Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARA peneliti di Inggris menemukan pasien Covid-19 varian Delta paling sering memiliki gejala sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek. Data tersebut dikumpulkan sebagai bagian dari studi gejala Zoe Covid yang berbasis dari sebuah aplikasi.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa varian Delta yang pertama kali ditemukan di India tersebut memiliki gejala seperti flu berat. Demikian menurut Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London yang menjadi ketua peneliti.
“Covid-19 memiliki perbedaan sekarang, lebih seperti flu berat. Orang-orang mungkin menyangka bahwa mereka hanya mengalami flu musiman, sehingga masih bepergian ke berbagai tempat. Inilah yang memicu masalah,” jelas Spector.
Menurut Spector, inilah yang penting dipahami bahwa sejak awal Mei lalu, pihaknya sudah melakukan pelacakan dari aplikasi yang digunakan dan menemukan bahwa Covid-19 mungkin tidak sama seperti sebelumnya.
“Jadi, gejala utamanya adalah sakit kepala yang diikuti oleh sakit tenggorokan, pilek dan demam," tambah Spector.
Menurut National Health Service (NHS) UK, gejala klasik covid-19 di antaranya adalah demam, batuk, dan kehilangan kemampuan indra perasa serta penciuman. Sedangkan pada varian Delta, Spector mengatakan bahwa batuk merupakan gejala yang paling umum nomor 5 dan kehilangan indra penciuman bahkan tidak masuk dalam 10 besar.
Data yang dikumpulkan oleh Spector menunjukkan bahwa varian Delta setidaknya 40% lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Kent, dan tampaknya menggandakan risiko rawat inap. Ini juga membuat vaksin agak kurang efektif, terutama setelah hanya satu dosis.
“Menurut saya, yang perlu diperhatikan adalah jika kamu masih muda dan memiliki gejala yang ringan, mungkin hanya akan dianggap sebagai flu berat saja dan untuk itu tetap berada di rumah aja dan tetap melakukan tes,” tutup Spector. (Medcom.id/H-2)
Studi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam komplikasi penyakit terkait alkohol di kalangan perempuan paruh baya selama periode pandemi covid-19.
Kasus peningkatan signifikan mata minus atau Myopia Booming kini menjadi perhatian serius, terutama karena dapat berdampak buruk pada masa depan anak-anak
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Produk skincare dan kesehatan menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat, terutama kaum perempuan. Hal ini dipengaruhi oleh tren kecantikan dan gaya hidup sehat.
Instansi di lingkungan Pemkab Tasikmalaya diharapkan bisa berkoordinasi dan bersinergi dengan gencar melakukan sosialisasi
Di Kabupaten Cianjur belum ditemukan adanya kasus covid-19. Namun tentu harus diantisipasi karena diinformasikan kasus covid-19 kembali melonjak.
Perubahan kelembapan udara selama masa pancaroba dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap penyakit.
Jepang mencatat lebih dari 9,5 juta kasus influenza terhitung sejak 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025.
Anak yang memiliki penyakit penyerta atau mengonsumsi obat-obatan tertentu memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi berat akibat influenza.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara sebagai bentuk kepedulian Bio Farma terhadap masyarakat
fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan telah disiapkan untuk menangani pasien dengan gejala penyakit terkait pernapasan.
"Influenza tetap merupakan area dimana kita butuh vaksin yang efikasinya bisa ditingkatkan. Kami merasa teknologi m-RNA bisa melakukan hal itu."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved