTAH Indonesia terus berupaya menjamin ketersediaan obat Covid-19 dalam negeri, terutama dalam menghadapi gelombang lanjutan virus covid-19.
Unpad mengembangkan obat herbal berbahan dasar kina
Budi mengatakan untuk obat antivirus yang akan didatangkan, Indonesia punya dua pilihan yaitu Molnupiravir dari pabrikan Merck dan Paxlovid hasil pabrikan farmasi Pfizer.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa ketersediaan obat-obatan untuk menangani lonjakan kasus covid-19 sudah terpenuhi.
Ia mengatakan PT Amarox Pharma Global sebagai anak perusahaan Hetero Labs Ltd, India akan memproduksi Molnupiravir kapsul keras di Indonesia.
Kemenkes telah mengamankan sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir yang sudah diimpor oleh PT Amarox dari Hetero Labs Ltd di India.
Meski sejumlah penelitian membuktikan bahwa obat tersebut ampuh dan telah mendapatkan izin di beberapa negara, Molnupiravir ternyata masih dalam tahap uji klinik vase 3.
Di antara obat tersebut adalah obat antiviral yang paling penting harus dijamin ketersediaannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved