Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) membuka Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan bagi seluruh Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) di Tanah Air.
Program itu bertujuan untuk membangun ekosistem atau suasana kewirausahaan yang terintegrasi dengan proses pembelajaran di kampus vokasi. Dengan begitu, lulusan vokasi diharapkan tidak hanya siap bekerja, tetapi juga memiliki bekal soft skill entrepreneurship untuk memulai usaha.
Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan PTPPV bersifat kompetitif berdasarkan penilaian usulan masing-masing kampus vokasi dengan sasarannya adalah pada penguatan institusi.
Ruang lingkup pelaksanaan program berdasarkan pada bidang prioritas, antara lain di bidang teknologi tepat guna, rekayasa, dan jasa, seperti pertanian, manufaktur, konstruksi, teknologi informasi, industri barang konsumsi, serta industri jasa. Setiap pengusul nantinya dapat memilih bidang-bidang tersebut sesuai dengan keunggulan yang dimiliki oleh PTPPV.
Pada pelaksanaan tahun ini, Direktorat Mitras DUDI akan mengucurkan anggaran maksimal senilai Rp250 juta untuk masing-masing PTPPV penerima program. Setidaknya akan ada 20 PTPPV yang nantinya akan memperoleh hibah penguatan kewirausahaan.
Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan yang terdiri atas peningkatan kemampuan kewirausahaan mahasiswa yang terintegrasi dengan proses pembelajaran, inisiasi kemitraan dengan industri dan/atau lembaga permodalan, dan pengembangan sasana latih (bootcamp) atau magang kewirausahaan bersama mitra DUDI, seperti bentuk coaching clinic.
Baca juga : Kalbis Institue dan Hasimoro Kerja sama Kembangkan Laboratorium Digital Accounting
Pengamat pendidikan vokasi sekaligus tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan Kemendikbudristek, Heddy R. Agah mengatakan, pengalaman mahasiswa selama masa belajar yang dilakukan melalui kegiatan seperti bootcamp atau konseling menjadikan mahasiswa mampu membuat rencana bisnis dengan mempertimbangkan finansial dan ketahanan usahanya.
"Pada politeknik tertentu, pelatihan dan pembimbingan dilakukan melalui unit inkubator bisnis, yang mana unit ini memiliki kemampuan mengembangkan jaringan dengan DUDI, penyandang dana, dan lembaga permodalan,” tuturnya pada webinar yang digelar Kemendikbudristek di Jakarta, Rabu (14/7).
Adanya program tersebur diharapkan tidak hanya mampu menghasilkan pedoman atau model pembelajaran kewirausahaan yang terintegrasi, tetapi juga memperluas kemitraan PTPPV dengan lembaga permodalan.
Tim Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan lainnya, Rifelly Dewi Astuti mengungkapkan, dukungan lembaga permodalan penting karena salah satu bentuk stimulasi kegiatan kewirausahaan adalah dengan memberikan bantuan permodalan bagi mahasiswa agar idenya dapat terwujud menjadi sebuah usaha.
“Lembaga permodalan ini dibutuhkan untuk dapat menyeleksi apakah proposal usaha itu memang layak untuk diberikan modal karena memang berpeluang untuk menghasilkan keuntungan," kata dia.
Strategi yang dilakukan oleh PTPPV dalam Menyusun program kewirausahaan, kata Riffely, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pendidikan dan aktivitas kewirausahaan. Pertama, pendidikan dengan cara memodifikasi kurikulum ataupun model pembelajaran yang terintegrasi serta mampu meningkatkan pengetahuan, kompetensi, dan keahlian kewirausahaan mahasiswa.
Kedua, adalah dengan memberikan stimulasi yang dapat meningkatkan minat mahasiswa berwirausaha melalui berbagai aktivitas kewirausahaan.
“Pendidikan tinggi vokasi juga dapat menyediakan fasilitas penunjang seperti unit kegiatan mahasiswa yang terkait kewirausahaan, adanya pameran hasil usaha mahasiswa, berbagai informasi terkait lomba, ataupun penyediaan hibah modal. Tentunya berbagai aktivitas tersebut sangat terbuka melalui program ini,” kata Rifelly.
Saat ini pendaftaran dan pengusulan Program Penguatan Ekosistem Kewirausahaan PTPPV masih dibuka hingga 18 Juli 2021.
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui ptvp.mitrasdudi.kemdikbud.go.id.
Berikut ini jadwal penting pelaksanaan program yang harus diperhatikan oleh calon PTPPV pengusul:
1.Sosialisasi Program : 1 Juli 2021
2. Pendaftaran Program (pemasukan proposal) : 1-18 Juli 2021
3. Seleksi Tahap I (desk evaluation) : 19-23 Juli 2021
4. Pengumuman Seleksi Tahap I : 26 Juli 2021
5. Seleksi Tahap II (wawancara/presentasi) : 28-30 Juli
6. Pengumuman Seleksi Tahap II : 6 Agustus 2021
7. Periode Pelaksanaan Kegiatan : 12 Agustus-27 November 2021
(RO/OL-7)
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
MARI kita mulai dengan pertanyaan apakah mungkin ada sekolah rakyat tanpa rakyat yang menjadi subjek?
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Rendahnya jumlah mahasiswa vokasi di Indonesia merupakan tantangan yang harus segera dijawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved