Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SERIBU Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan fase penting bagi anak terhitung sejak anak berada di dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
Di fase ini lah terbentuknya jaringan otak, perkembangan tulang dan berbagai organ tubuh lainnya yang membutuhkan dukungan beragam asupan zat gizi, salah satunya protein hewani.
Dengan kata lain, protein hewani merupakan salah satu zat gizi yang berperan penting dalam upaya peningkatan status gizi bagi anak dan sebagai bentuk investasi gizi di masa mendatang.
Pasalnya, protein hewani mengandung kebaikan asam amino esensial, zat mikronutrien yang berperan penting pada kehidupan manusia. Asam amino esensial bisa ditemui dari sumber protein hewani seperti daging, ikan air tawar, seafood, telur, serta susu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan protein penting untuk memperbaiki status gizi anak dengan gizi buruk. Seperti diketahui, Indonesia masih berkutat dengan masalah gizi kurang pada anak.
Sejumlah penelitian di beberapa daerah menemukan hubungan yang erat antara kekurangan asupan protein hewani terhadap stunting dan masalah gizi kurang lainnya.
Riset Kesehatan Dasar 2018 Kemenkes mendapati prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita yakni 17,7%. Adapun prevalensi stunting, yaitu masalah gizi kronis yang ditandai tubuh pendek, mencapai 30,8%.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata konsumsi kalori dan protein per kapita per hari penduduk Indonesia sampai Maret 2020 adalah 2.112,06 kkal dan 61,98 gram protein.
Lebih rinci, BPS menyebutkan untuk asupan protein hewani sebanyak 15,9 gram dari ikan/udang/cumi/kerang, daging, serta telur dan susu.
Hal ini lah yang mendasari studi lapangan South-East Asia Nutrition Survey (SEANUTS), studi mengenai gizi dan kesehatan di empat negara di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam) yang diprakarsai oleh FrieslandCampina, induk perusahaan produk bergizi berbasis susu PT Frisian Flag Indonesia.
Bekerja sama dengan lembaga penelitian dan universitas di Indonesia, SEANUTS melibatkan sekitar 3 ribu anak di Indonesia usia 6 bulan–12 tahun di 21 kabupaten/kota pada 15 provinsi di Indonesia.
Advisor SEANUTS Prof.Dr. dr.Saptawati Bardosono M.Sc mengatakan studi ini sangat penting untuk mengetahui gambaran status gizi anak-anak di Indonesia dan memberikan informasi soal asupan makanan anak, termasuk konsumsi protein hewani yang berkontribusi bagi tumbuh kembang anak.
Saptawati mengungkapkan protein hewani memiliki kualitas lebih baik daripada protein nabati, sebab strukturnya mendekati struktur protein manusia.
“Manusia ini lebih mirip dengan hewani dibandingkan dengan nabati, sehingga kita lebih pro pada protein hewani yang lebih mudah dicerna mendapatkan asupan proteinnya, untuk kebutuhan zat pembangun itu di dalam semua metabolisme tubuh kita,” tutur Saptawati.
Menurutnya, salah satu sumber protein hewani yang tak kalah penting ialah susu. Susu adalah sumber protein untuk melengkapi asupan macro dan micronutrient bagi anak.
Lewat kemajuan teknologi, susu diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan asupan protein sebagai selingan di antara waktu makan.
“Susu akan melengkapi asupan protein sehingga tumbuh kembang anak menjadi lebih baik,” tuturnya.
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F Saputro menilai studi SEANUTS merupakan salah satu langkah konkret bagi Royal FrieslandCampina dan PT Frisian Flag Indonesia yang bernaung di bawahnya dalam upaya menekan angka kasus malnutrisi di Indonesia sekaligus mewujudkan visi perusahaan Nourishing by Nature.
“Melalui studi SEANUTS ini, Frisian Flag Indonesia sebagai perusahaan produk bergizi yang hadir untuk keluarga Indonesia selama hampir 100 tahun berharap bisa membuka peluang berkolaborasi bersama pemangku kepentingan termasuk pemerintah agar bersama-sama mengentaskan kasus malnutrisi dan meningkatkan literasi gizi masyarakat," tutupnya. (RO/OL-09)
Semangka bukan hanya buah penyegar di tengah cuaca panas, tapi juga kaya manfaat bagi kesehatan.
Banyak manfaat bagi kesehatn yang tersembunyi dalam buah naga. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Dalam hal cuka sari apel, asam asetat merupakan penyebab utama di balik efek samping yang mungkin muncul.
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
SEJUMLAH orang menggunakan obat kumur untuk membersihkan rongga mulut hingga menyegarkan napas. Di samping itu, ternyata obat kumur bisa berbahaya bagi kesehatan.
Ringgo Agus Rahman mengaku belum ada hal yang dapat ia banggakan pada anak-anaknya untuk ditinggalkan.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved