Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menkeu: Dampak Perubahan Iklim Sama Seperti Pandemi Covid-19

Fetry Wuryasti
27/7/2021 15:23
Menkeu: Dampak Perubahan Iklim Sama Seperti Pandemi Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI.(Antara)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa isu perubahan iklim merupakan bencana global dan dampaknya diperkirakan sama seperti pandemi covid-19.

Pandemi covid-19 telah meluas ke seluruh dunia dan menahan mobilitas manusia. Sementara itu, ancaman perubahan iklim beriringan dengan pembangunan. Semakin rakyatnya sejahtera, mobilitas tinggi dan penggunaan energi semakin besar, maka akan menghasilkan emisi karbon dalam bentuk kenaikan suhu.

Ani, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini dunia berlomba menghindari dampak katastropik akibat kenaikan suku atau temperatur dunia. Sebab, perubahan iklim akan mempengaruhi semua makhluk hidup.

"Sama seperti pandemi, tidak ada negara yang bisa terbebas dari ancaman perubahan iklim,” pungkas Ani dalam acara ESG Capital Market Summit 2021, Selasa (27/7).

Baca juga: Indonesia Punya Komitmen Tinggi Terhadap Adaptasi Perubahan Iklim

Negara yang tidak siap dari sisi sistem kesehatan, kemampuan fiskal, serta kemampuan mendapatkan vaksin covid-19, akan menjadi negara paling terdampak pandemi. Seperti halnya perubahan iklim, negara miskin akan mendapatkan beban yang jauh lebih berat.

Indonesia negara yang besar dari segi jumlah penduduk dan ekonomi. Oleh karena itu, lanjut dia, Indonesia harus ikut berpartisipasi menangani risiko perubahan iklim. "Indonesia tidak seharusnya dalam situasi menunggu dan defensif, ketika negara lain membuat regulasi baru,” imbuhnya.

Menurut Bendahara Negara, Indonesia bisa berkontribusi dalam menangani perubahan iklim global. Sebagai negara yang besar dari sisi geografis, jumlah penduduk dan size ekonomi, pastinya diperhitungkan partisipasinya dalam penanganan dampak perubahan iklim.

“Kita juga harus mendudukkan Indonesia dalam konteks ancaman global, sekaligus mendudukkan Indonesia dalam konteks kesiapan untuk ikut membentuk tatanan global baru," tutur Ani.

Baca juga: Semester I 2021, Realisasi Investasi di RI Capai Rp442,8 Triliun

Kontribusi Indonesia yang pertama adalah Menteri Keuangan terpilih sebagai Co-Chair dari The Coalition of Finance Ministers for Climate Action. Kedua, Indonesia masuk dalam G20 yang mengusung isu climate change. Terutama, aspek finance dan pembentukan task force perubahan iklim mulai 2022.

Dunia telah membelanjakan anggaran lebih dari US$11 triliun untuk menangani dampak pandemi covid-19. Itu melalui instrumen kebijakan fiskal dan moneter. Indonesia pun melakukan kolaborasi kebijakan fiskal dan moneter untuk melindungi masyarakat, dunia usaha dan perekonomian domestik.

Pada 2020, pemerintah telah mengalokasikan anggaran Rp695,2 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang terserap Rp579,78 triliun atau 83,4%. Lalu pada 2021, program PEN mendapat alokasi anggaran Rp744,75 triliun, dengan realisasi per 16 Juli Rp277,36 triliun.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya