Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog Tolak Sekolah Tatap Muka

Putri Anisa Yuliani
30/5/2021 11:10
Kasus Covid-19 Meningkat, Epidemiolog Tolak Sekolah Tatap Muka
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di SD Pertiwi, Kelurahan Sukasari, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/5/2021).(ANTARA/ARIF FIRMANSYAH)

KASUS penularan covid-19 di Jakarta serta daerah-daerah lainnya mulai meningkat pascalebaran. Kondisi ini kontraproduktif dengan rencana pemerintah pusat yang mewajibkan seluruh daerah menggelar sekolah tatap muka pada tahun ajaran baru yang akan dimulai pada Juli mendatang.

Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko pun menentang keras penerapan rencana tersebut. Menurut dia, belum saatnya Indonesia menerapkan sekolah tatap muka karena pandemi belum selesai.

"Saya menolak rencana itu. Kita sayangi anak-anak kita, generasi penerus bangsa. Kondisi belum memungkinkan," kata Miko saat dihubungi Media Indonesia, MInggu (30/5).

Baca juga: Hari Tanpa Tembakau Momentum Gencarkan Sosialisasi Bahaya Rokok

Ia melanjutkan, pembelajaran tatap muka hanya bisa dilakukan di daerah yang benar-benar sudah bebas dari covid-19 atau zona hijau. Hal itupun harus dibuktikan dengan tes PCR secara menyeluruh kepada warganya.

"Harus yang sudab hijau. Bukan zona kuning atau oranye. Tapi yang hijau silahkan saja. Tapi diyakinkan juga dengan tesnya," tegasnya.

Pemerintah haruslah melihat bukti nyata bahwa kasus covid-19 juga rentan menulari pada generasi muda.

Ia pun sudah melakukan survei di hampir seluruh daerah di Jakarta dan ditemukan cukup banyak pelajar yang terpapar covid-19 meskipun pembelajaran tatap muka sedang ditiadakan.

"Jadi harus ditunda dulu untuk sekolah tatap muka. Kita harus pastikan kondisi penularan memang sudah bisa dikendalikan," tandasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya