Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Batal Lagi, Calon Jemaah Haji Menerima Secara Lapang Dada

Dero Iqbal Mahendra
03/6/2021 20:29
Batal Lagi, Calon Jemaah Haji Menerima Secara Lapang Dada
Suasana masjidil haram, Kota Mekkah, Arab Saudi(Abdulghani ESSA / AFP)

MENYIKAPI keputusan pemerintah yang kembali tidak memberangkatkan jemaah haji di tahun 2021, sejumlah jemaah haji mengaku pasrah dan menerima keputusan pemerintah tersebut.

Para jemaah mengaku tetap mempercayai pemerintah sebagai pihak yang mengatur keberangkatan calon jemaah haji ke tanah suci. Mereka pun tetap berharap pandemi dapat reda di tahun depan sehingga dapat berangkat dan menunaikan ibadah haji dengan tenang.

Salah seorang jemaah haji yang gagal berangkat kembali tahun ini adalah Sukar, ia merupakan calon jemaah haji dari tahun 2020 yang gagal berangkat tahun ini dan kembali harus bersabar hingga tahun depan untuk ibadahnya ke tanah suci.

Warga Kabupaten Jember, Jawa Timur tersebut mengaku ber-husnudzon (berprasangka baik) kepada pemerintah selalu pengelola haji.

“Kalau saya sebagai masyarakat yang baik tentu berpikiran positif kepada negara. Saya kira negara sudah mengusahakan semaksimal mungkin dan upaya yang terbaik bagi calon jemaah haji dari Indonesia,” ungkap Sukar yang berprofesi sebagai guru madrasah.

Baca juga: Dana Jamaah Haji Batal Berangkat Diinvestasikan ke Bank Syariah

“Tetapi bila memang sudah menjadi keputusan, kami akan menerima secara lapang dada. Mungkin ini kehendak Allah dan mungkin Allah memiliki rencana yang lebih baik bagi kami,” imbuh Sukar.

Terkait dana haji (BIPIH) yang diperbolehkan untuk diambil kembali atau tetap di titipkan ke BPKH, Sukar mengaku lebih memilih menetapkan dananya di BPKH. Ia mengaku tidak mau mengambil resiko bila dananya di ambil dan tetap mempercayakan dananya kepada pemerintah.

Senasib dengan Sukar, Fahrur Rohman juga menjadi calon jemaah yang gagal berangkat pada 2020 lalu dan kembali gagal berangkat di tahun ini. Fahrur juga mengaku sebagai masyarakat yang difasilitasi negara untuk berangkat haji ia akan mengikuti ketentuan dari pemerintah.

“Tentu ada pertimbangan khusus dari pemerintah sehingga membatalkan keberangkatan di tahun ini, dan ini jadi tahun kedua saya batal berangkat,” terang Fahrur.

“Ya mudah-mudahan itu jadi ibadah kita, agar kita menjadi lebih sabar. Memang untuk yang usianya lebih sepuh agak kasian karena dulu sehat sekarang mulai sakit-sakitan, tetapi mau bagaimana kita mengikuti saja,” imbuh Fahrur yang juga merupakan Komisioner KPU Jakarta Timur.

Ia berharap di tahun depan para jemaah yang tertunda dapat melaksanakan ibadah di tanah suci dengan tidak adanya covid-19. Dengan begitu para jemaah akan lebih tenang dan lebih leluasa dalam beribadah.

Soal dana pun Fahrur mengaku lebih memilih dititipkan di pemerintah karena takut terpakai dan berharap nantinya selisih biayanya dapat lebih murah untuk biaya haji di tahun depan. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya