KULINER khas Indonesia, tempe, sudah diajukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sebagai warisan budaya dunia ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2022.
Upaya tersebut sebagai langkah pemerintah dalam mempromosikan produk kuliner nusantara ke kancah global. Layaknya rendang yang diketahui sudah mendunia. Tempe pun akan diangkat menjadi salah satu diplomasi gastronomi Indonesia. Tujuannya, mendorong lebih banyak orang di seluruh dunia untuk memakan kuliner tersebut.
Baca juga: Peneliti Indef: Kedelai Masih Rentan Alami Kenaikan Harga
"Tempe akan menyusul sebagai bagian garstro diplomosi dan gastronomi berbasis ekonomi. Harapannya, kami bawa tempe untuk promosi kuliner di dunia internasional, yang menyusul rendang," jelas Sandiaga dalam press briefing secara virtual, Rabu (2/6).
Untuk mewujudkan program tersebut, Kemenparekraf memastikan kesiapan tempe dari segi suplai dan kualitas di pasar. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan K/L terkait, seperti Kementerian Perdagangan, untuk memastikan harga dan stok tempe terjaga.
"Tempe sebagai warisan budaya dunia akan terus kami kembangkan dengan K/L. Tim teknis ada di Kementerian Perdagangan untuk memastikan kesiapan tempe dari segi suplai dan kualiatas di pasar," imbuh Sandiaga.
Baca juga: Harga Kacang Kedelai Meroket, Perajin Tahu Tempe NTT Sekarat
Sebelum mendaftarkan tempe sebagai warisan budaya dunia, lanjut dia, tempe telah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional di Indonesia. Kemenparekraf juga mengusulkan tempe dalam kegiatan roadshow promosi pariwisata dan kuliner internasional.
Sandiaga pun mengajak unsur pentahelix, seperti UMKM atau pengusaha tempe, institusi pendidikan, serta industri digital, untuk membantu pemasaran tempe.(OL-11)