Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengajak anggota keluarga untuk lebih mementingkan membeli makanan bergizi untuk anak ketimbang membeli rokok.
"Rakyat juga harus melakukan revolusi mental, harus ada upaya keras untuk mendorong perubahan pola pikir sehingga anggota keluarga lebih memprioritaskan pendapatannya untuk pemenuhan makanan bergizi ketimbang konsumsi rokok," kata Hasto dalam Expose Data Capaian Gerakan Bulan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita di Posyandu sebagai rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Keluarga Nasional ke-28, Jakarta, Sabtu (26/6).
Baca juga: Presiden Tinjau Pelaksanaan Perdana Satu Juta Vaksinasi per Hari
Dia menuturkan keluarga miskin bisa menghabiskan hingga ratusan ribu rupiah untuk membeli rokok, padahal, jika uang tersebut dialihkan untuk membeli makanan yang bergizi akan lebih bermanfaat bagi peningkatan gizi keluarga khususnya meningkatkan gizi anak untuk mencegah stunting.
"Sosialisasi dan peningkatan pemahaman masyarakat tersebut harus dilakukan oleh semua pihak bersama-sama secara masif," katanya.
Hasto menuturkan perlu juga meningkatkan upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam menyediakan protein hewani dalam rangka pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga dengan memanfaatkan kemampuan dari alam sekitar.
Masyarakat perlu diberikan peningkatan pemahaman dan pembelajaran dalam melakukan variasi menu atau memanfaatkan sumber-sumber makanan yang terjangkau tetapi bergizi seperti telur dan ikan.
"Marilah kita melakukan sosialisasi mengubah mindset karena sebetulnya kemampuan alam di sekitar keluarga dan masyarakat untuk menyediakan protein hewani sebetulnya cukup," katanya.
Menurut dia, makanan lokal yang bergizi cukup tersedia, tetapi pola pikir dalam rangka menyusun pola makan untuk kemudian memenuhi gizi seimbang itu masih jauh dari harapan. (Ant/H-3)
Sinergi ini bertujuan menyediakan fasilitas penitipan anak di seluruh lingkungan kerja.
MENTERI Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memaparkan ada 4 tantangan untuk menurunkan stunting saat ini.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN (Kemendukbangga/BKKBN) menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri sebelumnya dijadwalkan menyaksikan proses distribusi Makan Bergizi Geratis (MBG) di Posyandu Lamahora Barat II, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.
KB pascapersalinan penting karena memiliki peran strategis dalam membantu ibu menjaga kesehatan reproduksinya setelah melahirkan.
"Apa yang dikerjakan pemerintah hari ini adalah semangat keadilan dan membuka ruang juga untuk laki-laki dalam partisipasi (keluarga berencana),"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved